Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

julianiraniAvatar border
TS
julianirani
Polda Metro Jaya: Protes Film Innocence of Muslims di Jakarta Mulai Muncul


Film Innocence of Muslims
Protes Film Innocence of Muslims di Jakarta Mulai Muncul
umat, 14 September 2012 17:04 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi protes dari elemen maupun ormas Islam terhadap film 'Innocence of Muslims', mulai muncul."Terkait film tersebut, reaksi dari masyarakat sudah ada, tapi belum menunjukkan adanya gelombang aksi unjuk rasa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Jumat (14/9/2012).

Polisi, lanjutnya, tidak melarang aksi demonstrasi, namun tidak diperkenankan melanggar maupun melakukan tindak pidana. "Ada peningkatan pengamanan di seluruh Kedubes, baik terbuka maupun tertutup. Pengamanan ini dilihat dari situasi dan kondisi di Jakarta, maupun isu global yang harus tetap diwaspadai," tutur Rikwanto.

Sebanyak 500 orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat siang tadi. HTI memprotes keras film 'Innocence of Muslims' yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.

Dalam demo itu, HTI mengutuk Pemerintah AS yang membiarkan film itu dibuat dan disebarluaskan kepada khalayak. Bagi HTI, itu adalah perbuatan biadab yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rasulullah SAW, kata mereka, yang hidupnya dihabiskan untuk menyebarluaskan risalah Islam, menunjukkan jalan terang tauhid kepada Manusia.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mulia, dan dimuliakan oleh lebih dari 1,5 miliar Umat Islam di seluruh dunia. Film 'Innocence of Muslims' mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah, serta gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).

Sam Bacile (56), sang pembuat film, melibatkan 59 aktor dan 45 orang kru. Menurut AP (12/9/2012), Sam adalah warga California, AS keturunan Yahudi Israel. Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana 5 juta dolar AS untuk pembuatan 'Innocence of Muslims'. Dalam wawancaranya dengan media, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat diekspos ke seluruh dunia
http://www.tribunnews.com/2012/09/14...a-mulai-muncul


TEMPO: Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?
Jum''at, 14 September 2012 | 05:59 WIB

TEMPO.CO , New York: Sutradara film Innocence of Muslims Sam Bacile mengaku sebagai warga Israel. Bahkan ia mengklaim didanai donatur dari Israel untuk membuat film yang dianggap mendiskreditkan Nabi Muhammad SAW itu. Sam mengaku membutuhkan dana US$ 5 juta (Rp 47,9 miliar) untuk membuat Innocence of Muslims. Ia juga mengaku dibiayai 100 orang donatur Yahudi.

Film Innocence of Muslims memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Puncaknya adalah protes berdarah yang terjadi di Benghazi, Libya. Duta Besar Amerika Serikat dan tiga pegawainya tewas setelah kantornya diroket pihak pemrotes. Sam mendadak hilang setelah kerusuhan itu. Di tempat persembunyiannya, ia sempat membeberkan identitasnya kepada sejumlah wartawan. Ia mengatakan bahwa ia adalah seorang pengembang real estate asal Israel. Ia kini berdomisili di California.

Namun klaimnya sebagai pengusaha properti tak dapat dilacak. Pemerintah Israel mengaku tak ada warganya yang bernama Sam Bacile. Pengakuan Sam juga dibantah Steve Klein dalam wawancara dengan The Atlantic. Ia yang menjadi konsultan film tersebut menyatakan Sam bukan seorang Yahudi. "Saya kenal baik komunitas Yahudi dan umat Kristen Timur Tengah di sini," ujarnya.

Menurut Klein, Sam mungkin seorang warga Mesir. Sebab, film ini turut dipromosikan oleh komunitas Kristen Koptik di Amerika Serikat. Koptik adalah salah satu komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. "Bacile bisa berbahasa Arab dan punya saudara di Mesir," ujarnya
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...Donatur-Yahudi



Demonstran berunjuk rasa menentang pembunuhan Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya ketika terjadi penyerangan kantor konsulat AS di Benghazi (12/9). REUTERS/Esam Al-Fetori


TEMPO: Sutradara ''The Innocence of Muslims'' Orang Yahudi?
Jum''at, 14 September 2012 | 05:50 WIB

TEMPO.CO , Washington:Misteri sosok yang membikin film kontroversial The Innocence of Muslims masih belum terkuak. Namanya kini sudah mendunia, Sam Bacile. Tapi wajahnya, masih sedikit yang tahu. Film arahan Sam ini memicu kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Puncaknya adalah protes berdarah yang terjadi di Benghazi, Libya. Duta Besar Amerika Serikat dan tiga pegawainya tewas setelah kantornya diroket pihak pemrotes.

Sam mendadak hilang setelah kerusuhan itu. Di tempat persembunyiannya, ia sempat membeberkan identitasnya kepada sejumlah wartawan. Ia mengaku seorang pengembang real estate asal Israel. Ia kini berdomisili di California. Namun klaimnya sebagai pengusaha properti tak dapat dilacak. Pemerintah Israel mengaku tak ada warganya yang bernama Sam Bacile.

Pengakuan Sam juga dibantah Steve Klein dalam wawancara dengan The Atlantic. Ia yang menjadi konsultan film tersebut menyatakan Sam bukan seorang Yahudi. "Saya kenal baik komunitas Yahudi dan umat Kristen Timur Tengah di sini," ujarnya. Menurut Klein, Sam mungkin seorang warga Mesir. Sebab, film ini turut dipromosikan oleh komunitas Kristen Koptik di Amerika Serikat. Koptik adalah salah satu komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. "Bacile bisa berbahasa Arab dan punya saudara di Mesir," ujarnya.

Sementara itu, Cindy Lee Garcia, aktris yang kebagian peran sedikit dalam film itu mengatakan Bacile adalah seorang warga Mesir. "Ia mengatakannya saat syuting," ujarnya. Sosok Bacile disebutnya berambut putih dan berbicara Arab pada warga sekitar lokasi syuting di negeri piramida tersebut. Selama syuting, ia mengenal Bacile sebagai sosok yang bejat. Sutradara itu disebutnya menyulap film yang semula biasa saja menjadi kontroversial. "Judul awalnya ''Desert Warior'', dengan tokoh Master George yang berlatar Mesir sekitar 2000 tahun yang lalu," ujarnya.

Namun pasca produksi, film itu disulap jadi film kontroversial yang mendiskreditkan Nabi Muhammad. "Ia mengubah segalanya lewat alih suara," ujar Cindy. Dalam persembunyiannya, Bacile sempat memberi wawancara kepada Washington Post. "Ini adalah film politik," ujarnya. Film ini dibuat dengan alasan banyaknya uang dan tentara yang hilang dalam perang dengan negara-negara Islam. "Kita akan melanjutkan perang tersebut dengan ide-ide," ujarnya. Sampai saat ini lokasi keberadaannya tak diketahui. Ia dituduh lari dari tanggung jawab atas kericuhan yang kini bergolak di sejumlah negara muslim. Untuk mendinginkan situasi, sejumlah kru dan aktor film tersebut mengucapkan permintaan maaf. Mereka juga turut berduka cita atas apa yang telah terjadi.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...s-Orang-Yahudi


TEMPO: Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim
Jum''at, 14 September 2012 | 05:45 WIB

TEMPO.CO , New York: Aktris Cindy Lee Garcia sempat meminta pertanggung jawaban sutradara film Innocence of Muslims Sam Bacile terkait film yang dianggap mendiskreditkan sosok Nabi Muhammad SAW itu. Cindy menelepon langsung Bacile untuk memprotes film itu. Saat menelepon Bacile, Cindy mengetahui motivasi Bacile membuat Innocence of Muslims. "Saya muak melihat kaum radikal Islam saling membunuh satu sama lain," ujar Cindy mengutip jawaban Sam dalam sebuah wawancara dengan Gawker, Rabu, 12 September 2012.

Film kontroversial ini dianggap kurang ajar karena mendiskreditkan sosok Nabi Muhammad. Akibatnya, sejumlah masyarakat muslim marah. Dalam unjuk rasa terkait film ini di Benghazi, Libya, empat diplomat Amerika tewas mengenaskan karena kantornya diroket dan dibakar. "Sutradara bilang (saat syuting), ini hanya film biasa berlatar Mesir 2.000 tahun yang lalu," ujar aktris asal Bakersfield, California. Dalam film itu ia memainkan peran kecil sebagai wanita yang menyerahkan anaknya pada Nabi Muhammad untuk dinikahi. "Dalam film bukan Muhammad peran yang kutahu, tapi Master George," ujarnya.

Nama Muhammad sendiri dialihsuarakan oleh sang sutradara pada proses paska produksi. Mengetahui itu, ia merasa amat geram pada sang sutradara dan produser karena merasa dimaanfaatkan. Dampaknya, ia merasa trauma. "Seseorang terbunuh karena film yang kubintangi," ujarnya. Hasil editing final film tersebut diakuinya amat mengerikan. Terlebih setelah melihat dampak yang ditimbulkan film yang diketahuinya berjudul ''Desert Warriors'' tersebut. Film yang telah diedit tersebut kemudian diunggah cuplikannya ke dalam situs YouTube. Cuplikan ini lah yang membuat kaum muslim marah besar. Selain Libya, di Mesir juga tercatat unjuk rasa besar-besaran memprotes film ini.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...ence-of-Muslim

-------------------

Kalau rakyat muslim se dunia bersatu membenci AS akibat film ini, dan pula terhadap Israel ... maka beratllah bagi diplomasi AS untuk mengajak rekan-rekannya di Timur Tengah dan Asia untuk "berpartisipasi" dalam konflik di laut China Selatan, dan kaum muslimin semakin diyakinkan kalau upaya Israel dan AS hendak memerangi IRAN itu, bukan karena alasan issue senjata nuklir Iran, tetapi atas dasar kebencian AS dan Israel atas Islam. Kira-kira dengan kasus itu film, siapa yah yang paling diuntungkan?


emoticon-Angkat Beer
0
4.3K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan