misi momod setempat

ini bermula ketika ane mau jemput orang tua ane di sel=kolahnya seusai ngajar

ane liat ada 30 anak lagi latian bela diri
apa yang aneh?
dari sekian anak yang belajar gurunya cuma satu
gini gan
andai aja untuk latihan pukul bantal itu diberi waktu 20 menit dari total 120 menit, bisa diperhitungkan setiap anak paling cuma dapet mukul maksimal 6 sampai 8 kali
belum lagi anak yang becanda, g mau mukul, dll.
maka wajar saja ketika orang biling "buat apa belajar bela diri? ujung ujungnya kalo brantem juga g kepake" dan saya rasa itu benar

mari bandingkan dengan anak yang memenangkan kejuaraan atau mminimal mengikuti kejuaraan,,,, apakah bisa kita mengatakan hal yang serupa??????? saya rasa tidak adalah jawabannya
dan mereka yang mengikuti kejuaraan adalah mereka yang mampu membayar lebih untuk kursus bela diri,,, 4-6 anak dengan satu guru mentor dengan pengawasan yang lebih

dan mari bandingkan lagi dengan pelajaran pelajaran lainnya di dalam kelas
kelas yang efektif adalah kelas yang berisi 20-25 anak,, tapi kenyataan lapangan berbicara berbeda
rata rata sekolah negri setiap kelasnya berisi 40-45 anak
lalu apakah anak akan mendapat ilmu dengan baik? atau anda mau berkata "itu memang karna anak indonesia saja yang bodoh" ?

memang ada juga sekolah yang menyediakan kelas dengan 20-25 anak di setiap kelas
TAPI,,,, kalau dibandingkan SPP nya?????? jelas lebih mahal

lalu apakah sekolah berkualitas itu hanya untuk keluarga yang berkualitas juga?
bagaimana dengan waga dengan kemampuan finansial yang kurang bahkan yang sangat kurang?
haruskah si kaya dan si miskin berada dalam sekolah yang berbeda dan fasilitas yang berbeda pula?



sebelumya terimakasih
ane g berharap cendol, ane hanya berharap ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi juragan juragan sekalian




ternyata banyak yang komen ya gan, jadi seneng gua

setelah saya baca baca komennya

banyak yang bilang kalo sekolah unggulan itu banyak juga ko yang lebih dari 40 orang per kelas dan muridnya pun cerdas cerdas

dalam pendidikan ada istilah

input - transformasi - output
input= murid yang masuk
transformasi= sarana prasarana
output= lulusan

harus dilihat bagaimana cara sekolah unggulan menerima muridnya apa standarisasinya bagaimana tesnya dan brapa orang yang berminat masuk

saya sepat bila dikatakan lulusan universitas ternama sepeti ITB UI dll itu lulusannya bagus bagus, lalu apakah itu semua berkat transformasinya
mari cermati bagaimana cara masuk institusi tersebut
bukan berarti transformasi itu tidak penting, tapi menurut saya hal yang paling penting adalah inputnya