Andai Jokowi kalah pilkada DKI
-Dari awal Jokowi memang tidak mencalonkan sendiri melainkan dicalonkan oleh partai untuk maju pilgub DKI, anda saja kalah ya Jokowi akan bersikap legowo dan akan pulang ke Solo untuk membangun Solo kembali. Warga Solo akan menyambut Jokowi dengan senang hati dan gembira, kita semua tahu jika warga Solo sangat mencintai Jokowi, beliau bagaikan pahlawan bagi kota Solo. Walau Jokowi kalah, beliau tetap dipandang menang oleh warga Solo.

-Andai Jokowi kalah pilkada DKI, mungkin pada pemilu 2014 beliau akan ditawari jadi cawapres atau malah capres RI. Tidak heran, beliau memang layak untuk itu karena Indonesia saat ini sedang membutuhkan pemimpin yang merakyat dan anti korupsi.

-Andai Jokowi kalah pilkada DKI, Jokowi tidak akan stress karena Jokowi memang tidak keluar uang banyak untuk biaya kampanye. Dana kampanye Jokowi banyak didapat dari sumbangan relawan dan warga Solo.

-Andai Jokowi kalah pilkada DKI, banyak masyarakat Indonesia yang kecewa mengapa pemimpin seperti Jokowi bisa kalah pilgub DKI dan sangat menyayangkan hal itu terjadi. Karakter pemimpin seperti Jokowi ini sangat langka, sangat jarang ditemui di Indonesia.

Andai Foke kalah pilkada DKI
-Foke akan bolak-balik masuk gedung KPK menjadi saksi kasus korupsi yang melibatkan dirinya. Sepuluh dugaan kasus korupsi Fauzi Bowo sudah dilaporkan wakilnya sendiri Prijanto ke KPK. Tidak hanya Prijanto, Fauzi Bowo juga telah dilaporkan ICW dan LBH mengenai penyelewengan dana hibah 1,3 triliun untuk pemenangan dirinya pada pilgub DKI. Kalau KPK bertindak cepat, mungkin tidak sampai 1 tahun Fauzi Bowo akan menjadi tersangka kasus korupsi anggaran + dana bansos dan dipenjara.

-Andai Foke kalah pilkada DKI, Foke akan cukur kumis..wkwkwk

-Andai Foke kalah pilkada DKI, Foke beserta elit-elit partai yang mendukungnya akan merasakan malu yang luar biasa. Mau ditaruh dimana muka mereka? Masa gajah-gajah raksasa kalah sama semut dari desa.. Apa kata dunia? Bisa jadi hot news di media massa.. hohoho

-Andai Foke kalah pilkada DKI, Foke akan stress berat karena habis uang banyak buat pilkada DKI tapi tetep saja kalah. Semoga kesadaran Sang Ahli tidak terganggu..hehehe

Andai Foke menang pilkada DKI
-Foke akan gunakan kekuasaannya untuk hambat kinerja KPK usut kasus-kasus korupsinya. Paling tidak Foke akan aman dari penjara KPK selama 5 tahun ke depan. Tapi tergantung bagaimana keberanian KPK bisa usut kasus-kasus korupsi si Foke, kalau KPK berani bukan tidak mungkin si Foke dipenjara dan Nachrowi Ramli menjadi Gubernur DKI.

-Andai Foke menang pilkada DKI, warga Jakarta akan tambah stress karena jalanan semakin macet eh padat merayap (versinya Foke), Foke akan tambah dihujat dan dicaci. Apalagi sebentar lagi musim penghujan, Jakarta akan dilanda banjir, eh genangan air (versinya Foke). Bisa saja warga DKI yang sudah marah akan seret Foke ke jalan.

-Andai Foke menang pilkada DKI, korupsi akan semakin merajalela, anggaran DKI akan habis buat setor ke elit-elit dan partai-partai yang sudah dukung Foke saat putaran 2 pilkada DKI

-Andai Foke menang pilkada DKI, jumlah mall di Jakarta jelas akan bertambah. Semakin bertambahnya jumlah mall/plaza di Jakarta maka jalanan akan semakin macet, udara akan semakin panas. Itu karena lahan yang seharusnya diperuntukkan untuk lahan hijau malah dibuat mall, ini jelas akan mempengaruhi struktur udara dan tingkat polusi di Jakarta.

Andai Jokowi menang Pilkada DKI
-Akan terjadi gebrakan besar di seluruh Indonesia bahwa suara rakyat mengalahkan suara koalisi partai, jadi hot news selama 1 minggu. Ini juga membuktikan bahwa saat ini rakyat sudah tidak percaya dengan partai politik.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, aura Jokowi yang anti korupsi akan menular ke jajaran birokrat DKI. Tikus-tikus korup yang bersarang dalam jajaran birokrat DKI akan diberangus Jokowi. Prinsip Jokowi, jika pemimpinnya bersih maka anak buahnya juga akan bersih.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, Jokowi akan banyak memecat bawahan yang tidak mau menuruti sistemnya. Tanyakan saja sama rakyat Solo, berapa banyak PNS, Camat, Lurah yang dicopot Jokowi gara-gara tidak mau ikut sistemnya Jokowi, banyak!! Prinsip Jokowi, pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu, kalau bawahan bandel atau ngeyel ya tinggal dicopot aja, gitu aja kok repot.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, pertumbuhan mall di Jakarta akan distop karena sudah terlalu banyak. Bahkan kalau perlu mall-mall yang dibangun tanpa IMB yang benar harus ditutup dan dibongkar. Sedikit bocoran, banyak mall di Jakarta yang IMB nya didapat dari hasil suap ke gubernurnya tanpa menjalankan syarat IMB dengan benar, yang seperti ini bisa ditindak dan dianggap melanggar hukum. Jokowi sangat anti sama yang namanya pasar modern/mall karena hanya akan mematikan usaha pasar tradisional. Di Solo, Jokowi sangat membatasi jumlah mall dan pasar modern. Bahkan Jokowi pernah bentrok sama gubernur Jateng, Bibit Waluyo yang ingin mendirikan mall di bekas pabrik es Saripetojo tapi dilarang keras sama Jokowi. Akhirnya dimenangkan Jokowi, mall gagal dibangun.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, banyak Pasar Tradisional DKI yang kumuh akan dibangun kembali jadi seperti mall yang bersih dan nyaman. Di Solo, Jokowi membangun hampir semua pasar tradisional jadi baru, bersih, dan nyaman. Pendapatan dari pasar tradisional di Solo meningkat 3 kali lipat. Ini salah satu kebijakan Jokowi yang pro rakyat kecil.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, pembangunan proyek akan dikawal langsung, Jokowi orang yang suka kerja lapangan sehingga akan sering turun ke lapangan saat ada proyek dan mengawal proyek itu sampai selesai. Di Solo Jokowi sering lakukan itu sehingga kebijakan/proyek Jokowi hampir semuanya dapat diterima oleh masyarakat Solo dengan senang hati karena melihat pemimpinnya turun langsung ke lapangan menemui warganya.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, bisa saja gaji gubernur tidak akan diambil, sebab di Solo selama 2 periode Jokowi jadi walikota, gajinya tidak pernah diambil. Uang tersebut dibagi-bagikan untuk mereka warga miskin yang lebih membutuhkan. Selain itu Jokowi mungkin akan menggunakan mobil dinas Esemka buatan Indonesia, seperti yang beliau lakukan di Solo. Mobil Esemka sudah lulus uji emisi dan bisa diproduksi secara massal.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, warga Jakarta tidak akan mendengar lagi gubernur yang bilang “ini bukan banjir, ini hanya genangan air saja”, Jokowi akan bicara apa adanya dan akan bersikap jujur bukan ngeles sana sini.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, tidak akan ada penggusuran berakhir ricuh. Semua satpol PP akan dilucuti tameng dan pentungannya. Sebab menurut Jokowi, tugas Satpol PP adalah mengayomi, bukan menyakiti warganya. Jika ada mau ada relokasi, Jokowi akan lakukan pendekatan secara manusiawi sehingga yang akan direlokasi dapat senang hati dan mau pindah secara suka rela. Itulah yang ia lakukan selama relokasi PKL di Solo.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, anggaran DKI 140 triliun tidak akan hilang sia-sia. Jokowi akan transparan dalam mengelola anggaran sehingga publik bisa langsung mengetahui untuk apa anggaran tersebut dan berapa jumlahnya. Itu yang Jokowi terapkan di Solo sehingga Jokowi mendapat penghargaan e-Government untuk pemerintahan yang bersih dan transparan. Jokowi juga mendapat Bung Hatta Anti-Corruption Awards untuk kepemimpinan yang anti korupsi.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, Jakarta akan segera memiliki railbus kedua di Indonesia, railbus pertama sudah dimiliki Kota Solo. Railbus adalah semacam alat transportasi modern semacam trem yang nyaman dan bisa mengatasi kemacetan. Juga Jakarta akan memiliki bus tingkat kedua setelah Solo, bisa untuk menarik wisatawan dan mengurangi kemacetan di Jakarta.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, Jakarta akan melesat tanpa tanding. Bayangkan saja, saat ini Jokowi memimpin kota kecil bernama Solo, Kota Solo menjadi tenar di dunia internasional, apalagi memimpin kota sebesar Jakarta, entah apalagi gebrakan yang akan terjadi. Prinsip Jokowi, pemimpin harus bisa mendobrak keheningan dan melakukan trobosan.

-Andai Jokowi menang pilkada DKI, warga Jakarta akan memiliki pemimpin yang peduli sama rakyat, mendatangi rakyat ketika ada masalah dan rakyat bisa bebas keluar masuk balaikota gubernur. Akan tercipta suatu kondisi dimana tidak ada jarak antara pemimpin dan rakyat. Tidak heran jika rakyat Solo pilih Jokowi 91% di periode 2 karena masyarakat Solo sangat mencintai Jokowi.