Cowok : "Sayang, plis maafin aku ya?"
Cewek : "Kamu selingkuh! Tadi temen aku ngeliat kamu jalan sama cowok lain!!"
Cowok : "Iya, aku emang keluar sama Ramlie, tapi cuma sebentar, dan maaf kalau aku lupa bilang sama kamu!"
Cewek : "Tuh kan! Aku udah curiga kamu ada main sama si Ramlie, pergi diem-diem dan gak bales sms aku!"
Cowok : "Aku cuma pergi ke Supermarket sama dia, dan aku gak tau kalau ada sms dari kamu!"
Cewek : "Kamu beli apa? Beliin dia pembalut ya??! BRENGSEK!!"
Cowok : "Kenapa kamu marah? Kan ini kebutuhan namanya!"
Cewek : "Jadi, kamu lebih butuh belaian Ramlie dari pada aku?!! Oke, kita PUTUS!! Tuutt... tuuuttt.. tuuuutttt..."
Cowok : "Sayang? Halo.. Haloo??"
Gue : *Ngemut Pembalut*

Kisah ini dialami sama Topic.
Topic yang selalu pintar dalam berhutang untuk beli makan, dan kalau makan biasanya di warteg, parahnya lagi minumnya selalu pake air kobokan.
Sekarang harus mengubah semua kebiasaan itu setelah dia ketemu Laura.

Kalau makan sama Laura, malu lah ngajak di warteg, paling enggak tempatnya nyaman, supaya PDKTnya jadi lancar.

Awal bulan adalah waktu buat Topic ngajakin Laura makan, karena Topic udah dapet kiriman uang dari kampung.
Dan pastinya uang itu bakalan langsung ludes hari itu juga.

Tempat yang bagus, makananya enak apalagi bisa makan bareng sama Laura buat semua beban yang ada dipikiran Topic terbang sejenak.
Dia udah bisa ngelupain kalau tadi pagi bapak kost sambil ngasah golok nyamperin kamar Topic buat nagih uang kost.
Topic yang waktu itu pura-pura mati akhirnya berhasil mengurungkan niat bapak kost.

Kembali ke suasana dinner Topic dan Laura.
Mereka duduk di gazebo paling belakang dengan menghadap seluruh bangunan restoran di depanya.
Gazebo yang didekorasi cantik, penuh hiasan bunga, dengan satu lilin berwadahkan kotak kaca ditengah-tengah meja, dan lilin-lilin lainya berbaris di jalan setapak menuju gazebo mereka.

Diiringi musik Jazz, hidangan demi hidangan datang yang dihidangkan oleh waitress cantik dengan senyum yang amat ramah.

Sampailah mereka pada hidangan dessert yang di dampingi dengan cappucino yang buat dinner malam itu terasa sangat pas dan romantis, dilanjutkan bincang-bincang dan tawa kecil dari mereka.
Sampai akhirnya Laura mengajak Topic untuk pulang karena sudah jam 10 malam.

Dan tanpa beban apa-apa, Topic kemudian memanggil waitress yang tadi untuk meminta bill-nya.

Beberapa saat kemudian, si waitress datang dengan senyum lebar bersama bill sesuai perintah Topic.

Tiba-tiba angin dingin bertiup, diiringi suara lonceng.
Lilin-lilin yang tadi terlihat sangat indah, sekarang mati semua.
Waitress yang tadinya senyum sekarang terlihat melotot, seakan matanya berbicara "kalau kamu tidak bisa bayar, saya tikam!"
Si Laura yang sekarang lagi pura-pura benerin make up.
Dan gue sekarang sedang matiin hape gue, buat jaga-jaga dia nelfon trus minjem duit.

Sambil psang mulut memble, hidung kembang-kempis, diiringi musik horor, dan mata yang dari tadi udah meleleh dan jatuh tepat di atas bill.
Tangan Topic yang sambil gemetaran sambil mengambil dompetnya yang dari tadi sudah menjerit histeris.
Keluarlah beberapa lembar rupiah yang tadinya memenuhi dompet Topic #JLEB
Dinner malam itu berakhir dengan tusukan di dada berkali-kali dan sayatan silet di tangan Topic sambil membendung air matanya, dia pulang berjalan kaki, sedangkan Laura naik Taxi.

Nah, sekarang giliran gue yang curhat.
Ini gue alami 1,5 tahun yang lalu.
Waktu itu gue punya pacar.

"Jadi udah 1,5 tahun lo Jomblo bang?? Gue udah 2 tahun bang, senasib yah!"
So, gue mesti bilang WAOW gitu?!

Nah, waktu itu cewek gue sms, bilang mau dateng ke kost'an gue.
Lagi 15 menit katanya nyampe.
"Mendadak banget" kata gue dalam hati.
Kamar kost gue yang udah kek kapal oleng terus tenggelem ini, mana mungkin dirapiin selama 15 menit.
Paling enggak butuh waktu 2 tahun buat ngerapiinya.

Mau gak mau gue harus ngerapiin kamar kost gue.
Gue gak mau ntar pacar gue berpindah kelain hati, dan paling repot kalau dia malah pindah ke lain kamar kost.
Gue bersihin mulai dari sampah-sampah kecil sampai sampah TPA yang nyasar ke kamar gue, bangke tikus, tulang ayam sisa kemarin, sampai bekas ompol Topic yang langsung gue bakar dan abunya gue buang ke laut.

Gue sulap kamar gue jadi cantik.
Gue cat temboknya pakai warna pink.

"Bang, pake di cat segala, apa cukup 15 menit??!"
ENGGAK!

Gue sikatin closet-nya sampai muncul bintang-bintang kerlap-kerlip tanda mengkilap.
Gue pel lantainya sampai Kerajaan Kuman mengibarkan bendera putih tanda menyerah.
Gue langsung ngredit sepray baru.
Gue semprotin pengharum ruangan, dan kata gue "Sempurna"

Dengan jantung yang deg-degan, gue nungguin Putri cantik yang bakalan masuk ke kamar kost'an gue.
(Satu jam kemudian)
Masih dengan jantung yang deg-degan, gue nungguin Putri cantik yang bakalan masuk ke kamar kost'an gue....
(Dua jam kemudian)
*banting tukang kredit*

Pacar gue ngaret banget datengnya.
Dan tiba-tiba ada sms di hape gue yang isinya "Sayang, gue gak jadi kesana ya, gue langsung pulang aja, Miss U"
Kemudian genteng berguguran, bapak kost tepuk tangan, Topic gue jadiin samsak pelampiasan!

Kalau cerita yang ini, Topic yah yang ngalamin, bukan gue.
Si Topic yang kalian udah tau sendiri adalah orang yang sangat hemat mendekati pelit ini sangat perhitungan juga dengan yang namanya bensin.

Dia yang dulunya selalu berbekal kalkulator kalau mau kemana-mana buat ngitung jarak tempuh dengan mengalikan kecepatan dan waktu tempuh, dan hasilnya akan dibagi dengan berapa liter bensin yang dihabiskan kemudian dikalikan dengan harga bensin perliter.
Dia gak mau rugi sedikitpun, termasuk sama gue kalau minjem motornya.
Selesai minjem langsung gue dikasih print-nan bill bensinya. Benar-benar anak setan keparat!

Tapi sekarang, kebiasaan itu berubah, sejak Laura masuk menghiasi hidupnya.
Laura yang memang gak biasa bawa kendaraan sendiri, dan gak pernah minta tolong ke Topic buat dianterin.
Tapi emang dasar si Topic yang sok baik dan berpikiran pendek, sekarang si Laura jadi keseringan minta tolong dianter dan jemput.
Mulai dari berangkat sekolah, kerja kelompok, kesalon, bisnis MLM, sampai disuruh nganterin neneknya Laura pulang kampung dilakuin sama Topic.

"Hah? gak salah bang? Tu nenek-nenek dianterin naek motor apa gak masuk angin ya?"
Gak tau, toh sama aja bentar lagi bakalan dikubur!

Sekarang, Topic udah melawati jam kerja McD Delivery Service, dan Tukang Ojek.
Kalau aja si Topic mungutin ongkos setiap anter jemput, mungkin sekarang dia udah punya pangkalan Ojek sendiri dengan nama "Pangkalan Ojek Selebritis"dan entah selebritis busuk mana yang mau ngojek disana.
Dan dari pangkalan Ojek itu dia mulai merekrut para pengangguran dan preman pasar buat dijadiin tukang ojek.
Dengan Moto "Kemana pun anda pergi, akan kami antar. Ke Neraka sekalipun kami siap!"
Dan gue bersumpah gak akan ngebiarin sanak keluarga gue ngojek disana, dan mendingan gue kreditin mereka motor satu-satu biar aman!