Ketika duduk di kafe di salah satu mall besar di tengah kota Jakarta, saya iseng memperhatikan orang-orang di sekitar. Ada yang sibuk menelepon, ada yang berjalan sambil matanya menatap smartphone, ada juga yang duduk berdua tapi tidak saling mengobrol yang satu sibuk menulis sesuatu di gadget, satu lagi tampak asyik mengetik di laptop.
Pemandangan seperti itu mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Sesuatu yang lumrah, tak hanya di mall yang tergolong mewah ini, tapi juga di bandara, stasiun kereta, gedung perkantoran dan bahkan di jalanan.
Saat ini tampaknya smartphone sudah bukan lagi barang mewah. Banyak sekali orang yang memilikinya, meski sebenarnya tidak semua benar-benar membutuhkannya. Malah, sebagian besar pemakai gadget tidak memanfaatkan gadget secara maksimal.
Beberapa orang membeli gadget atau smartphone demi gaya, bukan manfaat. Meski ada pilihan smartphone tipe lain yang lebih murah, mereka tetap membeli yang itu karena lebih keren .
Betul, gadget memang membuat banyak hal jadi mudah. Tapi sekaligus bisa membuat kita susah. Ya, membuat kita susah. Contohnya, jika membelinya dengan berutang. Demi bisa membawa pulang sebuah gadget yang katanya keren itu, apa pun akan dilakukan.
Jika harganya tidak sesuai kemampuan kantong? Toh bisa dicicil. Berikut ini beberapa kiat memiliki gadget tanpa harus bikin susah:
Spoiler for 1:
1. Memilih gadget yang sesuai kebutuhan
Pilihkan gadget yang sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak usah yang terlalu canggih. Karena, jangan-jangan kecanggihan yang dimiliki gadget tersebut tidak kita perlukan. Jadi teliti dulu fitur apa saja yang ada lalu sesuaikan dengan kebutuhan kita.
Spoiler for 2:
2. Membeli gadget tidak harus yang terbaru
Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga gadget cepat turun. Perhatikan saja, suatu gadget yang baru diluncurkan biasanya harganya setinggi langit (kecuali lagi promo, tapi itu pun pasti dengan antrean panjang).
Tapi beberapa bulan setelah peluncuran, harganya cenderung turun. Padahal kecanggihannya masih tetap sama. Jadi pertimbangakan lagi bila ingin membeli gadget terbaru (apalagi bila dana terbatas). Tidak usah memaksakan diri berutang. Lebih baik kita menabung dan menahan diri beberapa bulan ke depan. Setelah duit terkumpul, belilah gadget secara tunai.
Spoiler for 3:
3. Manfaatkan gadget untuk menambah pendapatan.
Gadget terutama smartphone, sangat bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan kita. Atau setidaknya bisa menunjang pekerjaan, atau bisa untuk menjaga hubungan dengan klien dan relasi bisnis.
Tidak dapat dihindari, kita bisa kehilangan kontak dengan banyak orang jika kita tidak memiliki smartphone tertentu. Karena orang sudah mulai meninggalkan komunikasi tradisional yang berbayar per unit. Kini orang lebih memilih layanan dengan pembayaran per paket dan mulai meninggalkan pola SMS.
Jadi ketika sudah memiliki smartphone, sebaiknya kita manfaatkan untuk menunjang pekerjaan supaya bisa lebih efektif dan efisien. Optimalkan penggunaan gadget Anda agar justru bikin kantor tebal.
Spoiler for 4:
4. Tidak mudah tergiur oleh tawaran cicilan
Jangan mudah tergiur oleh tawaran cicilan barang elektronik baik yang bunga nol persen apalagi yang berbunga tinggi. Lebih baik menabung untuk membeli barang elektronik secara tunai, ketimbang mencicil dengan biaya mahal.
Khusus untuk tawaran cicilan dengan bunga nol persen, coba tanyakan apakah ada biaya administras. Jika ada, hitung berapa persen biaya administrasinya dibandingkan harga tunai. Sebagai contoh, ada tawaran cicilan nol persen dengan biaya administrasi hingga 5 persen dari harga tunai untuk cicilan 3 bulan. Itu mahal.
Atau jika tidak ada biaya administrasinya, coba cek apakah ada diskon jika beli tunai. Apabila ada diskon artinya harga sebenarnya adalah harga setelah diskon. Jadi harga yang Anda bayar dengan cicilan nol persen lebih mahal.
Tapi jika tidak ada biaya administrasi dan tidak ada diskon dengan beli tunai, maka silakan ambil cicilan nol persen tadi. Itu baru benar-benar memudahkan dan tidak bikin susah.
Bagaimana dengan Anda? Pernah punya pengalaman beli gadget cicilan?