- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Solusi ke Raja Ampat dengan Kocek Minim
TS
beritaweekend
Solusi ke Raja Ampat dengan Kocek Minim

JAKARTAWEEKEND.COM- Jauh dan mahal. Predikat itu yang selama ini melekat pada Raja Ampat. Padahal, kata mahal itu relatif. Nyatanya, Raja Ampat merupakan tempat tujuan wisata minat khusus. Hanya bagi mereka yang betul-betul menyukai wisata bahari, terutama menyelam dan snorkeling.
Untuk masuk ke Raja Ampat setiap pengunjung dikenai tarif masuk, tepatnya membayar pin, yang berlaku setahun. Turis asing dikenai tarif Rp500.000 per orang per tahun dan turis domestik Rp250.000 per orang per tahun. Untuk menikmati wisata di Raja Ampat sedikitnya dibutuhkan hingga puluhan juta rupiah. Bahkan, sejumlah biro perjalanan menawarkan paket wisata dengan tarif Rp20-30 juta selama seminggu dari Jakarta.
Tak mengherankan jika wisatawan domestik enggan berwisata ke daerah yang berada di wilayah Kepala Burung, Papua itu. Apalagi hampir semua resor atau penginapan di Raja Ampat dikelola orang-orang asing. Hanya Raja Ampat Dive Lodge (Radil) di Pulau Mansuar yang dimiliki orang Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan para backpacker?
Ah, itu bukan tidak mungkin dilakukan, meski kalau dihitung-hitung biayanya lebih mahal dibanding berwisata ke wilayah lain di Indonesia.
Ongkos penerbangan Jakarta-Sorong (pergi-pulang) dengan maskapai Express Air mencapai Rp3,9 juta per orang dengan waktu tempuh enam jam karena harus transit di Makassar dua jam. Setiba di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, wisatawan bisa menggunakan angkutan kota menuju Pelabuhan Sorong yang hanya berjarak 10 menit dari bandara, cukup dengan ongkos Rp5.000. Jika menggunakan ojek, ongkosnya sekitar Rp15.000 dan Rp100.000 jika menggunakan mobil sewaan.
Dari pelabuhan, menggunakan kapal feri yang hanya berangkat pukul 14.00 WIT setiap hari menuju Waisai, Ibu Kota Raja Ampat yang terletak di Pulau Waigeo dengan tarif Rp120.000. Dibutuhkan waktu tiga sampai lima jam jika menggunakan feri, tergantung tinggi gelombang laut. Jika menggunakan perahu cepat (speedboat) dengan kapasitas 20 penumpang, biaya yang digunakan jauh lebih mahal. Bisa mencapai Rp8 juta per hari.
Mahalnya biaya perjalanan dikarenakan harga bahan bakar minyak di Raja Ampat Rp10.000 per liter. Itu pun sering sulit didapat. Karena itu, sangat disarankan bepergian dengan kelompok jika ingin menggunakan kapal berkecepatan tinggi yang boros bahan bakar. Biaya perjalanan bisa ditanggung bersama. Dengan speedboat dibutuhkan waktu dua sampai tiga jam untuk sampai ke Waisai sebelum menikmati sejumlah tempat lain di Raja Ampat.
Di Waisai, wisatawan bisa memilih home stay (rumah penduduk) yang disewakan Rp450.000 per malam, sudah termasuk makan. Untuk menyelam (diving) dan eksplorasi berlayar ke pulau-pulau di Raja Ampat wisatawan bisa menyewa perahu penduduk. Untuk sekali diving, biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp700.000. Dengan rincian rate diving sekitar Rp450.000 per orang ditambah sewa peralatan Rp250.000 per hari. Sedangkan biaya untuk sewa peralatan snorkeling lengkap (snorkel, kaki katak, dan pelampung) lebih murah, Rp100.000.
Waisai hanyalah tempat transit. Tujuan wisata bahari justru berada di sejumlah pulau di sekitarnya. Untuk menikmati keindahan Kepulauan Wayag yang menjadi ikon Raja Ampat, misalnya, butuh waktu sekitar enam jam perjalanan pergi pulang dari Waisai. Perjalanan hanya bisa ditempuh dengan speedboat yang harga sewanya antara Rp7 juta sampai Rp14 juta dari Waisai. Tergantung berapa lama menggunakannya.
Umumnya, wisatawan menikmati keindahan Wayag paling lama dua jam karena tidak ada tempat menginap. Untung ada Teluk Kabui. Tempat lain di Raja Ampat ini disebut-sebut sebagai miniaturnya Wayag karena bentuknya hampir menyerupai Wayag yang tersusun oleh gugusan pulau. Hampir semua pulau di Teluk Kabui merupakan tebing karst yang ditutupi vegetasi.
SUMBER
0
2.1K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan