SEMOGA KASKUSER LAINYA MAU IKUT BERDIKUSI DI THREAD INI ANYWAY TS MASIH MAHASISWA YANG TENTU BANYAK KEKURANGAN
Unconventional Hydrocarbon
(MIGAS NON-KONVENSIONAL)
sebelumnya ane coba jabarin mengenai hidrokarbon konvensional:
hydrocarbon :Naturally occurring organic compound containing carbon and hydrogen.Hydrocarbons may be gaseous, solid, or liquid,and include *natural gas, *bitumen, and*petroleum.
hydrocarbon :Any organic chemical compound (gaseous, liquid or solid) that is composed of carbon and hydrogen. The term is frequently used in reference to fossil fuels, specifically crude oil and natural gas.
(general-dictionary-of-geology : Alva Kurniawan, Jasmine A. P., John Mc. Kenzie, 2009)
Jadi non-conventional hydrocarbon adalah suatu zat kimia organik, yang dapat berbentuk gas, cair, maupun padat yang memiliki unsur C (Karbon) dan H (Hidrogen), diambil secara tak biasa (tentunya dengan teknologi yg berbeda dari migas konvensional), dan ditemukan di lapisan batuan yang memiliki permiabilitas dan atau porositas rendah yang tak terduga sebelumnya. (anyway reservoir HC biasa ditemukan di daerah yang memiliki permiabilitas dan porositas baik). simpelnya, Unconventional HC ini ditemukan/ diambil langsung dari "dapur"nya suatu sistem HC. sedangkan conventional diambil dari reservoirnya
Anyway kenapa di Indonesia lebih tepat dinamakan 'migas non-konvensional' karena merujuk peraturan menteri no. 5 tahun 2012
List of Non-Conventional Hydrocarbon:
1. CBM (Coal Bed Methane)
2. Gas Shale
3. Oil Shale
4. Low Perm Oil
5. Gas Hydrates
6. Heavy Oil
7. Tight Gas Sand
NB: Warna merah masih Under Construction nunggu kontributor di bidang diatas
1. CBM (Coal Bed Methane)
Quote:
Coal Bed Methane adalah :
Gas methane yang dapat bernilai ekonomis, terbentuk dan terdapat bersama-sama dengan lapisan batubara.
nah Coal seam gas dapat dibedakan menjadi dua macam :
1. Coal bed methane : gas methane yang terdapat dalam batubara dan belum tersentuh oleh kegiatan apapun.
2. Coal Mine Gas : gas methane yang menyertai kegiatan penambangan batubara terutama pada tambang Bawah tanah.
Sejarah pembentukan CSM/CBM/CMG
Quote:
jadi begini gan, Batubara dikenal sebagai sumber energi yang cukup besar peranannya sebagai pengganti minyak bumi.
Coal Mine gas pertama kali diproduksi sejalan dengan pengambilan gas methane dalam tambang batubara (bawah tanah), karena dengan dapat terambilnya gas ini maka tambang akan terbebas dari proses ledakan.
Sejak awal tahun 1980 an produksi gas methane mengalami kenaikan, dan saat ini coal bed methane sebagai cadangan energi yang sangat penting, karena bila gas ini dibakar sangat bersih dari terbentuknya emisi sehingga tidak mengotori lingkungan.
Bila dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara, maka pada pembakaran batubara akan menghasilkan emisi yang berupa gas maupun padatan ( abu terbang dan abu dasar ).
Sumberdaya CBM ini di Indonesia cukup besar gan yaitu sekitar 450 TCF.
Dasar hukum pengusahaan CBM
Quote:
Di Indonesia ini ada beberapa perundang2an yang menyangkut CBM ini. nah CBM ini (CMIIW) dimasukkan ke katagori gas bumi. undang2nya diantaranya:
1. Undang-undang N0 22 th 2001 tentang minyak dan gas bumi sebagaimana telah berubah dg peraturan Mahkamah Konstitusi N0: 002/PUU-I/2003.
2. PP No 35 th 2004 tentang Kegiatan usaha Hulu minyak dan gas bumi sebagaimana telah diubah dg PP n0 34 th 2005.
Kep Men Pertambangan dan Energi No 1669 th 1998 tentang pelaksanaan pengembangan CBM.
3. Per.Men Energi dan Sumberdaya Mineral No 040 th 2006 tentang tatacara penetapan dan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi.
4. Per Men Energi dan Sumber daya Mineral N0 033 th 2006 tentang pengusahaan CBM.
kenapa Gas Methane Batubara dimasukkan ke kategori gas bumi?
GMB mengikuti aturan MIGAS.
1. Kepmen 1669 th 1998
Pengaturan Hukun GMB tunduk dan berlaku peraturan perundang-undangan dibidang pertambangan migas.
2. Permen n0 033 th 2006
Pengusahaan GMB tunduk dan berlaku peraturan perundang-undangan dibidang kegiatan usaha migas.
Wilayah kerja GMB adalah daerah tertentu yang diberikan kepada Badan Usaha atau bentuk Usaha tetap di dalam Wilayah Hukun Pertambangan Indonesia untuk melaksanakan pengusahaan GMB.
wah kayaknya kebanyakan tulisan ya gan, yuk coba kita lihat gimana sih CBM/ GMB diambil
Spoiler for pengambilan CBM:
oke lanjut ya gan, ke tahap berikutnya yaitu tahap Eksplorasi CBM/ GMB
Tahap Eksplorasi CBM
Quote:
Coal Seam Gas perlu dikontrol baik lokasi Reservoir maupun kandungan gasnya, karena kalau hal ini tidak dilakukan bisa membahayakan pada saat dilakukan kegiatan penambangan batubara terutama tambang bawah tanah.
Untuk setiap gas yang keluar pada saat penambangan batubara akan sangat membahayakan sehingga diperlukan pengontrolan gas yang kontinyu.
Dengan melihat bahwa komposisi coal seam gas sebagian besar terdiri atas gas methane (CH4) maka :
\t- sebenarnya gas ini sangat besar manfaatnya
\t- untuk menghindari kemungkinan bahaya yang terjadi saat
\t kegiatan penambangan bawah tanah
\t- akan lebih baik apabila gas ini dapat diambil sebelum
\t kegiatan penambangan dimulai.
\tEksplorasi CBM dilakukan dengan cara pemboran.
\tKegiatan eksplorasi bertujuan untuk :
\tMendapatkan contoh batubara dan perlapisan batuan yang terdapat di daerah endapan batubara.
\tContoh batubara dilakukan analisa laboratorium untuk mendapatkan data : porositas, permiabilitas , ukuran pori dan cleat, kandungan gas methane dan kualitas batubara.
\tMenentukan posisi reservoir CBM dan potensinya.
\tMendapatkan gas methane batubara dengan melakukan pemboran eksplorasi yang dilengkapi dengan alat untuk produksi.
\tKegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang mempunyai nilai ekonomis sudah dilakukan oleh beberapa negara diantaranya :
\tAmerika, Australia
\tChina , India dan Jepang
\tEksplorasi CBM untuk mendapatkan conto batubara dengan tujuan analisa laboratorium .
\t ada dua metode , yaitu coring dan non coring :
\t1. Rotary drilling
\t2. Reverse circulation
\t3. Conventional coring
4. Wire line drilling system.
\t\tRotary Drilling system
Pada pemboran dengan system ini digubakan bantuan kompresor untuk mensirkulasikan fluida (udara, air atau drilling mud)
Jenis mata bor (bit) yang bisa digunaan untuk system pemboran ini : 3 Cone Roller Rock bit, drag bit, Auger dan diamond bit.
\tSystem pemboran ini lebih banyak digunakan untuk daerah deposit batubara yang mempunyai lapisan over burden relative tipis, pada pemboran ini diperlukan pemboran dengan kecepatan penembusan yang relative tinggi. Hasil yang didapatkan berupa cutting
\tReverse circulation drilling
Pada pemboran ini hampir sama dengan rotary system, sedang perbedaannya adalah :
-\tUntuk memasukkan aliran fluida kedasar lobang bor digunakan antara pipa dalam dan pipa luar dari doble walled drill pipe.
-\tUntuk membawa cutting ke permukaan, dihembuska ke atas melewati pipa bagian dalam.
-\tType bit : 3 cone Roller bit
-\tHasil pemboran berupa cutting.
\tConventional coring system
\tAlat yang digunakan :
\tRotary drill
\tDoeble tube core barrel
\tPipa bagian dalam untuk mendapatkan core
\tUjung pipa luar diberi core bit yang
\tWire Line Coring System
Alat bor ini lebih banyak digunakan pada saat ini.
-\tAlat ini dilengkapi dengan swivel type : double tube core barrel, dan alat ini dapat dimodifikasi yaitu : pada saat mengangkat core, maka hanya pipa bagian dalam (yang terisi core) yang diangkat, sementara casing (pipa bagian luar) masih ditinggal didalam lubang bor.
-\tCore barrel berbentuk split.
-\tUntuk mengangkat core barrel dari dalam lubang bor dilakukan secara mekanis dengan bantuan tenaga hidrolis.
-\tPenanganan terhadap drill rod berkurang
Ada dua faktor utama yang diperlukan dalam eksplorasi gas methane batubara yang dilanjutkan dengan eksploitasi:
\tProsedur penyelesaian pemboran
\tPersiapan pemboran
Prosedur penyelesaian pemboran :
\tHal yang diperlukan pada saat pemboran eksplorasi CBM :
\t- Peralatan pemboran harus dilengkapi dengan alat yang
digunakan untuk pemboran minyak bumi serta technilk
pemboran gas.
\t- Siapkan data kondisi lapisan batubara dan reservoir CBM.
\t- Pada saat pemboran peralatan harus sudah dilengkapi dengan alat-alat untuk produksi CBM.
\tPERSIAPAN PEMBORAN :
\tMata bor yang akan digunakan dipilih diameter besar
\tPemboran dilakukan pada beberapa titik pemboran
\tCasing nantinya diposisikan di bagian atas lapisan batubara.
\tHarus digunakan bantuan treatment berupa semprotan air untuk membantu memperbaiki permeabilitas batubara.
\tPada awal pelaksanaan pemboran :
\tPemboran dilakukan dengan mengambil spasi yang cukup besar yaitu ¼ - 1 mile atau lebih.
\tStruktur geologi daerah setempat ( kalau struktur geologi baik) akan sangat mendukung terhadap keberhasilan eksplorasi CBM.
\tOperator pemboran harus bisa :
\tMenempatkan posisi casing pemboran pada bagian atas dari lapisan batubara.
\tDapat melakukan dewatering lebih efisien.
Quote:
Original Posted By REFRENSI[url]http://www.4*shared.com/rar/xGTEK37g/CBM-Halilburton_Ardhan.html?[/url]