[Info] Beberapa titik di kota Bandung yang paling sering macet
TS
pasarbarubdg
[Info] Beberapa titik di kota Bandung yang paling sering macet
Kemacetan rasanya sudah bukan menjadi milik kota Jakarta, saya rasa dikota-kota besar seperti halnya Bandung, kemacetan sudah menjadi teman akrab warganya. Banyak teman-teman saya yang punya segala uneg-uneg soal kemacetan di kota Bandung.
Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit berbagi beberapa titik di kota Bandung yang paling sering macet.
Spoiler for macet:
Spoiler for Daerah Pertama:
1. Cibiru
Siapa yang tidak mengenal lokasi ini, selain menjadi perbatasan Bandung Timur, Cibiru bisa dikatakan sebagai jalur transit beberapa angkot di kota Bandung. Umumnya kemacetan terjadi pada waktu pergi dan pulang kerja. Bisa kita lihat bagaimana kendaraan yang melintas seperti lebah yang sedang mengelilingi sarangnya. Meskipun ada aparat yang sedang mengatur kemacetan tersebut, namun tetap saja kemacetan tidak dapat dihindari.
Kemacetan itu juga masih diperparah dengan angkutan dalam dan luar kota yang berhenti dipinggir jalan untuk mencari penumpang. Belum lagi, ketika jam pulang kerja banyak kendaraan pribadi mulai dari kendaraan roda dua dan roda empat yang tumpah ruah di Cibiru. Tak ayal, polisi rasanya seperti kehilangan tajinya dan meskipun polisi sudah memasang pembatas jalan para pengguna jalan seperti mengacuhkannya.
Untuk kalian yang sering melintasi jalan ini pasti sudah biasa melalui kemacetan di sana. Dan ada baiknya jika kalian ingin melintasi jalan ini, hindari jam lalu lintas padat saat pukul 07.00-09.00 WIB dan pada sore hari mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Namun karena ini satu-satunya akses keluar-masuk Bandung dari arah Timur, rasanya sulit untuk tidak melalui Cibiru.
Spoiler for Daerah Kedua:
2. Gerbang Tol Pasteur
Kalau daerah ini mungkin sudah menjadi daerah yang banyak dihindari oleh warga Bandung saat akhir pekan. Untuk weekday saja antrean dari gerbang tol sampai perempatan Jl. Dokter Djundjunan bisa mencapai 1 km. Jika dicermati memang Gerbang Tol Pasteur sudah menjadi akses utama untuk masuk ke kota Bandung, jadi tidak heran kalau setiap hari ada saja kemacetan disana.
Tidak hanya dari arah masuk ke Bandung, arah sebaliknya pun tidak luput dari kemacetan. Hal ini memang terjadi dengan banyaknya shelter travel dan pusat oleh-oleh khas kota Bandung. Maklum, umumnya orang yang berkunjung ke Bandung kurang afdol kalau tidak membawa oleh-oleh, entah itu brownies, bolen, kripik tempe, dan berbagai cemilan lainnya.
Terlepas dari rasa jengah kita terhadap kemacetan disana, kita harus tetap bangga karena itu membuktikan Bandung sebagai kota wisata yang banyak menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Spoiler for Daerah Ketiga:
3. Buah Batu
Kalau bisa digambarkan daerah ini menjadi salah satu surganya kuliner di Bandung. Ada seorang teman saya yang mengatakan Di Bubat (Buah Batu), loe bisa nemuin apa aja yang loe pengen. tadinya saya pikir itu hanya sebuah wacana yang lebay, tetapi kenyataannya memang berbicara seperti itu. Karena selain tempat makan, ada juga berbagai toko pakaian, toko buku, sampai pet shop.
Mungkin dari hal tersebutlah, yang menjadikan macet sebagai nama kedua yang tepat untuk menggambarkan daerah Buah Batu. Sepanjang jalan kita disuguhi oleh berbagai pilihan kuliner fast food sampai tradisional yang membuat perut kita merinding disko he-he.
Seperti yang sudah-sudah, kemacetan di Buah Batu umumnya terjadi karena masalah yang klasik seperti; banyaknya kendaraan umum maupun pribadi yang berhenti seenaknya, belum lagi panjangnya antrean kendaraan yang ingin parkir di pusat perbelanjaan. Jadi tidak heran jika kita menjumpai kemacetan disana. Saya sendiri menghindari melalui jalur ini saat awal bulan atau saat jam pulang kerja sekitar pukul 16.00-18.00 WIB. (SDS)
Kemacetan memang sudah menjadi bagian dari kota-kota besar di dunia, tak heran hal tersebut terjadi juga di Bandung. Banyak orang yang mengatakan, Bandung tuh kalo jaman dulu engga pernah semacet sekarang. Memang banyak asumsi yang hadir di tengah-tengah masyarakat Bandung, namun itulah kenyataan dan sudah menjadi perkerjaan rumah bagi pemerintah kota dan semua elemen masyarakat yang tinggal maupun datang ke Bandung.
Nah, sekarang ada baiknya kita menghindari titik-titik di daerah Bandung yang rawan akan kemacetan yang maha dasyat, he-he. Tanpa banyak basa-basi, yuk kita bahas sekarang.
Spoiler for Daerah Keempat:
4. Daerah Pasar Baru
Pasar Baru atau yang sekarang lebih dikenal dengan Pasar Baru Trade Center adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan tertua di kota Bandung. Pasar yang terletak di Jl.Otto Iskandar Dinata ini sudah berdiri sejak awal abad ke-19, dengan namanya yang melegenda tak aneh banyak orang yang sering datang ke tempat ini, segala kebutuhan terutama pakaian dapat kita jumpai disini.
Hal ini pula yang menjadikan Jl.Otto Iskandar Dinata tidak pernah absen macet. Kalau bisa saya bilang, Hindari jalan ini kalo pengen buru-buru. Yup, karena bisa dibilang dengan aktivitas perdagangan yang ada disana menjadikan berbagai orang tumpah ruah di jalan, kemacetan terjadi karena hiruk pikuk para pejalan kaki, angkot yang menaiki-menurunkan penumpang, pedagang yang berdagang di pinggir jalan, kendaraan yang parkir sembarangan, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi kompisisi kemacetan yang pas di Pasar Baru.
Saya pribadi menghindari melewati jalan tersebut, dan sepanjang pengalaman saya melalui jalan tersebut rasanya kemacetan baru bisa berkurang sesudah pukul 20.00 WIB. Yah, walaupun macet tetap saja daerah Pasar Baru menjadi kawasan yang paling populer dan menjadi salah satu surganya belanja terutama untuk kaum hawa.
Spoiler for Daerah Kelima:
5. Cicaheum
Siapa sih warga Bandung yang tidak tahu daerah ini? Selain menjadi terminal terbesar yang menghubungkan rute angkutan umum antar daerah, Cicaheum atau yang umum orang bilang Caheum sudah menjadi teman setia kemacetan. Memang tidak separah di Pasar Baru. Caheum relatif padat saat memasuki daerah terminalnya saja, sedangkan kalau untuk kemacetan umumnya terjadi saat memasuki jam pulang-pergi kerja.
Contohnya saat memasuki pukul 07.00 10.00 WIB saja, banyak beberapa warga Bandung, khususnya pengguna kendaraan umum yang telat memulai aktivitas mereka mulai dari pergi ke kantor, kuliah, ataupun sekolah.
Begitu pada saat pukul 16.00-19.00 WIB Jl.Jendral Abdul Haris Nasution menuju Jl.Ujung Berung, tidak pernah luput dari kemacetan. Hal ini terjadi dibarengi oleh jam bubaran kantor maupun pabrik di daerah tersebut. Jadi yah, maklum saja kalau kemacetan itu tidak bisa dipungkiri lagi.
Spoiler for Daerah Kelima:
6. Cihampelas
Kalau yang satu ini kita rasa semua sudah sepakat, bahwa Cihampelas sudah jadi langganan macet. Walaupun memang bisa dikatakan alur lalu lintas disana padat merayap tetap saja orang yang sedang dipacu waktu selalu geram melalui jalan ini.
Penyebab kemacetan pun sangat klasik, mulai dari angkot, pejalan kaki, dan kendaraan pribadi, tetapi mau bagaimana lagi. Cihampelas memang sudah menjadi daerah paling favorit bagi wisatawan lokal maupun internasional saat berkunjung ke Bandung.
Kemacetan di Jl.Cihampelas umumnya terjadi saat siang dan sore hari, namun saya menyarankan bagi kalian yang tidak mau kena macet, untuk menghindari jalan ini saat akhir pekan atau pun hari libur, jika kalian masih nekat? Yah, silakan nikmati sisi lain dari kota Bandung. He-he.
Well, kemacetan memang bisa membuat stress para pengguna jalan. Tetapi ada baiknya bila kita menyikapi hal itu dengan bijak dengan kesadaran berkendara yang baik sembari mencari jalan keluarnya bersama-sama. Selain itu kemacetan yang hadir di Bandung, khususnya yang banyak terjadi di daerah pariwisata, menujukan bahwa Bandung tetap menjadi salah satu kota favorit untuk berwisata di Indonesia. (SDS) Sumber
Kami menerima dan dari agan-agan yang baik hatinya