megtedamAvatar border
TS
megtedam
Dunia makhluk halus ( di Jawa)
Dunia makhluk halus ( di Jawa)

Esensi dari spiritualitas atau kebatinan adalah laku untuk mengetahui kasunyatan yaitu kenyataan sejati tentang kehidupan dijagat yang semuanya terjadi atas kehendak Gusti, Sang Pencipta Alam beserta segala isinya.

Untuk itu, seorang pencari ilmu sejati, harus mengenal kembali diri sejatinya untuk bisa mampu mengetahui rahasia kehidupan.Hal ini terjadi karena jalan kehidupan terlalu dibebani oleh kepentingan duniawi, sehingga mengabaikan unsur spiritualitas.

Pencari kebenaran sejati harus punya tekad dan keberanian menjalani laku spiritual untuk menemukan pencerahan jiwa, sehingga mencapai tataran “ Jumbuhing Kawulo Gusti” , hubungan serasi antara dirinya dengan Sang Pencipta.

Telah diuraikan di artikel sebelumnya bahwa manusia adalah suksma yang memakai raga fisik dan eteris, jadi esensi manusia adalah “zat halus” yang dicipta Gusti, Tuhan untuk mengenakan “pakaian” fisik.Artinya manusia itu juga termasuk “bangsa halus”, jadi tidak perlu takut kepada makhluk halus apapun. Pengertian ini jangan dirubah menjadi : manusia adalah seonggok raga yang punya nyawa. Pemahaman seperti ini menyebabkan manusia terlalu mementingkan keperluan raga, bahkan memanjakannya dengan berbagai nafsu duniawi, sehingga manusia semakin menjauh dari pengertian hidup sejati yang tidak pernah terpisahkan dari Yang Membuat dan Memberi Hidup, yaitu Tuhan.

Telah pula kita uraikan bahwa setiap manusia yang menjalani kehidupan didunia, mempunyai banyak saudara halus dan pengawal halus, yang telah ada sejak sebelum kelahirannya. Jadi setiap manusia dikitari oleh para pengawal yang tidak berbadan fisik, melainkan berbadan cahaya.


Penghuni dunia

Penghuni dunia , bumi ini adalah berbagai macam makhluk yang beraga fisik, seperti berbagai macam binatang yang hidup dipelbagai bagian bumi, baik di darat, di air, di negeri tropis ataupun di daerah dingin bahkan di kutub. Ada juga berbagai macam tetumbuhan dan pohon-pohonan. Selain itu juga manusia dari berbagai suku dan bangsa.

Itu adalah makhluk-makhluk dan tanaman yang punya ujud nyata dan kelihatan oleh mata normal. Telah kami jelaskan sebelumnya bahwa sebagai akibat kelahiran manusia dibumi, dimana pengaruh logika sangat besar, maka ada dua kelompok manusia.

Pertama : Sebagian terbesar saudara-saudara kita yang fungsi perangkat-perangkat batinnya seperti mata, rasa tidak diaktifkan.Maka yang dilihat atau disebut sebagai kenyataan adalah yang terlihat, yang ada ,yang bisa ditangkap perangkat-perangkat lahir panca indra. Itu bagus, perangkat raganya berfungsi baik, istilah umumnya : manusia normal.

Kedua :Ada saudara-saudara kita( mungkin jumlahnya relatif kecil) yang selain perangkat lahirnya berfungsi baik, perangkat batinnya juga berfungsi baik, selain punya mata normal yang mampu melihat jelas, mata batinnya atau ada yang menyebut mata ketiganya juga berfungsi sempurna. Demikian pula perangkat otaknya dan perasaannya.

Jadi pengertian kenyataan atau dunia nyata bagi kedua kelompok manusia itu menjadi berbeda.Sebagai spiritualis kita bisa mengerti bahwa saudara-saudara yang normal hanya melihat yang nyata, konkrit saja. Sedangkan bagi yang mata dan rasa batinnya berfungsi baik, mereka itu melihat yang kelihatan dan “yang tidak kelihatan”.


Makhluk halus di dunia( khususnya Jawa)

Pada kenyataannya dunia ini, khususnya Jawa ( ini dibicarakan sesuai pengalaman di Jawa, tempat tinggal kita), tidak hanya dihuni oleh bangsa manusia dan berbagai macam hewan.

Bumi, pulau Jawa selain dihuni manusia juga dihuni oleh ‘bangsa halus” yang berbagai macam pula.Mereka itu menempati dimensinya/alamnya masing-masing, meski semua itu ada di Jawa.

Untuk mempermudah pemahaman, bayangkan bahwa dunia atau Jawa ini adalah sebuah pesawat televisi.Kita bisa melihat siaran dari stasiun teve lain kalau kita rubah channelnya, kita setel tempat lain.

Jadi meskipun pada satu saat kita berada disatu tempat didunianya manusia, tetapi kalau kita switch channelnya dan kita pindah kesaluran lain, maka kita akan berada didimensi lain, di dunia lain.Hal ini bisa dilakukan oleh orang yang mampu atau kita “ ditarik” ke dunia lain oleh pihak lain yang perlu bantuan. Misalnya : Dalang wayang kulit dan seluruh rombongan yang diundang untuk melakukan pagelaran wayang kulit disuatu tempat di dimensi lain.Sesudah selesai pagelaran, mereka pulang dan kembali didunia manusia.

Seorang penyembuh yang dimintai bantuan untuk mengobati makhluk-makhluk halus lain dimensi supaya sembuh dari sakitnya. Penyembuhan bisa terjadi di dimensi lain, tetapi bisa juga bangsa halus itu yang berkunjung. Ini tentu disesuaikan melalui permufakatan kedua pihak.


Sekedar pengetahuan

Penguraian mengenai eksistensi makhluk halus ( terutama di Jawa), bukanlah dimaksudkan untuk memunculkan hal yang takhayul, ini hanya untuk menambah wawasan saja. Karena di masyarakat bertebaran dongeng, juga kini via media elektronik ,cerita-cerita yang menyeramkan yang menggambarkan kehidupan bangsa halus, tokoh-tokoh bangsa halus, kejahatannya dan lain sebagainya, yang menurut pihak-pihak yang paham, sebagian besar cerita itu memberikan gambaran yang keliru atau misleading.

Bangsa halus seperti juga bangsa manusia ada yang baik dan ada yang jahat watak dan perbuatannya.

Sebenarnya bagi spiritalis, orang-orang kebatinan yang dicari adalah kebenaran sejati, jalan yang mengagungkan dan menuju Tuhan . Sehingga pencari ilmu sejati semakin merasa dekat dan hubungannya serasi dengan Gusti, istilah kebatinan tradisionalnya : Jumbuhing Kawulo Gusti.

Untuk mencapai anugerah Tuhan yang berupa pencerahan jiwa itu tidak ringan lakunya, orang tua-tua kita bilang : Kudu wani pitukone! Ini hanya bisa dijalani oleh orang-orang yang punya tekad, berani menempuh jalan suci menuju kebenaran sejati. Dasar utamanya tentu pasrah total kepada Tuhan dengan berani bersikap hidup dan melakukan perbuatan yang baik dan benar. Perlu diingat bahwa bagi orang Kejawen, yang disembah lahir batin hanyalah Tuhan, kalau kepada pihak lain hanyalah menghormat. Mungkin ada yang bertanya, orang juga menyembah ratu. Perlu dijelaskan disini bahwa kata menyembah kepada ratu, maksudnya adalah untuk penghormatan, bukan untuk disembah seperti Tuhan.

Perlu diketahui bahwa usaha manusia untuk melakukan pendekatan kepada Tuhan dengan jalan spiritualitas, itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan makhluk –makhluk halus. Masing-masing punya urusannya didunianya masing-masing. Manusia jelas punya urusan yang terus berkembang didunia manusia. Demikian pula bagi makhluk-makhluk halus yang hidup dalam komunitas- komunitasnya. Hanya saja dalam perjalanan spiritualnya, seorang manusia yang tengah mendalami pengetahuan kebatinan, bisa punya pengalaman ketemu dengan makhluk halus ( bisa juga tidak punya pengalaman seperti itu), setiap orang berbeda pengalamannya.

Seorang yang berjalan dijalan Ilahi, divine path, dia bisa mengatasi gangguan dari makhluk halus bila ada. Dia akan mengetahui berdasarkan pengalamannya sendiri, bahwa benar ada makhluk halus baik/ good spirits dan ada yang jahat/ bad spirits.


Bermacam dimensi kehidupan

Perlu diketahui bahwa pada dasarnya terdapat 2/dua golongan makhluk halus.

Pertama : Makhluk halus yang memang diciptakan Tuhan sebagai makhluk halus.

Kedua : Makhluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal.

Makhluk halus asli, mereka tinggal bersama bangsanya, di domainnya masing-masing. Ada beberapa golongan makhluk halus yang tinggal di dimensinya masing-masing. Mereka punya masyarakat yang teratur rapi, ada ratu/pemimpin, ada pegawai dan penduduk biasa. Ada yang berkedudukan tinggi, ada yang rendah.



Bangsa halus di Jawa, terdiri dari :


---*---- bersambung
0
30.2K
150
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan