Tanggal 19 Agustus 2012. Lebaran hari pertama. Kurang lebih pukul 18:30 bokap ane dapat telepon.(Telepon ke rumah).
Langsung mendengar suara tangisan mirip suara ane. Yang bilang kalo ane ditangkap polisi karena Narkoba. Dan minta bokap untuk tolongin tebus. Setelah itu langsung berganti si Polisi Jadi-jadianini yang berbicara sama bokap. Dia minta uang 70 juta untuk menebus ane supaya tidak dipenjara. Lalu bokap tanya si Polisi Jadi-jadian dimana posisinya. Biar bokap bisa menyusul aja. Langsung ditolak sama Polisi Jadi-jadian,"Bapak gak perlu tau dimana. Yang penting anak bapak mau bebas apa gak???".

Bokap langsung shok dan mencoba menawar sama Polisi Jadi-jadian ini. Bokap ane bilang kalau dia gak ada uang sampai segitu banyak. Bokap bilang cuma ada uang 5 juta. Langsung si Polisi Jadi-jadian ini menyuruh bokap untuk transfer segera. Tapi si Polisi Jadi-jadian bilang kalau itu kurang. Uang 5 juta itu cuma untuk DP saja. Kalau mau bebas harus tambah lagi 20 juta. Bokap bilang kalau dia udah gak ada uang. Dan bokap minta untuk bicara dengan ane lagi. Dikasih lah teleponnya ke temannya yang mengaku-ngaku jadi ane. "Ayah sudah gak ada uang lagi. Kamu beneran ditangkap polisi?" Kata bokap ane. Dengan menangis-nangis yang mengaku ane bilang "Bener, huhuhuhu". Lalu si Polisi Jadi-jadian merebut telepon dari temannya (sepertinya dia mendengar dari loudspeaker). "Bapak gak percaya saya polisi? Kalau gak ya udah uang 5 jutanya saya balikin aja. Anak anda saya proses ke kantor". Mungkin karena mendengar pembicaraan kalau bokap gak uang lagi si Polisi Jadi-jadian ini mengurangi permintaannya. Dia jadinya minta tambah 5 juta lagi. Lalu bokap bilang untuk minta waktu untuk pinjam dulu ke saudara2 dan minta kasih waktu sampai besok. Dengan keras si Polisi Jadi-jadian menyuruh 10 menit saja. Lalu bokap menawar setengah jam. Lalu si Polisi Jadi-jadian bilang 15 menit saja. Tutuplah telepon.

Karena bokap berpikir ane beneran disana, dia gak mencoba menelepon ane. (Ane waktu itu lagi makan sama teman ane). Lalu dia menelepon abang ane. Sambil gondok marah-marah. Lalu abang ane langsung menelepon ane. "Elu ditangkap polisi kena Narkoba?" Ane bilang,"kagak, ini lagi makan". "Waduh, bokap ketipu tuh dibohongin orang. Buruan dah elu telp dia.", kata abang ane.

Buru-buru ane teleponin hp bokap. (just info hp bokap ada 2). Yang satu sibuk, ane telpon ke yang satunya lagi berkali-kali, gak diangkat-angkat juga. Akhirnya ane kirim SMS ke bokap bilang kalau "ane gak apa-apa. Jangan transfer apa-apa".
Rupanya bokap lagi disibukan berbicara sama si Polisi Jadi-jadian ini. Setelah itu bokap menego lagi. Bokap bilang kalau dia cuma kekumpul uang 3 juta. Lalu si Polisi Jadi-jadian meng ok kan. Ditransfer lah 3 juta lagi. Dan bilang kalau 2 jutanya harus ditransfer lagi besok. Posisi bokap lagi di depan ATM sambil menelepon si Polisi Jadi-jadian. Bahkan si Polisi Jadi-jadian ini meminta pulsa 250.000 untuk komandannya. Dan dipandu untuk kirim pulsa lewat ATM. Ane masih terus-terusan menelpon bokap. Dan akhirnya diangkat juga. Saat itu bokap ane masih online dengan Polisi Jadi-jadian. Serentak itu juga langsung dimatikan teleponnya oleh Polisi Jadi-jadian. "Waduh ayah kena tipu nih", ucap bokap spontan.