Sedikit cerita ke belakang

Setelah lulus dari salah satu perguruan tinggi di Bandung, ane kerja di sebuah home industri bubut (bikin baut, mur, dll) tapi ane bagian elektroplatingnya (pelapisan logam biar ga cepet karatan), tahun itu ane di gaji Rp. 750.000

Setelah berjalan 1,5 tahun ane memutuskan untuk keluar karena ga ada yang namanya kenaikan gaji (sebenernya ane paham karena ini home industri)

Berhubung lagi nganggur, ane terima tawaran kerja di (lagi lagi) home industri, di bidang percetakan buku, parahnya ane baru tahu sebulan kemudian kalo ane di gaji Rp.5.000 per 9 jam kerja, diitung itung ya sehari dapet Rp. 5.000, ya LIMA RIBU RUPIAH, tapi alhamdulillah yang penting halal

Hampir setengah tahun ane disana, kemudian ane ikut job fair di kampus ane, ane masukin lamaran ke salah satu perusahaan rokok terbesar di indonesia yang ada di jawa timur,
Tahap pertama psikotes, lancar
Tahap kedua tes kemampuan logika dan pengetahuan industri, lancar
Tahap ketiga wawancara user, lancar
Tahap keempat medical check up, lulus
Sampai akhirnya, hari senin tanggal 2 Juni 2008, ane diwajibkan dateng ke jawa timur untuk teken kontrak sebagai karyawan tetap di bagian produksi
Gaji awal disana Rp. 2.600.000

Tapi gan, pas hari jumat, 3 hari sebelum hari H, ane ditelepon salah satu HRD perusahaan migas di indonesia untuk mengikuti proses penerimaan employee
Saking senangnya, setelah di tutup telepon, ane langsung telepon HRD perusahaan rokok itu kalo ane ga bisa kesana, karena ane bilang, ane UDH DITERIMA sama perusahaan migas,
HRD nya jelas ga terima, dan marah marah, memang sih salah ane, dan ane di blacklist seumur hidup
Bego bener, padahal psikotes aja belum, wawancara belum, apa apa belum, kok ane pede bener,,,aaaarrrrgggghhhhh

Skip skip karena memang nasib dan rezeki yang Allah turunkan
Ane keterima di perusahaan migas tersebut
Itupun setelah ibu ane nangis nangis menyesali kebodohan anaknya yang melepaskan pekerjaan untuk mengikuti proses penerimaan perusahaan yang belum pasti diterima

Nah gan, setelah 4 tahun berjalan, kok ane merasa ada yang hilang ya
Disini gaji besar, tapi waktu untuk keluarga, saudara, dan temen banyak yang hilang
Disini gaji besar, tapi waktu untuk ibadah, solat, ngaji jadi berkurang, maklum gan kalo banyak kerjaan kadang solat terlewat, boro boro mau ngaji, yang ada langsung tidur
Disini gaji besar, tapi kok resiko nya juga besar ya, kejadian selama ane disini, platform terbakar, jari putus karena kejepit tangga, jempol kaki putus kelindes gear box untuk wire, kepala tertimpa valve, dll

Ane jadi rindu masa masa dulu, walau gaji kecil, tapi masih bisa kumpul sering sering, ke mesjid berjamaah, dan lain sebagai nya

Tapi tetap gan, intinya kita harus bersyukur, rezeki yang diturunkan buat kita harus disyukuri besar ato kecil, karena semakin disyukuri maka akan semakin ditambahkan, tapi jangan lupa IBADAH nya juga ya

Kalo bisa sih, maaf ane ga SARA buat yang muslim, mending kita ikutin nabi kita buat jadi wirausahawan

Untuk para sepuh yang udah punya usaha monggo di share