Senin, 17 September 2012 20:34 WIB
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan parah selepas keluar pintu gerbang tol Cililitan menuju tol dalam kota di Jakarta, Senin (17/1). Belum diketahui pasti kesia-siaan uang negara yang terbakar percuma karena macet parah seperti itu. Di sisi lain ketiadaan transportasi umum yang layak dan andal mendorong orang membeli mobil pribadi berlatar, yang BBM-nya dibiayai negara. (FOTO ANTARA/Widodo S Jusuf)
Quote:
Jakarta (ANTARA)- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan, kuota BBM bersubsidi selalu meningkat setiap tahun karena jumlah kendaraan juga selalu meningkat. Saban (tiap,
TS) tahun sekitar 1 juta mobil dijual di Indonesia, belum lagi sepeda motor, yang dibeli masyarakat karena transportasi umum buruk kualitas, manajemen, dan kuantitasnya.
Sejatinya, BBM bersubsidi didedikasikan bagi warga tidak mampu. Toh begitu, banyak pemilik mobil pribadi yang bukan tidak mampu menikmati fasilitas itu; walhasil uang negara banyak habis di sektor non produktif itu.
"Jumlah kendaraan yang diproduksi atau lahir selalu bertambah," kata Wacik di Jakarta, Senin. Mobil lama juga ada banyak. Perkiraan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia, jumlah sepeda motor pada 2013 akan bertambah 10 juta unit. Sedangkan jumlah mobil akan bertambah 1 juta unit tahun ini; atau malah lebih banyak lagi.
Di satu sisi pendapatan negara dari industri dan pasar otomotif banyak, namun uang negara --pajak rakyat-- jauh lebih banyak habis untuk membuat mereka tetap bergerak. Belum lagi kerugian ikutan, pencemaran udara, kerugian waktu karena macet, konflik sosial terkait di jalan, dan macam-macam lagi.
Pada 2012, pemerintah mengajukan penambahan 4 juta kiloliter kuota BBM bersubsidi, dari sebelumnya dialokasikan 40 juta kiloliter. BBM bersubsidi pada 2013 dialokasikan 46,1 juta kiloliter.
Alokasi APBN untuk pembiayaan infrastruktur umum, terutama angkutan massal yang tepat waktu, aman, dan nyaman, sedikit sekali ketimbang mewujudkan jalan-jalan tol yang memanjakan kendaraan pribadi. Ujung-ujungnya, jebol lagi uang negara untuk beli BBM bersubsidi.
"Karena itu, kami optimistis DPR akan menyetujui penambahan kuota BBM bersubsidi. Penambahan sebanyak 2 juta kiloliter setiap tahun rasanya cukup realistis," katanya.
Menurut Jero, alokasi BBM bersubsidi pada 2013 sebanyak 46,1 juta kiloliter sudah ditekan dengan adanya upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Bila tidak ada penghematan, maka BBM bersubsidi yang dibutuhkan pada 2013 diperkirakan sebanyak 48 juta kiloliter.
"Tetap ada usaha efisiensi dan penghematan BBM yang dilakukan pemerintah. Tapi saya akui upaya itu memang belum optimal," katanya.
(
SDP-49/S025)
Sepertinya mmg perlu ada regulasi utk kepemilikan kendaraan bermotor. Terlalu dibebaskan hanya akan menyedot dana APBN utk subsidi BBM, sementara hasilnya cuma menimbulkan kemacetan dimana2 CMIIW
