Bukti No Repost



Sungguh memprihatinkan, foto aktris film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, jadi bahan ajar pada lembar kerja siswa (LKS) bahasa Inggris. LKS ini ditemukan pada siswa SMP kelas XI di SMP Islam Brawijaya, Kota Mojokerto.

LKS tersebut diterbitkan CV Sinar Mulia yang berkantor di Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Disusun oleh musyawarah guru bahasa Inggris SMP yang terdiri dari Giyono, Sumantri, dan Moh. Jalil. Ditelaah oleh Muhyidin.

Buku ajar itu dimiliki ratusan siswa kelas XI SMP Islam Brawijaya. Dalam LKS, aktris yang pernah jadi kontroversi dalam film Menculik Miyabi, adaptasi dari novel Raditya Dika itu tampil mengenakan baju putih dengan bagian dada terbuka.

Gambar itu digunakan dasar bagi siswa untuk membuat percakapan dalam bahasa Inggris. Persisnya, Miyabi tampil pada LKS halaman 36. Di situ, fotonya dipampang. Kemudian, siswa diperintahkan membuat percakapan berdasarkan foto tersebut.

Di atasnya, terdapat contoh soal dengan foto hamster. Entah percakapan apa yang terjadi bila didasarkan foto Miyabi. X: Do you know this animal? Y : Yes, it is a hamster? X: What do you think about it? Y : How beautiful it is?

Kepala SMP Islam Brawijaya Sukisno dan guru bahasa Inggris setempat mengaku baru mengetahui bahwa gambar tersebut adalah foto aktris porno, setelah ditegur Dispendikbud Kota Mojokerto. “Kemarin kita ditanya. Setelah kami cek ternyata benar,” ungkapnya, kemarin (20/9). Mereka menganggap bahwa gambar itu tidak berdampak serius.

Meski begitu, mereka tak menampik kalau siswa telah mengetahui sosok gambar tersebut. ”Anak-anak setelah kami tanya, ada yang tahu, ada yang tidak,” terang Sukisno.

Ia menyebutkan, ada beberapa sekolah lain yang menggunakan LKS sejenis.

Sementara itu, penanggung jawab LKS The Bell, Kundarto, menolak bahwa anggapan gambar tersebut tidak sesuai dengan bahan ajar. Kundarto menjelaskan, LKS tersebut sesuai kurikulum terbaru, kurikulum 2006 KTSP. ”Gambarnya kan tidak buka-bukaan,” kilahnya.

”Hari ini (kemarin) kepala sekolah telah kami panggil. Dan, kami minta mereka menarik LKS itu,” tegas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Budwi Sununya.

Kadispendik Jatim Harun mengatakan, pihaknya bersama Dispendik Mojokerto akan mengusut buku LKS itu, mulai dari percetakan buku, hingga pendistribusiannya. Yang pasti, semua buku pelajaran baik untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA, harus melalui seleksi yang ketat.


Penampakan LKS nya :


Semakin Mengenaskan Dunia Pendidikan kita

TS Sangat mengharapkan kiriman

Sumber Koran radar Mojokerto