Sebenarnya ane dan suami kerja di bali tapi pas mudik lebaran 2010 ane ga ke bali lagi karena ga dapet restu dari orang tua untuk membawa anak ke bali. Akhirnya niat mencari sebongkah berlian di bali musnah sudah, ane ga bisa pergi tanpa anak ane yang sejak lahir memang diasuh oleh ortu ane.

Bulan-bulan pertama tinggal dirumah sempat stress karena ngelamar kesana kemari tidak ada yang diterima hal yang sama juga dialami oleh suami ane. Sementara kebutuhan sehari-hari (terutama susu anak) harus terpenuhi, waktu itu ane hanya mengandalkan uang honor hasil tulisan ane di Koran Tokoh bali post sebagai kontributor untuk rubrik pariwisata.

Ane dan suami pun resmi mendapat gelar sebagai PEJABAT (Pengangguran Jawa Barat). Untuk menyambung hidup ane dan suami membantu ortu memanen padi meskipun tidak biasa untuk suami ane tapi kami terpaksa melakukannya. Suami sempat bekerja sebagai sales door to door ngreditin barang elektronik tapi tidak bertahan lama. Kami hampir putus asa dan pernikahan ane pun diujung kehancuran karena faktor ekonomi.

Tekanan hebat datang dari babeh ane karena suami ane yang ngangur . Kami mulai tidak nyaman tinggal dirumah, akhirnya ane tinggal di rumah bibi dan dari sini ilham datang. Dibantu bibi, ane dapat pinjaman uang senilai 18 juta dari bank atas nama bibi ane dengan jaminan tanah dan rumahnya.

Menjadi seorang wiraswasta memang menjadi pilihan terakhir karena daerah ane derah kecil masih sangat kecil peluang untuk bekerja sama orang. Pilihan usaha kami jatuh pada warnet dengan alasan suami ane ngerti dan bisa ngerakit komputer dan ane pun sangat membutuhkan koneksi internet untuk mengirim tulisan.

Uang senilai 18 juta ane belanjakan komputer sebanyak 8 unit dan sewa tempat selama 2 tahun. Dan disaat pembukaan warnet ane cuman megang uang 20 rebu perak.

Usaha warnet yang kami rintis ternyata jauh dari perkiraan, warnet ane sepi mungkin salah satunya Karena komputer ane yang masih jadul dan pake monitor. Tiga bulan pertama kami nombok untuk bayar speedy , listrik dan bayar cicilan ke bank sementara untuk makan, ibu ane secara sembunyi-sembunyi mengirimi kami beras. Gali lobang tutup lobang sudah menjadi makanan kami sehari-hari. Satu demi satu komputer ane jual untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Dari hobi nulis, ane kemudian nyasar ke kaskus tepatnya ke forum TRAVELLERS domestik. disini banyak juga cerita tentang kampung halaman ane “Batukaras”. Di bulan april 2011 ane mulai join dengan kaksus dan thread pertama yang ane buat adalah “info batukaras utk backpacker”. Dan thread ane lumayan banyak direspon kaskuser, awal-awal ane ga tau PM-PM-an lho

Berawal dari thread inilah kemudian muncul ide untuk membuka lapak travel di FJB karena beberapa kaskuser sering menanyakan dan meminta tolong untuk booking hotel , homestay dan bodyrafting ke green canyon.

Dan Thread pertama ane di FJB adalah Trip pangandaran, green canyon & batu karas
ane bikin paket all in karena banyakan client ga mau ribet. Dan hasilnya..?Ajaibbbb!!! banyak kaskuser yang make jasa ane. Tidak hanya kaskuser beberapa perusahaan juga memakai jasa ane termasuk beberapa travel agent besar. Dan mereka tahu travel ane dari KASKUS.


Dan sekarang ane lagi nabung pengen buat penginapan dari hasil FJB. Alhamdulilah omset ane sebulannya udah mencaai 50jutaan, omset yang sangat besar dan tanpa modal pula!tengkyu FJB.

Quote:

Dan Alhamdulilah mimpi punya penginapan sendiri sudah terwujud mesti masih bertahap dari stau saung ke saung lainnya

Usah Travel agent ini juga semakin ane seriusin dengan membuat basecamp dan sekarang ane lagi ngurus untuk pembuatan cv. Dan permintaan paket kini tidak hanya seputaran pangandaran, batukaras dan green canyon saja. Banyak client yang meminta paket custom ke garut, papandayan, karimun jawa, jogja-goa jomlang sama ane, bahkan beberapa perusahaan meminta jasa ane untuk paket family gathering.

Kini selain paket tour, ane juga menyediakan rental mobil dan motor, voucher hotel dibatukaras dan pangandaran dan voucher makan direstaurant seafood.

Meski terlihat gampang tapi bukan berarti tanpa halangan, ane juga sempat mengalami yang namanya rugi, dan dikadalin orang. Ane sempat dikadalin orang dengan diiming-imingi orderan yang banyak kalau mo ngasih paket yang murah, tapi pada akhirnya malah mereka sendiri yang membuat paket setelah ane kasih link vendor wisata lokal.

Ane juga sempat mengalami kerugian gara-gara itinerary yang meleset dari rencana dan mereka meminta uang kembali padahal dp udah dikasih kebeberapa vendor wisata lokal . Semantara dp yg udah dikasih harus dipotong 10 persen sementara client ga mau dipotong. Padahal kalau di runut kesalahan bukan pada ane tapi pada client, client yang survey dan membuat itinerary sendiri tapi pas pelaksanan ane yang disalahkan. ane pasrah aja, pasrahkan diri pada yang kuasa toh yang namanya rejeki sudah diatur oleh-NYA, pasti ada hikmah di balik semua ini.

Travel ane sempat menjadi perbincangan dikalangan vendor wisata di batukaras, menyakitkan tapi ane anggap semua ini ujian dan kami harus kuat untuk tetap bertahan dan naik kelas seperti seorang anak sekolah yang harus melakukan ujian dahulu sebelum naik kelas. Ibarat pepatah “semakin tinggi pohon semakin banyak juga angin yang menerpanya”. Dan Alhamdulilah sampai detik ini kami masih ada berkat Kaskus dan Kaskuser.

Terima kasih FJB yang telah membuka peluang usaha untuk ane. Sebelumnya tidak terpikir ane bisa membuka usaha travel seperti sekarang, ajaib!!!. Cukup duduk manis didepan komputer, pelanggan datang dengan sendirinya menghubungi kami... Sangat membantu apalagi buat ane yang seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak( usia 2,5 tahun dan 4 bulan). Kini selain ane dan suami (yang ngurus dilapangan), ane juga dibantu dua orang (guide) dalam mengurus usaha travel yang ane rintis .