

TS
sayahasfie
Practical Raptor Nutrition - Neil A Forbes ( Falconry )
WELCOME TO MY THREAD

disini saya akan menjelaskan nutrisi yang baik untuk raptor karena masih banyak falconer indonesia yang salah dalam pemberian prey (mangsa) / makanan untuk partnernya. serta memberitahukan kandungan gizi yang terdapat pada prey yang biasa digunakan oleh falconer
sumber : http://www.gwexotics.com/

Quote:
Rules :
- NO FLAME / JUNK / SARA AND PORN POST
- DILARANG JUAL/BELI DISINI TERUTAMA MENGENAI BOP
- baiknya menggunakan spoiler dlm postingan picture
- gunakan bahasa yang baik
- NO MONOLOG ONLINER POST
disini saya akan menjelaskan nutrisi yang baik untuk raptor karena masih banyak falconer indonesia yang salah dalam pemberian prey (mangsa) / makanan untuk partnernya. serta memberitahukan kandungan gizi yang terdapat pada prey yang biasa digunakan oleh falconer
Spoiler for prey yang sering digunakan:
D.O.C. ( Day Old Chick )

D.O.Q. (Day Old Quail )

Rats (Rattus norvegicus)

Hamster

Guinea Pig (marmut)

Kelinci

Mencit (Mus musculus)

Spoiler for penjelasan:
DOC seringkali disamakan dengan nutrisi 1 biji telur padahal perkembangan embrio dalam telur hingga mengalami penetasan. D.O.C. telah mengalami perubahan senyawa kimia dan nilai gizi dari kuning telur dan albumin. D.O.C sering digunakan sebagai menu diet BOP dengan protein yang tinggi , rendah lemak dan tinggi kalsium dan vitamin.

D.O.Q. (Day Old Quail )
Spoiler for penjelasan:
D.O.Q. pada usia 6 minggu tidak terdapat perbedaan nutrisi antara puyuh jantan dan betina , dan pada saat usia 16 minggu kadar lemak dan vitamin A pada puyuh jantan akan sama tetapi pada puyuh betina akan berubah menjadi 2 kali lipat. puyuh dewasa pada usia 6 minggu. puyuh yang banyak tersedia adalah jantan dan berusia 5 minggu karena puyuh jantan tidak seluruhnya dibutuhkan dalam breeding program. burung ini berat badan normalnya adalah 85 - 142 gram dan karena rendah lemak dan vitamin. burung pada usia ini sering dijual sebagai burung utama utk falconry padahal burung pada usia ini tidak cocok utk tujuan falconry tetapi banyak yang menggunakan karena relatif murah. pada umur 6-8 minggu nutrisinya menigkat menjadi bertambahnya berat badan dan sumber vitamin & mineral yang lebih baik. pada usia inilah mereka cocok dan baik utk dijadikan makanan raptor. puyuh betina usia 8 minggu (225 - 280 gr) ukurannya lebih besar dan terdapat vitamin yg lebih tinggi , pada umur ini puyuh sudah mulai memproduksi telur. dan seringkali telur hasil produksi peternakan membawa patogen dgn kadar tinggi serta penyakit. pada usia ini puyuh dapat menjadi pembunuh alami raptor jika tidak diketahui asalnya didapatkan dan tidak diperbolehkan untuk diberikan pada chick atau indukan terutama betina.

Rats (Rattus norvegicus)
Spoiler for penjelasan:
berbeda dengan puyuh , rat secara alami mempunyai kadar vitamin E yang tinggi serta pada usia mudanya memiliki kadar vitamin yang sangat baik. dengan ukuran yg besar , kulit dan bulu tebal mereka dibutuhkan untuk melatih raptor dalam menguliti , merobek mangsa(jangan lupa untuk membuang isinya). rat jarang digunakan pada falcon. mayoritas falconers saat ini tidak menggunakan rat sebagai prey padahal rat memiliki kadar nutrisi yang sangat tinggi. semakin besar rat semakin besar nutrisinya.harus diingat bahwa memberikan prey berupa rat akan mengurangi penyebaran penyakit tertentu dari prey ke raptor

Hamster
Spoiler for penjelasan:
nilai gizinya setara dengan rat , dan hamster cocok bagi falconer yang tidak ingin menggunakan rat. dengan bulu dan kulit yang tipis serta ukuran yg kecil maka tidak perlu mengeluarkan isinya / dapat diberika secara utuh.

Guinea Pig (marmut)
Spoiler for penjelasan:
hewan ini adalah hewan herbivora maka dari itu saluran pencernaannya sangat panjang dan harus dibuang isinya sebelum diberikan ke raptor. sblm diberikan ke raptor marmut harus dikuliti jika tidak perut raptor hanya akan dipenuhi oleh kulit dan dagingnya tidak termakan

Kelinci
Spoiler for penjelasan:
peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.
Masa hidup: 5 - 10 tahun
Masa produksi: 1 - 3 tahun
Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
Masa penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa: 4-10 bulan
Umur dikimpoikan: 6-12 bulan
Masa perkimpoian setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[rujukan?]
Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11 - 15 hari
Ovulasi: Terjadi pada hari kimpoi (9 - 13 jam kemudian)
Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kimpoi
Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
Volume darah: 40 ml/kg berat badan
Protein : 20.1 gram
lemak: 5.5 gram ternyata rendah lemak
eace:
energi: 137 kkal
Kolesterol 53 gram
Kalori: 136 gram (kalorinya tinggi
)
Masa hidup: 5 - 10 tahun
Masa produksi: 1 - 3 tahun
Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
Masa penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa: 4-10 bulan
Umur dikimpoikan: 6-12 bulan
Masa perkimpoian setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[rujukan?]
Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11 - 15 hari
Ovulasi: Terjadi pada hari kimpoi (9 - 13 jam kemudian)
Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kimpoi
Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
Volume darah: 40 ml/kg berat badan
Protein : 20.1 gram
lemak: 5.5 gram ternyata rendah lemak

energi: 137 kkal
Kolesterol 53 gram
Kalori: 136 gram (kalorinya tinggi


Mencit (Mus musculus)
Spoiler for penjelasan:
mencit adalah prey yang paling mahal untuk elang berukuran kecil dan burung hantu. mencit memiliki kadar lemak & vitamin A yang tinggi namun kadar proteinnya rendah dan kurang cocok sbg makanan raptor. mencit muda seperti tikus yang muda memiliki kadar protein yang tinggi dan rendah kalori

Spoiler for suplemen:
Minyak Ikan


Spoiler for penjelasan:
Meskipun baunya amis, manfaat minyak ikan bagi kesehatan manusia sangat besar (dlm artian manusia loh
). Selain vitamin A dan D, asam lemak tidak jenuh ganda yang dikandungnya meningkatkan kecerdasan dan sistem kekebalan tubuh , minya ikan juga rendah kolesterol
Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dua jenis vitamin yang larut dalam lemak dalam jumlah tinggi. Manfaat vitamin A membantu proses perkembangan mata, sementara vitamin D untuk proses pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat. Nah, kadar kedua vitamin ini dalam tubuh ikan akan meningkat sejalan dengan bertambah umurnya. Umumnya, kadar vitamin A dalam minyak ikan berkisar antara 1.0001.000.000 SI (Standar Internasional) per gram, sementara vitamin D sekitar 5030.000 SI per gram.

Minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D dua jenis vitamin yang larut dalam lemak dalam jumlah tinggi. Manfaat vitamin A membantu proses perkembangan mata, sementara vitamin D untuk proses pertumbuhan dan pembentukan tulang yang kuat. Nah, kadar kedua vitamin ini dalam tubuh ikan akan meningkat sejalan dengan bertambah umurnya. Umumnya, kadar vitamin A dalam minyak ikan berkisar antara 1.0001.000.000 SI (Standar Internasional) per gram, sementara vitamin D sekitar 5030.000 SI per gram.
Spoiler for determining feeding regime:
Common methods for determining feeding regimes:
1. Maximum growth in the young
This is a common criterion used for commercial animals. However: whilst maximum growth is advantageous in
birds destined for meat production, very rapid growth rates are often contra indicated in raptors (Forbes and
Rees Davies 2000)
2. Prevention/cure of deficiency diseases
This depends on the observational endpoint chosen. (E.g., 5-10 mg of vitamin A per day prevents growth
defects, but skin tissue becomes discoloured at this intake level). Seemingly this criterion could on occasion,
therefore, be considered inappropriate in the light of the current concern for levels that promote optimal health
as opposed to disease prevention.
3. Saturation of tissue
Determines the amount that will not cause any further increases in concentration of the nutrient in the tissues.
Problem: some nutrients (e.g., fat-soluble vitamins) dissolve in adipose tissue, and will accumulate to toxic
levels, leading to potentially life threatening diseases.
4. Balance studies
Method -- measure input and output; when they are equal, assume the body is saturated.
Assumes that the size of the body pool of the nutrient is appropriate and is not changed by the experiment.
Assumes that higher levels of intake would do no good (clearly not true of water -- hardly anyone would
recommend just enough water to maintain balance). Such results are only relevant to the bird in that controlled
environment, at that life stage.
5. Changes in a secondary variable
Changes in some secondary variable in response to the nutrient may be measured, e.g., changes in copulation
frequency in tiercels in response to Vitamin E supplementation.
6. Amounts in typical diets
Sometimes it is difficult or impossible to determine the amount of a nutrient that is required. In such cases the
amounts that seemingly healthy raptors in a wild population take in may be accepted as the norm. These levels,
however, may be limited by population levels, prey availability, seasonal factors, lifestyle or geography (raptors
in the wild may not need vitamin D in their diets, however, those kept in poorly designed, dark aviaries may)
1. Maximum growth in the young
This is a common criterion used for commercial animals. However: whilst maximum growth is advantageous in
birds destined for meat production, very rapid growth rates are often contra indicated in raptors (Forbes and
Rees Davies 2000)
2. Prevention/cure of deficiency diseases
This depends on the observational endpoint chosen. (E.g., 5-10 mg of vitamin A per day prevents growth
defects, but skin tissue becomes discoloured at this intake level). Seemingly this criterion could on occasion,
therefore, be considered inappropriate in the light of the current concern for levels that promote optimal health
as opposed to disease prevention.
3. Saturation of tissue
Determines the amount that will not cause any further increases in concentration of the nutrient in the tissues.
Problem: some nutrients (e.g., fat-soluble vitamins) dissolve in adipose tissue, and will accumulate to toxic
levels, leading to potentially life threatening diseases.
4. Balance studies
Method -- measure input and output; when they are equal, assume the body is saturated.
Assumes that the size of the body pool of the nutrient is appropriate and is not changed by the experiment.
Assumes that higher levels of intake would do no good (clearly not true of water -- hardly anyone would
recommend just enough water to maintain balance). Such results are only relevant to the bird in that controlled
environment, at that life stage.
5. Changes in a secondary variable
Changes in some secondary variable in response to the nutrient may be measured, e.g., changes in copulation
frequency in tiercels in response to Vitamin E supplementation.
6. Amounts in typical diets
Sometimes it is difficult or impossible to determine the amount of a nutrient that is required. In such cases the
amounts that seemingly healthy raptors in a wild population take in may be accepted as the norm. These levels,
however, may be limited by population levels, prey availability, seasonal factors, lifestyle or geography (raptors
in the wild may not need vitamin D in their diets, however, those kept in poorly designed, dark aviaries may)
Spoiler for pemberitahuan:
saya tidak menolak
tapi jangan
dan maaf jika



Spoiler for terima kasih:
Terima Kasih telah mengunjungi thread saya
sumber : http://www.gwexotics.com/
0
18.9K
Kutip
124
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan