(TLG BACA)MUI Haramkan PIlih Jokowi !! Bagaimana dengan Hadits ini??
TS
the_key
(TLG BACA)MUI Haramkan PIlih Jokowi !! Bagaimana dengan Hadits ini??
Oke langsung aja ya
Spoiler for baca:
esungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, (QSS E N S O R:58)
Amanah, Iman dan Aman adalah tiga kata yang berasal dari akar kata yang sama, yaitu kata Amina. Pada umumnya kata-kata yang berasal dari akar kata yang sama masing-masing mempunyai kedekatan makna, disamping juga mempunyai korelasi makna. Demikian juga dengan kata-kata : Amanah, Iman dan Aman.
Amanah artinya adalah sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada seseorang. Iman artinya adalah kepercayaan atau keyakinan.. Aman adalah sesuatu yang dipercayai atau diyakini tidak ada gangguan sedikitpun. Lawan dari aman adalah ketakutan atau kekacauan karena ada yang mengacau atau mengganggu.
Adapun korelasi diantara ketiganya itu adalah bahwa Amanah itu tidak akan terlaksana tanpa Iman, hanya dengan landasan Iman lah amanah itu akan terlaksana. Sedangkan Aman adalah hasil daripada Amanah yang berlandaskan Iman. Dengan artikata Amanah yang diserahkan kepada orang yang beriman pasti akan menimbulkan rasa aman.
Demikialah, Amanah itu akan menjamin rasa Aman : Bila suatu negeri dipimpin oleh pemimpin yang beriman maka negeri itu pasti akan aman, itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para Khulafaurrasyidin yang penuh amanah. Sebaliknya bila suatu negeri rakyatnya tidak merasa aman, salah satu penyebabnya ialah karena pemimpin negeri itu yang tidak amanah alias khianat. Kenapa terjadi korupsi besar-besaran disuatu negeri sehingga negeri itu menjadi terancam bangkrut karena dililit hutang, dan rakyat terancam kemiskinan yang menyedihkan ? Jawabnya karena hilangnya amanah dari pemimpin negeri tersebut.
Karena itulah Rasulullah SAW. Pernah mengingatkan: Idza dhuyiatil amanah fantazhirissaah artinya : Bila disia-siakan amanah maka tunggulah kehancuran!. Lalu sahabat bertanya: Wakaifa idhaatuha? Rasulullah menjawab : Idza wusidal amru ila khairi ahlihi fantazhirissaah!. Bila diserahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran! Maksudnya, bila diserahkan kepemimpinan kepada orang yang bukan ahlinya, ahlinya disini bukan hanya ahli dalam hal ilmu atau managemen, tapi pengertian ahli disini adalah orang yang memenuhi syarat, berhak dan pantas untuk memikul tanggung jawab. Orang yang tidak amanah seharusnya tidak berhak untuk jadi pemimpin atau memegang keuangan; bila diserahkan juga kepemimpin kepada orang yang tidak amanah tentulah dia akan khianat dalam kepemimpinannya.
Rasulullah SAW sebelum menjadi Rasul mendapatkan gelar kehormatan dari masyarakat Arab waktu itu dengan Al-Amin karena dikenal oleh masyarakat sebagai seorang yang sangat dipercaya dalam menjaga Amanah. Setelah beliau menjadi Rasul, maka salah satu sifat yang wajib beliau miliki adalah sifat Amanah. Dalam kenyataanya memang beliau seumur hidupnya sangat berpegang teguh pada Amanah, baik amanah yang beliau terima dari Allah secara lansung untuk menegakkan Islam, maupun amanah yang diberikan masyarakat kepada beliau. Karena itulah kepemimpinan beliau berhasil dengan gemilang-gemilang, beliau berhasil menciptakan rasa aman yang merata, padahal beliau mendapati masyarakat jahiliyah dalam keadaan kacau balau, jauh dari rasa aman. Waktu prosesi Hijrah ke Madinah.
Ali bin Abi Thalib selain diperintah Rasulullah untuk mengelabui orang-orang kafir yang mengepung rumah beliau dengan tidur ditempat tidur dan memakai selimut beliau; Ali juga diperintahkan Rasulullah untuk mengembalikan kunci-kunci kedai dan gudang yang diamanahkan masyarakat Arab pada beliau. Dengan demikian dapat difahami bahwa Amanah merupakan salah satu tanda orang yang beriman. Apabila seorang tidak dapat memegang amanah suatu pertanda dia bukan orang yang beriman, tepatnya orang munafiq. Karena itulah dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW. Bersabda (yang artinya) : Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga : Bila berbicara bohong, bila berjanji mungkir, bila diberi amanah dia khianat (HR.Bukhari Muslim dari Ibnu Masud). Hadits ini menjelaskan bahwa salah satu tanda orang munafiq ialah tidak dapat memegang amanah atau khianat terhadap amanah.. Dalam kenyataannya memang orang-orang munafiq sangat sering mengkhianati Rasulullah dan para sahabat..
Amanah akan mudah dikhianati bila yang memegang amanah merasakan bahwa amanah yang dipegangnya itu adalah amanah dari atasannya atau dari seseorang manusia, karena orang yang memberi amanah itu tidak selalu bersama dia dan mengawasinya. Akan tetapi bila yang memegang amanah menyadari sepenuhnya bahwa hakikat semua amanah itu adalah perintah Allah SWT, kepada hamba-Nya (QS.4:58), maka amanah itu tidak akan mudah dikhianati, karena dia merasakan bahwa Allah senantiasa mengawasi amanah yang diamanahkan kepadanya..Bila dia berhasil menjaga amanah tersebut, dia yakin bahwa Allah akan ridha kepadanya, dan bila dia khianat pada amanah tersebut, maka Allah akan murka kepadanya.
Seorang mukmin sangat takut mengkhianati amanah, karena mengkhianati amanah berarti melunturkan iman, bahkan melunturkan agamanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW Bersabda : Addinu amanah, la diina liman la amanita lahu Agama itu adalah amanah, tidak ada agama bagi orang yang tidak amanah.
FOKE sudah diberi kesempatan untuk menjalankan amanah yang diemban kepadanya, tapi saya berpendapat beliau (masih ada rasa hormat nih make kata "beliau") tidak bisa menjalankan amanah tersebut, bayangkan saja di kaskus ini aja yang mayoritas orang jabotabek udah muak ama FOKE, gak satupun yang beres di tangan beliau,, yang pasti mall malah tmabah banyak,,
Disini saya berpendapat FOKE sudah tidak bisa lagi diberi kesempatan, beliau tidak cakap dan tidak ahli. Kalau JOKOWi jelas gak usah saya kasih tau kalian sudah tau kinerja,, dari orang awam sampai Ahli pung mengakui kecakpan beliau dalam mempimpin SOLO. Dalam sebuah debat ditayangkan stasikun TV swasta FOKE berpendapat, "SOLO itu kecil dan masyarakaynya HOMOGEN beda dg Jakarta", eits FOKE, dia lupa sebuah kalimat bijak, "Jangan harap kalian bisa melakukan perubahan besar kalau perubahan kecil saja tidak bisa kalian lakukan". Sudah waktnya kita berika kepada JOKOWI. Pada tau kan ya FOKE pada nyuruh org keluar dari Jakarta kl milih Jokowi pas kebakaran itu..
Ohh,, pempimpin amanah bukanlah gila kekuasaan
Masih milih FOKE, sesuai sabda Rasulullah "Tunggulah kehancuran" bener ga ?? bener donk. Mengenai Agama, AHOK itu Nasrani, JOKOWI muslim,, trus kenapa emangnya, AHOK kan punya wali muslim,, Tetep Aja masih muslim yang mimpin..
Satu lagi, mereka yang menggunakan ayat AlQur'an baut milih FOKE hati2,, bukanlah Allah melarang kita memperjual belikan ayat dengan harga murah (AlBaqarah 41) apalagi ini untuk kepentingan kekuasaan, JANGAN KALIAN PERGUNAKAN AYAT DEMI MELANGGENGKAN KEKUASAAN.. Nauzubillah min dzalik,,
ane coba nambah, ane pernah dengar memang kita gak bole memilih pemimpin yg tdak sesuai dengan iman kita, dengan kata lain yg bukan islam.
tapi sekarang yg dipilih itu siapa? jokowi kan? dan beliau juga islam, dan ane rasa lumayan taat ibadahnya. sedangkan ahok? dia hanya wakil dari jokowi dan semua keputusan nantinya ada di tangan jokowi, dengan kata lain pemimpin kalian masih muslim / seagama (ane bukan org jakarta soalnya )
ada satu cerita pada zaman rasul
"suatu rasul mau hijrah dari mekah ke madinah beliau menyewa jasa seorang yahudi untuk membimbing mereka jalan karena si yahudi tersebut menguasai jalan yg benar2 aman untuk rasul"
dari sini bisa kita lihat rasul saja memakai jasa seorang yahudi karena kompetensinya, dan pemilihan ini sangat objektif. dan selamatlah beliau sampai tujuan, dan upah yahudi tersebut pun dibayarkan.
jujur ane sebenarnnya dari dulu ampe sekarang juga sih masih benci ama yg namanya dunia politik, ane gk ada nyuruh ente2 semua milih foke ato jokowi, ya itu terserah agan semua.
jujur kalo disuruh milih, ane sih kemaren sukanya ama faisal yg dari independent. krna emang betul dia gk ada utang ke partai, dan sekarang klo disuruh milih ane mending golput. dari dulu ane golput.
itu pilihan ane, idealisme ane, masing2 orang punya prinsip