rumahrumahanAvatar border
TS
rumahrumahan
Hari Ini Saya Bahagia, Joko Widodo Menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta
Hari Ini Saya Bahagia, Joko Widodo Menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta

Tiga hari belakangan ini, saya sering deg-degan. Perasaan itu muncul setelah Prabowo Subianto yang merupakan ketua dewan pembina partai Gerindra menemui Megawati yang merupakan ketua umum PDI Perjuangan untuk "melamar" Joko Widodo dengan nama tenarnya Jokowi yang merupakan Walikota Surakarta (Solo) sebagai calon gubernur DKI dan mengajukan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Yang merupakan anggota DPR dari partai Golkar.

Harapan itu masih ada buat saya. Karena sebelumnya Taufik Kiemas suami Megawati sudah menyatakan akan berduet dengan Partai Demokrat. Bahkan Anas Urbaningrum ketua DPP partai Demokrat dengan yakin mengumumkan Fauzi Bowo (Foke) dan Adang Ruchiatna sebagai calon Gubernur dan Wakil dari PD dan PDI Perjuangan. Saat kedua pernyataan itu tersebar di Media sebagai "penggemar" PDI Perjuangan sejati hanya ada satu kalimat di dalam hati saya "I hate PDI Perjuangan."

Kenapa harus Jokowi? Jokowi mulai menarik perhatian saya ketika ia menolak kebijakan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk membangun Mall di bekas pabrik Es Saripetojo Purwosari, Laweyan. Apalagi setelah dibilang bodoh oleh sang Gubernur ia malah mengamini "ya memang kenyataannya saya itu bodoh. Saya masih harus banyak belajar"*

Saya ambil kesimpulan, bahwa orang ini baik. Dia tidak "mendewakan" uang, pertama pembangunan Mall dengan segala "sabetannya" pasti milyaran yang bisa masuk ke kantong pribadinya. Kedua ia punya kerendahan hati dan kemampuan menenangkan masyarakat Solo yang mayoritas mendukung kebijakannya, bahkan menolak kedatangan sang Gubernur ke Surakarta.

Saya cari informasi lebih lanjut siapa dia. Kebijakannya yang paling populer adalah merelokasi ribuan pedagang kaki lima ke tempat yang lebih baik tanpa ada kekerasan. Awal kebijakan itu adalah keingian warga kota Solo untuk menyingkirkan pedagang kaki lima yang memenuhi jalan dan taman di pusat kota. Jokowi bingung, ribuan pedagang itu berjualan untuk menafkahi keluarga maka tak mungkin jika diusir begitu saja, maka satu-satunya cara adalah merelokasi mereka. Caranya mengajak makan bersama ratusan pedagang, tidak tanggung-tanggung 54 kali. Bulan ketujuh dia mendapatkan persetujuan dari para pedagang untuk direlokasi. "Orang bilang mereka nurut saya karena sudah diajak makan. Itu salah. Yang benar itu karena mereka diwongke, dimanusiakan" kata Jokowi.

*Jokowi lulusan Fakultas Kehutanan UGM dengan gelar Insinyur. pencinta musik metal seperti Black Sabbath, metalica, dll. Berhasil merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, mengantarkan kota Solo sebagai anggota Organisasi kota-kota warisan dunia. Serta menjadi salah satu bagian dari 10 Bupati pilihan majalah Tempo, dengan judul Sedikit Orang Baik di Republik yang Luas. Dan masih ratusan testimoni tentang kesederhanaanya, keberpihakannya pada masyarakat, pemikirannya yang inovatif, dll. Tidak heran pada pemilihan Bupati periode kedua, tanpa banyak modal dana untuk berkampanye di berhasil meraih 91 persen suara di wilayah Surakarta. Satu bukti bahwa dia dicintai warganya, bahkan disebut sebagai Wali Kaki Lima.

Maka wajar jika saya berharap Jokowi bisa menularkannya di Jakarta. Rupanya PDI Perjuangan belum menyadari potensi yang dimiliki oleh kadernya tersebut, sampai-sampai partai Gerindra lah yang membangunkan partai wong cilik ini dari tidurnya. Menyadarkan potensinya, kemampuannya, semangatnya dan nyalinya untuk bertarung secara "jantan" sebagai partai oposisi yang katanya memiliki visi membela wong cilik, yang jumlahnya jutaan di Jakarta.

Seperti saya dan ribuan pekerja lain yang harus pergi ke Singapur, Bali atau mungkin Solo jika ingin wisata menikmati udara segar sambil berjalan kaki menikmati suasana kota, bukan kesejukan palsu di Mall yang menjadi langganan hiburan kami. Keinginan sederhana, yang tidak bisa dipenuhi kota Jakarta dan pemerintahannya menyediakan ruang publik yang aman dan ramah bagi keluarga.

Selain itu Kota Jakarta dan masyarakatnya itu sangat bergantung dengan uang, kemanusiaan dinilai dengan lembaran uang dan kartu kredit di dompet, digit bilangan dibuku tabungan dan giro, mobil yang dipakai, rumah yang dimiliki.*Uang adalah raja. Dari situlah saya yakin ada pertemuan simpul antara *kepribadian dan kebijakan Jokowi dengan Kota Jakarta. Jokowi harus ikut menjadi calon Gubernur Jakarta, karena dia mampu memanusiakan manusia dan meningkatkan derajat hidup manusia.

*Hari*ini saya bahagia. Bangga rasanya aspirasi bisu sebagai "penggemar sejati" PDI Perjuangan tersuarakan. Jokowi dan Ahok resmi dicalonkan PDI Perjuangan, Gerindra dan 24 partai non kursi di DPRD DKI Jakarta pada hari senin (19/03).*Menang atau kalah bukan masalah. Saya tersanjung Memiliki kesempatan untuk dapat memilih orang secara rela hati tanpa paksaan dan ganjalan sedikit pun, karena saya yakin orang itu baik dan mampu.

Satu hal yang saya sesali. Rumah saya sejak saya lahir di Jalur kereta api Palmerah sudah dijual beberapa bulan yang lalu untuk menutupi kredit macet kami di bank, andai saya bisa menundanya sampai Juli mendatang. Sekarang kami tinggal di Selatan Jakarta, tak punya hak pilih untuk memilih Gubernur Jakarta. Iri rasanya dengan teman semua yang berada di Jakarta. Saya titip saja suara saya melalui tulisan ini. Semoga nanti saya dan keluarga bisa berwisata dengan transportasi umum dan berjalan kaki menikmati suasana kota dan tidak perlu jauh-jauh lagi ke Bali atau Singapur dengan ongkos yang mahal untuk menikmati suasana kota.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.9K
144
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan