- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Di sebuah jalan, di sebuah perubahan ----> jurnal harian pengagum rahasia


TS
kolangkaling.
Di sebuah jalan, di sebuah perubahan ----> jurnal harian pengagum rahasia

*In a way, I need a change
From this burnout scene
Another time, another town
Another everything
But, it's always back to you
O.A.R - Shattered
Quote:
'aku pulaaaannnggg!!' teriak gue di depan pintu. Tidak benar benar teriak, karena ini rumah aku sendiri.Lebih tepatnya rumah orang tua
Wokeh dijeeeh..
Gue, perjaka 19 tahun lebih beberapa bulan, dan sampe sekarang, masih belum bisa beli rumah sendiri.
Ya, perjaka....
Betapa gue tidak bisa meninggalkan rumah ini. Bisa dibilang, gue ini pengecut berkedok kata kata 'home sweet home'. Sepertinya, hal inilah yang menyebabkan pengecut berkedok 'gak ngekos gak keren'punah.
Punah karna gue, sekali lagi, karna gue....
Tapi, apa salah gue? wajar bila rindu rumah. Yang tidak wajar adalah jika gue menjual surat surat tanah rumah, demi chip poker. Itu yang salah.
Lagipula, Dia, semasa SMA, sangat jarang keluar rumah. Setiap kutanya mengapa? jawab mu hanya maaf di bibir saja.
Maaf, itu lirik lagu merriam belina.
Itu lagu lawas dan gue suka. Ya, suka sekali.....
Kembali ke Dia.
Andai dia tau, betapa gue merindukannya. Merindukan setiap momen dimana melihat dia tertawa, entah itu karena pertunjukan drama anak anak kelas setiap hari sabtu atau opera sabun yang gak pernah nampil karena kehabisan sabun.
Bukan, gue bukan sekolah khusus drama. Bukan.....
Gue cubit diri sendiri, berharap dengan efek sakit yang ditimbulkan setelah kena cubit, oleh tangan sendiri tentunya. Gue gak bakal pernah kehilangan momen angkuhnya dia.
Ketika teman teman satu kelas men 'cieeee' kan kami. Dimana, hal itulah yang gue rasa membuat kami jauh. So faraway......
Jarak matahari-bumi pun kalah.
Dia berkacamata, dan gue sukses mengikuti jejak nya berkaca mata ketika sudah tamat SMA dan sedang giat giatnya mengikuti sebuah bimbel.
Oh, alangkah banyak kesamaan kita. Yang sayangnya, tidak pernah bisa menyatukan kita, dua makhluk yang berbeda gender ini.
Dia, wanita tulen.
Dan gue, boyband korea. Eh, laki laki
Sakit, itu yang gue rasakan bro. Saat liat status dia di facebook.
Penyebabnya?
laki laki alay komen di statusnya. Dan itupun gak dia bales. SUKURIN !! hahaha
Itu ketika Twitter belum ada. Jadi gue cuman bisa kepoin dia di facebook. Sekarang, dengan meraja nya twitter, gue belum pernah liat dia update twit.
Gak kecarian
. Sumpah, gue udah ketik nama lengkap dia, bagaimana dia biasa dipanggil sama temen temennya di kotak pencarian yang disediain twitter, tapi sayang, twitter kita belum berjodoh.
Kenapa? sampe sampe di dunia maya pun kita tak jodoh. Itu wajar sih, mengingat di dunia ahmad dani pun sama. Kita, sampe sekarang, tetep gak jodoh.....
sampe sampe, ketika ditanya lewat twitter oleh temen cewek gue dengan pertanyaan :
''apa kabar dia?''
gue cuma RT :Tidak bisa jawab, mulut kaku
dan kata temen gue :
"pasti ada yang lebih baik
''
dan gue jawab lagi :
'pasti ada. Disuatu tempat, dan belum lahir'.
Sumpah, gue tau temen gue peduli, tapi jangan twit kata kata yang seolah olah gue gak bakalan pernah dapetin dia....
Seolah olah gue gak bakalan bisa nemuin dia tidur di samping gue. Setelah sah menikah tentunya.
Jangan, gue belum menyerah.....
Belum ngibarin bendera putih. Dan belum solat isya'
'Hoi'. teriak emak gue pangling
:.
Gue masih megangin gagang pintu. Berarti dari tadi, positif sekeluarga ngeliat gue bediri kayag orang oon. duh, its ok.
Sebanding dengan apa yang gue lamunin. Sebanding, bukan sebanting.
Karna gue gak ngelamun sambil banting banting.
Saat ini, saat jokowi-ahok masih belum resmi jadi gubernur jakarta, ngelamunin dia adalah hal paling indah yang pernah gue lakuin.
Ngebokepin dia? tidak tidak, tidak tau pernah atau tidak
Hallo, gue edo !(nickname)
: !
Wokeh dijeeeh..
Gue, perjaka 19 tahun lebih beberapa bulan, dan sampe sekarang, masih belum bisa beli rumah sendiri.

Ya, perjaka....
Betapa gue tidak bisa meninggalkan rumah ini. Bisa dibilang, gue ini pengecut berkedok kata kata 'home sweet home'. Sepertinya, hal inilah yang menyebabkan pengecut berkedok 'gak ngekos gak keren'punah.
Punah karna gue, sekali lagi, karna gue....
Tapi, apa salah gue? wajar bila rindu rumah. Yang tidak wajar adalah jika gue menjual surat surat tanah rumah, demi chip poker. Itu yang salah.
Lagipula, Dia, semasa SMA, sangat jarang keluar rumah. Setiap kutanya mengapa? jawab mu hanya maaf di bibir saja.
Maaf, itu lirik lagu merriam belina.
Itu lagu lawas dan gue suka. Ya, suka sekali.....
Kembali ke Dia.
Andai dia tau, betapa gue merindukannya. Merindukan setiap momen dimana melihat dia tertawa, entah itu karena pertunjukan drama anak anak kelas setiap hari sabtu atau opera sabun yang gak pernah nampil karena kehabisan sabun.
Bukan, gue bukan sekolah khusus drama. Bukan.....
Gue cubit diri sendiri, berharap dengan efek sakit yang ditimbulkan setelah kena cubit, oleh tangan sendiri tentunya. Gue gak bakal pernah kehilangan momen angkuhnya dia.
Ketika teman teman satu kelas men 'cieeee' kan kami. Dimana, hal itulah yang gue rasa membuat kami jauh. So faraway......
Jarak matahari-bumi pun kalah.
Dia berkacamata, dan gue sukses mengikuti jejak nya berkaca mata ketika sudah tamat SMA dan sedang giat giatnya mengikuti sebuah bimbel.
Oh, alangkah banyak kesamaan kita. Yang sayangnya, tidak pernah bisa menyatukan kita, dua makhluk yang berbeda gender ini.
Dia, wanita tulen.
Dan gue, boyband korea. Eh, laki laki

Sakit, itu yang gue rasakan bro. Saat liat status dia di facebook.
Penyebabnya?
laki laki alay komen di statusnya. Dan itupun gak dia bales. SUKURIN !! hahaha
Itu ketika Twitter belum ada. Jadi gue cuman bisa kepoin dia di facebook. Sekarang, dengan meraja nya twitter, gue belum pernah liat dia update twit.
Gak kecarian

Kenapa? sampe sampe di dunia maya pun kita tak jodoh. Itu wajar sih, mengingat di dunia ahmad dani pun sama. Kita, sampe sekarang, tetep gak jodoh.....
sampe sampe, ketika ditanya lewat twitter oleh temen cewek gue dengan pertanyaan :
''apa kabar dia?''
gue cuma RT :Tidak bisa jawab, mulut kaku
dan kata temen gue :
"pasti ada yang lebih baik

dan gue jawab lagi :
'pasti ada. Disuatu tempat, dan belum lahir'.

Sumpah, gue tau temen gue peduli, tapi jangan twit kata kata yang seolah olah gue gak bakalan pernah dapetin dia....
Seolah olah gue gak bakalan bisa nemuin dia tidur di samping gue. Setelah sah menikah tentunya.
Jangan, gue belum menyerah.....
Belum ngibarin bendera putih. Dan belum solat isya'

==============
'Hoi'. teriak emak gue pangling

Gue masih megangin gagang pintu. Berarti dari tadi, positif sekeluarga ngeliat gue bediri kayag orang oon. duh, its ok.
Sebanding dengan apa yang gue lamunin. Sebanding, bukan sebanting.
Karna gue gak ngelamun sambil banting banting.
Saat ini, saat jokowi-ahok masih belum resmi jadi gubernur jakarta, ngelamunin dia adalah hal paling indah yang pernah gue lakuin.
Ngebokepin dia? tidak tidak, tidak tau pernah atau tidak

Hallo, gue edo !(nickname)

Harap koment ! atau cerita ini tidak akan berlanjut
:



anasabila memberi reputasi
1
5.6K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan