AS Tuduh Tiongkok Gunakan Kekuatan Militer untuk Kuasai Laut Cina Selatan
Komisi Luar Negeri DPR AS menuduh Tiongkok menggertak negara-negara tetangganya dengan kekuatan militernya untuk mendesakkan klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.
Menurut Ketua Komisi Luar Negeri DPR Amerika, Ileana Ros-Lehtinen, Tiongkok semakin bertingkah, mengganggu negara-negara tetangganya untuk menguasai Laut Cina Selatan (foto: dok).
http://www.voaindonesia.com/content/...n/1507592.html
13.09.2012
Quote:
Ketua Komisi Luar Negeri DPR Amerika, Ileana Ros-Lehtinen dari faksi Republik, menuduh Tiongkok berusaha menggunakan kekuatan militernya untuk menguasai Laut Cina Selatan.
Ia mengatakan, Sementara perhatian dunia beralih ke krisis-krisis lain, termasuk program nuklir Iran dan kekhawatiran mengenai mata uang euro yang goyah, Tiongkok semakin bertingkah, berperan seperti anak sekolah yang suka mengganggu terhadap negara-negara tetangganya.
Anggota DPR dari Negarabagian Florida itu menuduh pejabat-pejabat pemerintah dan media Tiongkok membangkitkan perasaan anti-Jepang sedemikian rupa sehingga terjadi kerusuhan anti-Jepang di beberapa kota di Tiongkok bulan lalu. Ros-Lehtinen mengatakan Amerika akan terus mendukung sekutu-sekutunya, Filipina dan Jepang, dan Angkatan Laut Amerika akan terus menjaga perdamaian di kawasan Lautan Pasifik, termasuk Laut Cina Selatan.
Tiongkok, Taiwan, Filipina, dan Jepang menyatakan berdaulat atas bagian-bagian wilayah dan beberapa kepulauan di Laut Cina Selatan.
Anggota Komisi Luar Negeri DPR dari faksi Demokrat, Howard Berman, dari Negarabagian California, mengatakan tidak ada pihak yang memenangkan apa pun dengan menimbulkan ketegangan dan meningkatkan konflik di Laut Cina Selatan.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan para petinggi lain dalam pemerintahan Obama berulang kali menjelaskan kepada Tiongkok bahwa Amerika tidak akan membiarkan Tiongkok memaksakan kekuasaannya atas kawasan itu dan Amerika harus terus menekan Tiongkok agar menyelesaikan klaimnya secara damai, ujarnya.
Salah satu pakar yang memberi kesaksian pada sidang dengar di DPR, Toshi Yoshihara dari Lembaga Pertahanan Nasional Amerika, mengatakan Tiongkok secara sistematis membangun kekuatan angkatan laut.
Menurut penilaian saya, tuntutan Tiongkok baru-baru ini di Laut Cina Selatan merupakan pertanda akan terjadi berbagai hal pada masa mendatang. Proyeksi kekuatan laut Tiongkok telah mengembangkan pandangan-pandangan strategi baru bagi para pemimpin dan panglima militer Tiongkok, paparnya.
Yoshihara menyatakan, Laut Cina Selatan merupakan jalur penting bagi lalu lintas niaga, energi, dan kekuatan militer. Ia mengimbau Amerika agar membantu sekutu-sekutunya di Asia Tenggara dengan mengalihkan kapal-kapal modern ke kawasan itu. Ia juga mengatakan, Amerika harus meyokong kemampuan maritimnya di kawasan itu, untuk menjamin sekutu-sekutunya Amerika mampu memberi tanggapan jika terjadi krisis.
Namun, beberapa anggota Kongres mengatakan bahwa mungkin sulit bagi Amerika mempertahankan kehadiran militernya di seluruh dunia karena membengkaknya utang negara.
Filipina Ganti Nama LCS
Kamis, 13 September 2012
http://www.suarakarya-online.com/new...html?id=311147
Quote:
MANILA (Suara Karya): Presiden Benigno Aquino mengatakan Filipina secara resmi mengganti nama perairan Laut China Selatan di lepas pantai barat negara itu menjadi Laut Filipina Barat.
Aquino mengatakan pemerintah akan mandaftarkan nama baru itu pada PBB sebagai bagian dari usaha menggambarkan wilayah kedaulatannya, kendati daerah itu diklaim China dan negara lain. "Ini adalah untuk menegaskan bahwa daerah itu adalah yang kita klaim," kata Aquino kepada wartawan.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan bahkan perairan yang dekat dengan pantai negara-negara lain.
Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan juga melakukan klaim yang tumpang tindih atas perairan itu, yang membuat daerah itu merupakan salah satu titik-titik api konflik militer.
Filipina terlibat pertikaian yang meningkat dengan China tahun ini mengenai saling klaim mereka.
Kapal-kapal dari dua negara itu terlibat dalam satu ketegangan di Beting Scarborough, satu kelompok pulau kecil di laut itu, April dan Filipina mengatakan kapal China tetap berada di sana.
Filipina juga menuduh China melakukan taktik gertakan diplomatik.
Satu keputusan pemerintah dikeluarkan istana kepresidenan Rabu mengatakan "Laut Filipina Barat" akan masuk dalam peta-peta dan peta pelayaran.
"Dalam melaksanakan juridiksi kedaulatan, Filipina memiliki kekuasaan yang melekat dan hak untuk menandakan daerah-daerah maritimnya dengan nama yang lauyak untuk tujuan-tujuan sistem pemetaan," katanya.
"Daerah-daerah maritim di bagian barat dari kepulauan Filipina dengan ini dinamakan sebagai Laut Filipina Barat," katanya.
"Daerah-daerah ini termasuk Laut Luzon serta perairan sekitarnya, di dalam dan dekat dengan Kelompok Pulau Kalayan dan Bajo de Masinloc, yang juga dikenal sebagai Beting Scarborough.
Kalayan adalah nama yang diberikan pemerintah Filipina untuk daerah-daerah yang diklaimnya di Kepulauan Spratly, salah satu dari kepulauan yang menjadi pusat ketegangan paling panas di laut itu.
Filipina memiliki satu garnisun militer di salah satu dari pulau-pulau Spratly.Itu termasuk Mischief Reef, yang China duduki tahun 1995. (Ant/Kardeni)
niat bener cari masalah
