AlAmin7805Avatar border
TS
AlAmin7805
[Penting]PENYAKIT HATI DAN OBAT PENAWARNYA
Agan semua tentu sudah tahu yang namanya penyakit,yaitu sesuatu yang membuat tubuh kita tidak nyaman,merasa sakit bahkan bisa membawa kita kepada kematian,itu baru efek dari penyakit jasad/badan.
Bagaimana dengan yang namanya penyakit hati.???Ternyata efeknya jauh lebih berbahaya dari penyakit badan.Alasannya sebagai berikut :

1.Penyakit badan bisa di rasakan orang yg terkena penyakit,tapi penyakit hati seringkali penderitanya tidak merasa.
2.Penyakit badan hanya menyerang jasad orang yg menderita saja,tapi penyakit hati dapat menyerang jiwa dan raga penderitanya.
3.Penyakit badan hanya merugikan penderitanya sedang penyakit hati juga bisa merugikan orang di sekeliling penderitanya.
4.Penyakit badan hanya mrugikan kehidupan dunia penderitanya sedang penyakit hati sekaligus akan menghancurkan kehidupannya di akhirat.

Untuk itulah kali ini ane mau share sebuah artikel yang sangat berguna bagi kita semua sesuatu yang membahas permasalahan bahaya penyakit hati.
Selamat membaca dan merenungkannya. emoticon-Belo emoticon-Belo emoticon-Belo

PENYAKIT HATI DAN OBAT PENAWARNYA
Oleh:Luqman Hakim, M.HI.

Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda,

"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal darah, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah ia adalah hati." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara yang besar, sehingga Allah menurunkan kitab suciNya untuk memperbaiki hati.
Hal yang menekankan pentingnya memperhatikan hati adalah bahwa Allah menjadikan hati -sesuai hikmah dan ilmuNya- sebagai tempat bagi cahaya dan petunjukNya. Hati adalah tempat ilmu pengetahuan. Melalui hati, manusia dapat mengenal Rabbnya. Dengan hati, manusia mengenal nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Dengan hati, manusia dapat menghayati ayat-ayat syar'iyahNya. Allah berfirman,

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci." (Muhammad: 24).
Ayat ini menjelaskan bahwa hati manusia apabila terkunci, maka ia tidak akan dapat memperhatikan dan merenungkan ayat-ayat syar'iyahNya.
Dengan hati pula manusia dapat merenungkan ayat-ayat kauniyah, yaitu ciptaan Allah yang ada di jagad raya ini dan yang ada di dalam jiwa.
Allah Ta’ala berfirman,

"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).

Melalui ayat ini, Allah menjelaskan bahwa yang menjadi sandaran di dalam mengambil pelajaran terhadap ayat-ayat kauniyah Allah dalam jagat raya dan dalam jiwa adalah kecerdasan dan kesadaran hati.
Dan hal lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa hati merupakan kendaraan yang digunakan seseorang untuk dapat menempuh perjalanan menuju akhirat.
Faktor penyebab lain yang menekankan pentingnya menjaga hati adalah bahwa salah satu sifat hati yang utama adalah mudah berbalik dan suka berubah. Hati sangat mudah berubah, gampang berbuat, dan tidak menentu. Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda,
لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا
"Sungguh, hati anak Adam itu sangat (mudah) berbolak-balik daripada bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih." (HR. Ahmad).

A. PENYAKIT HATI
1. Syirik
Syirik adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang syirik adalah orang yang bergantung kepada selain Allah. Bergantung kepada selain Allah adalah perusak hati yang paling besar. Tidak ada perusak yang lebih berbahaya daripada perusak hati ini, dan tidak ada yang memutuskan kemaslahatan dan kebahagiaan orang melainkan perusak ini. Karena bila seseorang bergantung kepada selain Allah, maka Allah Ta’ala akan mewakilkan urusannya kepada sesuatu yang menjadi tempat dia bergantung tersebut, dan Dia menghinakannya karena tindakannya tergantung kepada selainNya itu. Dia telah kehilangan kesempatan memperoleh tujuannya dari Allah Ta’ala karena dia telah bergantung kepada selain Allah, dan karena dia telah berpaling kepada selainNya. Sehingga bagiannya untuk Allah tidak diterima, sedangkan angan-angannya untuk selain Allah tidaklah sampai.
Allah Ta’ala berfirman,

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82).
Maka orang yang paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada selain Allah, karena sesuatu yang hilang darinya berupa kemaslahatan, kebahagiaan dan kesenangannya adalah lebih besar daripada sesuatu yang dia dapatkan dari ketergantungannya kepada selain Allah. Bahkan sesuatu yang dia dapatkan itu pun nampak akan hilang dan punah.
Saudaraku seiman
Perumpamaan orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala adalah laksana orang yang berlindung dari panas dan dingin di bawah sarang laba-laba yang merupakan bangunan yang paling rapuh dan lemah.
Secara global, pondasi dan kaidah dasar kemusyrikan yang di atasnya dibangun sesuatu adalah sikap bergantung kepada selain Allah, dan orang yang melakukannya mendapatkan celaan dan keterlantaran, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra`: 22).

2. Mengikuti Nafsu dan Melakukan Dosa
Syahwat dan dosa merupakan penyebab kedua kerusakan hati. Allah Ta’ala berfirman,
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" (Al-Jatsiyah: 23).
Semua dosa, baik yang besar maupun yang kecil itu merusak hati dan mengeruhkan kebersihannya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar semua dosa ditinggalkan. Maka setiap orang yang beriman wajib meninggalkan dosa yang lahir maupun yang batin, apalagi dosa-dosa hati sangat berbahaya dan mematikan. Di antara dosa hati yang tersembunyi adalah riya' yang dapat merusak amal, ujub yang bisa menjadikan amal bagai abu yang bertebaran, dan dengki yang dapat menghapus pahala-pahala kebajikan dan memperbanyak dosa.
Saudaraku seiman
Imam Ibnul Qayyim memasukkan beberapa hal ke dalam kelompok nafsu yang merusak hati, yaitu, terlalu banyak bergaul, terlalu banyak terbang dalam angan-angan, terlalu kenyang, dan terlalu banyak tidur.
a.\tTerlalu Banyak Bergaul
Pengaruh-pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik adalah penuhnya hati oleh asap nafas manusia hingga ia menjadi hitam, menyebabkannya terpecah-belah dan bercerai-berai, gundah gulana dan tertekan, karena menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya berupa rekan-rekan yang buruk, kelalaiannya dari perhatian terhadap maslahat-maslahatnya sendiri, terlalu sibuk dengan rekan-rekan dan masalah-masalah mereka, dan pikirannya terpecah di lembah tuntutan dan kehendak mereka.
Betapa banyak akibat yang ditimbulkan oleh terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak karuan, seperti turunnya hukuman, dan menolak datangnya kenikmatan. Ia menurunkan ujian, dan membatalkan anugerah, dan ia menjerumuskan ke dalam bahaya yang besar.
Perangai terlalu banyak bergaul terjadi, karena cinta terhadap dunia untuk melampiaskan keinginan individu terhadap lainnya, bila hakikatnya tersingkap maka ia akan berubah menjadi permusuhan, kemudian orang yang terlalu banyak bergaul akan menyesal, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari al-Qur`an ketika al-Qur`an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).

Itulah kondisi semua orang yang berserikat dalam suatu tujuan. Mereka saling menyayangi selama saling tolong menolong dalam usaha mencapainya. Bila tujuan itu tidak tercapai maka timbullah penyesalan, kesedihan, dan rasa sakit. Akhirnya cinta itupun berbalik menjadi kebencian, satu sama lain saling melaknat dan menyakiti, sehingga tujuan itupun berubah menjadi kesedihan dan siksaan, sebagaimana yang dapat disaksikan di dunia ini berupa kondisi orang yang berserikat dalam kehinaan bila mereka telah dihukum dan disiksa. Jadi setiap orang yang saling tolong-menolong dan menyayangi dalam kebatilan pasti akan beralih menjadi permusuhan dan kebencian.

Bersambung...
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan