Cinta memang tak kenal waktu. Hanah dan Abdul Khaled adalah buktinya.





VIVAnews – Perang masih melanda Suriah. Desing peluru dan ledakan bom belum beranjak pergi dari negeri itu, bahkan merupakan hal biasa di kota-kota yang menjadi kantong konflik seperti Aleppo.

Namun, bagi salah satu serdadu pemberontak bernama Abdul Khaled, perang di Aleppo justru mengantarnya bertemu wanita pendamping hidupnya. Seorang perawat bernama Hanan, itulah wanita yang dipilih Khaled menjadi istrinya.

Menurut Khaled seperti diberitakan Al Arabiya, dia sudah jatuh cinta pada Hanan sejak pandangan pertama. Cinta tak bertepuk sebelah tangan. Hanan pun mengaku merasa ada yang berbeda saat pertama kali ia melihat Khaled.

Benih cinta mulai bersemi, namun Khaled dan Hanan masih malu-malu dan terbenam dengan tugas masing-masing. Pendekatan Khaled justru baru dimulai ketika kakinya terluka dalam pertempuran. Hanan dengan telaten mengobati lukanya.

“Hari demi hari, saya semakin mengenal Hanan dan benar-benar jatuh cinta padanya,” ujar Khaled.

Saat kakak Hanan tewas dalam pemberontakan, Khaled pun menunjukkan dukungannya pada Hanan. Saat tiba waktu bagi Khaled untuk melamar sang kekasih, Hanan dengan yakin menerima lamarannya.

Hanan semakin mantap dengan pilihannya, karena Khaled adalah salah satu pejuang revolusi Suriah. Pernikahan keduanya pun berlangsung dalam suasana prihatin di tengah perang. Namun, itu tak mengurangi kebahagiaan pasangan ini.

Saat mengikat janji setia, Hanan hanya mengenakan seragam perawatnya dilengkapi kerudung putih sebagai busana pengantin. Abdul Khaled sendiri hanya mengenakan pakaian biasa dengan jaket militer berkantung banyak.

Setelah resmi mengikat janji, mereka pun berkumpul bersama para aktivis revolusi dan menyantap buah-buahan yang disajikan dalam mangkok sebagai hidangan. Cinta memang tak mengenal waktu. (art)


======


mas kawinnya berapa butir peluru? /:army/: