Ledakan di Depok
FPI: Teroris Tidak Seperti Itu Menyerahkan Diri
Tribunnews.com - Selasa, 11 September 2012 18:21 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait serangkaian aksi teror dan ledakan bom yang terjadi belakangan ini, Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok menilai dalam proses pengungkapan kasus terorisme ini banyak kejanggalan yang dilakukan polisi.

Ketua FPI Kota Depok, Habib Idrus Al Gadhri menyebutkan keganjilan pertama terjadi saat polisi mengungkapkan terdapat dua bom dan granat di dalam yayasan Pondok Bidara, namun hanya satu yang meledak. Keganjilan juga terlihat saat M Thorik menyerahkan diri di Pos Polisi (Pospol) Tambora, Jakarta Barat.

“Teroris (asli) itu tidak seperti itu, masa bisa meledak di rumah, di Beji lagi. Lalu kalau konsep mereka jihad, kenapa Thorik menyerahkan diri, lebih baik dia mati dong daripada menyerahkan diri. Bukannya malah memberitahu dimana saja keberadaan teman–temannya dan jaringannya,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/09/2012).

Selain itu, kata dia, aksi terorisme ini seolah selalu dikatikan dengan para pelaku yang umumnya berjenggot, pakai jubah gamis, dan bercadar, yang kemudian disebut sebagai kelompok Islam radikal. Menurut Habib, istilah Islam radikal itu hanya ciptaan orang–orang Yahudi dan Amerika Serikat.

“Ini ciptaan Yahudi semua, yang untuk menghancurkan umat islam,” tegasnya.

Belum lagi polisi seolah menciptakan kesan bahwa serangkaian aksi teror banyak terjadi di Indonesia. Ini, menurutnya, agar dijadikan pertimbangan bagi Amerika Serikat untuk mengucurkan dana dalam upaya pemberantasan terorisme.

“Ini aksi cari sensasi saja, karena pemberantasan teroris itu kan program Amerika Serikat,” tukasnya.

SUMBER

FPI kalau terguncang, selalu lucu komentarnya.


Inilah bentuk pengakuan dan pemujaan FPI terhadap teroris yang menurut mereka asli.