bermula dengan ada biiling di sebuah pertokoan yg berjumlam beberapa ratus ribu rupiah yg ada dalam lembah tagihan tetapi tidak pernah belanja di tempat tersebut.

- bulan 1 :komplain ke CS dan menolak transaksi tersebut karena tidak pernah "menginjakan kaki di pertokoan tersebut.

- bulan ke 2 : "tidak ada" retur dari pihak ANZ
- komplain lagi lewat tel dan membuat surat keberatan

- bulan ke 3 : dikirimi copy slip toko tempat transaksi dllll ( naek darah )
dan CS blg jika keberatan disuruh buat pernyataan sekali lagi.

ending ---> kartu ditutup ! kalo dijebol lebih gede lagi gimaneee ??

yg gila : transaksi terjadi jam 8 malam, di pertokoan tersebut jam 5 saja toko toko sudah tutup ( temen ane punya toko di pertokoan tsb )

makin sembarangan aja pelayaan kartu kredit di indonesia