Kecepatan bertambah saat hendak mendarat, kecuali memakai parasut.

Masih ingat adegan di film The Dark Knight ketika Batman meluncur dari sebuah gedung tinggi di Hongkong dengan jubahnya? Adegan ini diteliti oleh sejumlah ilmuwan untuk mengetahui kemungkinan logikanya. Apakah memang betul bisa diwujudkan atau tidak.

Menurut penelitian tentang aerodinamika, Batman bisa terbang hanya dengan menggunakan jubahnya namun akan mengalami cedera sangat parah ketika mencoba mendarat. Memang jubah itu akan membuat pemakainya melakukan perjalanan dengan cepat sehingga pemakainya akan jatuh berdentam dan kemungkinan mati.

Klaim ini – yang membuat penggemar komik mana pun menjadi “membumi” dengan sangat keras – dibuat oleh para pelajar fisika di Universitas Leicester.

Mereka ingin menguji apakah lebar jubah khusus sepanjang 4,5 meter di film Batman akan cukup membuat pemakainya mengudara di atas Gotham City.

Jika Batman meloncat dari sebuah bangunan setinggi 150 meter, tim ini menemukan ia bisa meluncur dengan jarak sekitar 350 meter.

Namun kecepatannya akan bertambah sekitar 68 mph ketika ia turun sebelum mencapai ketetapan 50 mph saat ia mencapai ketinggian jalanan – kecepatannya terlalu cepat bagi pemakainya untuk bisa selamat tanpa cedera serius.

Kelompok dari empat pelajar ini kemudian menyimpulkan bahwa superhero dari DC Comics ini yang akan muncul film terbarunya, Dark Knight Rises pada 20 Juli nanti, harus mempertimbangkan untuk membawa parasut untuk pendaratan yang aman.

Hasil penelitian mereka yang diberi judul “Trajectory of a Falling Batman” dipublikasikan di Journal of Special Physics Topics dari Universitas Leicester.

Dalam sebuah simulasi matematika tentang penerbangan ini mereka menulis “Pendaratan Batman begitu cepat. Melihat pada kasus peluncuran dari sebuah bangunan dengan ketinggian 150 meter, Batman bisa meluncur dengan jarak sekitar 350 meter, yang mana adalah cukup logis. Namun masalahnya terjadi dengan kecepatannya ketika ia mencapai level di darat. Kecepatan meningkat cepat hingga maksimum sekitar 110 km/jam sebelum mencapai ketetapan konstan sekitar 80 km/jam. Dalam kecepatan tinggi ini, pengaruh apapun cenderung menjadi fatal jika tidak berupa kecelakaan parah.”

Disimpulkan bahwa meluncur dengan batcape (jubah kelelawar) bukanlah cara aman untuk berkeliling, kecuali metode mengurangi kecepatan menggunakan semacam parasut.

Salah satu tim, David Marshall, 22 tahun mengatakan bahwa jika Batman ingin tetap selamat dalam penerbangan itu, ia harus menggunakan jubah yang lebih lebar.




Sumber