- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Minta Sumbangan di Jalan untuk Masjid, Setujukah?


TS
ElangRZB
Minta Sumbangan di Jalan untuk Masjid, Setujukah?

ilustrasi gambar : sumber google
Quote:
Saya pernah dan kadang merokok. Tapi saat merokok saya berusaha sebisa mungkin mencari tempat yang aman (tidak mencemari orang lain). Terus terang saya sangat tidak suka melihat orang dengan gaya cueknya merokok di tempat umum, seperti di angkutan umum/kota. Anehnya orang-orang di sekitarnya (yang mungkin tidak merokok) merasa kaget ketika saya membentak seorang perokok untuk tidak menyalakan di angkutan umum. Entah apa karena mereka takut, atau tidak menyadari kalau dia juga bisa kena efek negatif asap rokok itu.
Dalam hal berbeda, dan mungkin ulasan berikut ini hampir serupa.
Saya dan mungkin kita semua ingin bersedekah. Sedekah, infaq yang dianjurkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa. Tapi entah, hati kecil ini merasa tidak suka, tidak berkenan, bila melihat orang atau pihak meminta sumbangan di tengah jalan, atau di atas angkutan umum/kota. Di mana pun kita sering menjumpai, orang meminta sumbangan untuk pembangunan masjid atau mushola di tengah jalan.
Yang terasa adalah laju lalulintas jadi sedikit terganggu dengan adanya aktivitas pengumpulan sumbangan tersebut. Dengan pemahaman yang dangkal tentang agama yang saya miliki, izinkan saya menyampaikan dua hal/pertanyaan yang mungkin bisa menjadi bahan diskusi/sharing untuk kita semua:
PERTAMA: Apakah para dermawan muslim tidak merasa tergerak untuk membantu mereka (pencari dana pembangunan masjid)? Dermawan terutama yang berada di sekitar masjid tersebut. Saya sendiri merasa malu harus melihat kenyataan ini. (Walaupun mestinya saya tidak berhak malu karena saya bukanlah siapa-siapa dan belum memberi kontribusi apa-apa). Dalam hati kecil saya berkata sebagai umat beragama yang besar (mayoritas) kok malah begini? Sementara saya lihat umat beragama lainnya (yg minoritas) justru tidak melakukan hal itu. Belum lagi, siapa tahu sumbangan yang diberikan oleh para pemakai jalan, apakah sudah pasti merupakan harta yang halal? Saya kurang memahami alasan dan pemikiran panitia yang tetap menggalang dana di jalan.
Untuk para peminta sumbangan perorangan di atas angkutan umum/kota, menurut saya kok sebaiknya diabaikan saja. Terutama yang mengatasnamakan dari yayasan panti asuhan atau panitia pembangunan masjid, dsb. Bukankah telah ada penelusuran olehs alah satu stasiun TV bahwa hampir bisa dipastikan mereka itu hanya mengatasnamakan panti asuhan/masjid secara fiktif. Selain itu, mereka (peminta sumbangan di jalan yang mengatasnamakan masjid/panti asuhan) sedikit banyak bisa menjatuhkan citra umat muslim, karena mereka tak jarang menyadur ayat-ayat Al-Quran.
KEDUA : Terkadang ada masjid atau mushola yang mempunyai kas (kumpulan sumbangan dari jamaahnya) yang jumlah berlebihan dibanding dana operasionalnya. Padahal menurut saya pribadi, dana kas masjid (yang notabene berasal dari sumbangan para jamaah) bukankah mestinya segera dimanfaatkan untuk kepentingan umat? bukan untuk disimpan (diendapkan) saja? Segera artinya, segera menyampaikan amanat jamaah untuk memanfaatkan infaqnya. Bila dana operasilan masjid tiap bulan misalnya 3 juta, maka dana kas masjid cukuplah 2-3 kali besarnya. Bukan sampai lebih dari 10 kalinya.
Apa hubungannya? Panitia pembangunan masjid/atau mushola yang sedang membutuhkan dana, alangkah lebih baik bila mendatangi masjid/mushola yang dana kas nya berlebih. Untuk ini kita harus saling berbagai informasi. Kalaupun terpaksa membuka penggalangan dana terbuka bagi masyarakat, apakah tidak sebaiknya dibuatkan posko tersendiri yang letaknya di pinggir jalan di mana di sana disediakan tempat/lahan/jalan untuk para pengguna jalan bisa menepi sebentar (sehingga tidak menggangu lalulintas), dan ybs dapat menyampaikan dana sumbangannya dengan tenang (tidak terburu-buru) dan jika perlu diberikan tanda terima (semacam kupon) oleh panitia pembangunan masjid/mushola.
Sekali lagi pemikiran-pemikiran tersebut di atas adalah pemikiran pribadi saya yang mungkin dilatarbelakangi dangkalnya pemahaman saya tentang agama. Untuk itu saya terbuka terhadap masukan dan kritik dari Anda semua.
Saya mohon ampun kepada Allah subhanahuwataala dan mohon maaf kepada para pembaca bila ada yang kurang berkenan di hati.
Semoga menginspirasi untuk kebaikan.
Salam ...
- mas Gunawan Eswe -
Dalam hal berbeda, dan mungkin ulasan berikut ini hampir serupa.
Saya dan mungkin kita semua ingin bersedekah. Sedekah, infaq yang dianjurkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa. Tapi entah, hati kecil ini merasa tidak suka, tidak berkenan, bila melihat orang atau pihak meminta sumbangan di tengah jalan, atau di atas angkutan umum/kota. Di mana pun kita sering menjumpai, orang meminta sumbangan untuk pembangunan masjid atau mushola di tengah jalan.
Yang terasa adalah laju lalulintas jadi sedikit terganggu dengan adanya aktivitas pengumpulan sumbangan tersebut. Dengan pemahaman yang dangkal tentang agama yang saya miliki, izinkan saya menyampaikan dua hal/pertanyaan yang mungkin bisa menjadi bahan diskusi/sharing untuk kita semua:
PERTAMA: Apakah para dermawan muslim tidak merasa tergerak untuk membantu mereka (pencari dana pembangunan masjid)? Dermawan terutama yang berada di sekitar masjid tersebut. Saya sendiri merasa malu harus melihat kenyataan ini. (Walaupun mestinya saya tidak berhak malu karena saya bukanlah siapa-siapa dan belum memberi kontribusi apa-apa). Dalam hati kecil saya berkata sebagai umat beragama yang besar (mayoritas) kok malah begini? Sementara saya lihat umat beragama lainnya (yg minoritas) justru tidak melakukan hal itu. Belum lagi, siapa tahu sumbangan yang diberikan oleh para pemakai jalan, apakah sudah pasti merupakan harta yang halal? Saya kurang memahami alasan dan pemikiran panitia yang tetap menggalang dana di jalan.
Untuk para peminta sumbangan perorangan di atas angkutan umum/kota, menurut saya kok sebaiknya diabaikan saja. Terutama yang mengatasnamakan dari yayasan panti asuhan atau panitia pembangunan masjid, dsb. Bukankah telah ada penelusuran olehs alah satu stasiun TV bahwa hampir bisa dipastikan mereka itu hanya mengatasnamakan panti asuhan/masjid secara fiktif. Selain itu, mereka (peminta sumbangan di jalan yang mengatasnamakan masjid/panti asuhan) sedikit banyak bisa menjatuhkan citra umat muslim, karena mereka tak jarang menyadur ayat-ayat Al-Quran.
KEDUA : Terkadang ada masjid atau mushola yang mempunyai kas (kumpulan sumbangan dari jamaahnya) yang jumlah berlebihan dibanding dana operasionalnya. Padahal menurut saya pribadi, dana kas masjid (yang notabene berasal dari sumbangan para jamaah) bukankah mestinya segera dimanfaatkan untuk kepentingan umat? bukan untuk disimpan (diendapkan) saja? Segera artinya, segera menyampaikan amanat jamaah untuk memanfaatkan infaqnya. Bila dana operasilan masjid tiap bulan misalnya 3 juta, maka dana kas masjid cukuplah 2-3 kali besarnya. Bukan sampai lebih dari 10 kalinya.
Apa hubungannya? Panitia pembangunan masjid/atau mushola yang sedang membutuhkan dana, alangkah lebih baik bila mendatangi masjid/mushola yang dana kas nya berlebih. Untuk ini kita harus saling berbagai informasi. Kalaupun terpaksa membuka penggalangan dana terbuka bagi masyarakat, apakah tidak sebaiknya dibuatkan posko tersendiri yang letaknya di pinggir jalan di mana di sana disediakan tempat/lahan/jalan untuk para pengguna jalan bisa menepi sebentar (sehingga tidak menggangu lalulintas), dan ybs dapat menyampaikan dana sumbangannya dengan tenang (tidak terburu-buru) dan jika perlu diberikan tanda terima (semacam kupon) oleh panitia pembangunan masjid/mushola.
Sekali lagi pemikiran-pemikiran tersebut di atas adalah pemikiran pribadi saya yang mungkin dilatarbelakangi dangkalnya pemahaman saya tentang agama. Untuk itu saya terbuka terhadap masukan dan kritik dari Anda semua.
Saya mohon ampun kepada Allah subhanahuwataala dan mohon maaf kepada para pembaca bila ada yang kurang berkenan di hati.
Semoga menginspirasi untuk kebaikan.
Salam ...
- mas Gunawan Eswe -
Yuk , Mari berkomentar yang baik

0
4.7K
Kutip
60
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan