- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Awas, Kegemukan Rusak Sperma Pria!


TS
rendangmama
Awas, Kegemukan Rusak Sperma Pria!
Kalau Anda ingin menjadi seorang ayah, cobalah lihat dulu postur tubuh Anda. Apakah sudah langsing atau kegemukan. Pasalnya, para ilmuwan dari Universitas Melbourne, Australia menyebutkan bahwa kegemukan menyebabkan efek negatif pada sperma.
Para peneliti ini mencoba menciptakan embiro dari sperma normal secara in vitro feritilization alias di laboratorium dari tikus berberat badan nornal dan satu lagi dari tikus obes (kegemukan). Tikus obes diberi asupan makanan capat saji selama 10 minggu, lalu dianalisa apakah kegemukan itu berefek pada implantasi embrio dan perkembangan janin.
Kami menemukan bahwa terjadi perkembangan yang lambat pada janin yang diproduksi oleh tikus obes, ujar Natalie Binder salah satu peneliti.Menurut Natalie, rata-rata janin ini berkembang melambat sampai 15 persen.
Penelitian ini masih akan disajikan dalam Pertemuan Tahunan Ilmiah Endocrine Society of Australia dan Society for Reproductive Biology minggu depan. Riset lanjutan dibutuhkan untuk melihat apakah temuan ini juga berlaku untuk manusia.
Meski begitu, penelitian sebelumnya pernah membuktikan bahwa pria obes memiliki risiko lebih besar mengalami infertilitas dan cenderung memiliki sperma yang lebih sedikit dibanding pria langsing. Bahkan penelitian pada para ibu hamil yang obes juga membuktikan bahwa kegemukan ini menyebabkan lambatnya tumbuh kembang anak serta menimbulkan risiko jantung dan Alzheimer.
sumber: sehatnews.com
Para peneliti ini mencoba menciptakan embiro dari sperma normal secara in vitro feritilization alias di laboratorium dari tikus berberat badan nornal dan satu lagi dari tikus obes (kegemukan). Tikus obes diberi asupan makanan capat saji selama 10 minggu, lalu dianalisa apakah kegemukan itu berefek pada implantasi embrio dan perkembangan janin.
Kami menemukan bahwa terjadi perkembangan yang lambat pada janin yang diproduksi oleh tikus obes, ujar Natalie Binder salah satu peneliti.Menurut Natalie, rata-rata janin ini berkembang melambat sampai 15 persen.
Penelitian ini masih akan disajikan dalam Pertemuan Tahunan Ilmiah Endocrine Society of Australia dan Society for Reproductive Biology minggu depan. Riset lanjutan dibutuhkan untuk melihat apakah temuan ini juga berlaku untuk manusia.
Meski begitu, penelitian sebelumnya pernah membuktikan bahwa pria obes memiliki risiko lebih besar mengalami infertilitas dan cenderung memiliki sperma yang lebih sedikit dibanding pria langsing. Bahkan penelitian pada para ibu hamil yang obes juga membuktikan bahwa kegemukan ini menyebabkan lambatnya tumbuh kembang anak serta menimbulkan risiko jantung dan Alzheimer.
sumber: sehatnews.com
0
1.1K
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan