- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Film Indonesia
Film Indonesia , Lebih Maju atau Malah Ancur ?


TS
pecintadosa
Film Indonesia , Lebih Maju atau Malah Ancur ?
Quote:
Quote:
Bagi penggemar sejarah film, buku katalog film Indonesia yang ditulis JB Kristanto menjadi panduan untuk mengenal film-film Indonesia dari jaman Darah dan Doa-nya Usmar Ismail sampai terakhir yang sedang beredar di bioskop 21. Judulnya sih membuat dahi saya berkerenyit, "Dirudapaksa Setan". Kalau membaca sinopsisnya ingatan saya melayang ke film-film tahun 90-an yang dibintangi wanita wanita sexy seperti Windy Cindyana, Malvin Shayna, Inneke
sedangkan untuk prianya masih ingat kan Reynaldi Iskak, Teguh Julianto, dll.
Saya berkesempatan menonton film-film dari beberapa periode tertentu berkat tayangan di beberapa TV swasta. Terima kasih terhadap TV swasta yang menyediakan slotnya untuk menayangkan film Indonesia jaman baheula walaupun dengan kualitas gambar yang rintik rintik seperti hujan karena kondisi celluloid yang telah dimakan usia dan penyimpanan yang kurang baik.
Saya menonton Tiga Dara, Gita Cinta dari SMA, Ali Topan Anak Jalanan, Taksi, Ibunda, Badai Pasti Berlalu (versi klasik tentunya) dan sejumlah film Indonesia dari periode berbeda termasuk periode esek-esek di televisi dengan kesan berbeda beda. Sementara film-film Indonesia era baru lebih banyak saya tonton di bioskop atau DVD.
Saya berkesempatan menonton film-film dari beberapa periode tertentu berkat tayangan di beberapa TV swasta. Terima kasih terhadap TV swasta yang menyediakan slotnya untuk menayangkan film Indonesia jaman baheula walaupun dengan kualitas gambar yang rintik rintik seperti hujan karena kondisi celluloid yang telah dimakan usia dan penyimpanan yang kurang baik.
Saya menonton Tiga Dara, Gita Cinta dari SMA, Ali Topan Anak Jalanan, Taksi, Ibunda, Badai Pasti Berlalu (versi klasik tentunya) dan sejumlah film Indonesia dari periode berbeda termasuk periode esek-esek di televisi dengan kesan berbeda beda. Sementara film-film Indonesia era baru lebih banyak saya tonton di bioskop atau DVD.
Spoiler for buka:
Quote:
Mau tidak mau saya pasti membandingkan film satu dengan lainnya atau dalam hal ini periode satu dengan lainnya. Ada kekaguman melihat cara acting Christine Hakim, Rano Karno, Slamet Rahardjo atau yang lebih muda seperti Mathias Muchus dan Alex Komang atau melihat sutradara seperti Teguh Karya, Wim Umboh, Eros Djarot dan dari generasi sekarang seperti Mira Lesmana, Riri Riza, Hanung, dll dalam mengeksekusi jalan cerita.
Tapi ada beberapa film horror yang buat saya tidak ada matinya alias evergreen baik dari segi pemeran maupun cerita dan sampai sekarang kayaknya tidak ada tuh film horror Indonesia modern yang setanding. Pasti masih ingat dong dengan Suzzana dan Bokir. Saya nyaris beranggapan mereka adalah super soulmate dimana horror dan komedi menyatu, nge-blend dengan pas. Tak peduli berapa kali pun saya menonton film yang dibintangi mereka seperti Malam Jumat Kliwon atau Malam Satu Suro, pasti selalu terbahak-bahak melihat adegan Bokir dan Suzzana.
Tapi ada beberapa film horror yang buat saya tidak ada matinya alias evergreen baik dari segi pemeran maupun cerita dan sampai sekarang kayaknya tidak ada tuh film horror Indonesia modern yang setanding. Pasti masih ingat dong dengan Suzzana dan Bokir. Saya nyaris beranggapan mereka adalah super soulmate dimana horror dan komedi menyatu, nge-blend dengan pas. Tak peduli berapa kali pun saya menonton film yang dibintangi mereka seperti Malam Jumat Kliwon atau Malam Satu Suro, pasti selalu terbahak-bahak melihat adegan Bokir dan Suzzana.
Spoiler for buka:

Quote:
Namun sekarang saya harus mengurut dada, karena nampaknya film Indonesia kembali ke tema horror erotis dengan akting yang juga seadanya, simak saja : Susuk pocongkkkkk, Air Terjun Pengantin, Suster Keramas, dan lain lain silakan ditambahkan sendiri. Belakangan saya juga mulai menandai produser dan sutradara mana yang hobinya membuat film-film sejenis itu
Spoiler for buka:

Quote:
Tapi saya optimis penonton Indonesia pintar memilih, film Indonesia tidak akan kembali koma. Penonton kita sudah mulai selektif memilih sutradara dan artis mana yang benar-benar selektif dan bermutu. Besar harapan saya justru produser dan sutradara yang membuat film asal serem, asal lucu dan asal asal lainnya akan mundur dengan sendirinya.
Quote:
Semoga film Indonesia bisa ikutan meraih tempat terhormat di festival film dunia seperti di Cannes atau di Sundance. Amiiiiinnnnnn.
Quote:
BUDAYAKAN










Quote:
GAK MENOLAK KALO DI KASI










Quote:
TRIT ANE YANG LAEN
Spoiler for MAMPIR:
0
16.2K
Kutip
164
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan