++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ no REPOST test :Click
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Quote:
.: MENJADIKAN ANAK CERDAS :.
Quote:
Anak yang cerdas dipengaruhi oleh lingkungan atau pola pengasuhan yang mendukung si anak untuk selalu berpikir dan bertindak cerdas. Tidak hanya makanan yang bergizi, beberapa cara mudah juga penting dijadikan pedoman untuk perkembangan mental dan fisik anak hingga ia dewasa.
Memang tidak ada resep tunggal untuk membuat anak memiliki nilai IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi. Terlebih saat ini banyak pendidik yang juga selalu menekankan pentingnya Emotional Quotient (EQ) tak hanya IQ sebagai bekal anak untuk jadi pribadi yang matang saat dewasa.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman untuk mencetak anak cerdas ...
Quote:
Quote:
1. Jauhi Anak dari Kebiasaan Nonton TV
Spoiler for wow...:
Sebanyak 30 persen anak-anak di bawah usia 2 memiliki televisi di kamar tidurnya. Dan 59 persen anak-anak berusia di bawah 2 tahun menonton TV dua jam sehari.
The American Academy of Pediatrics baru-baru ini mengeluarkan peringatan yang mendesak orangtua agar tidak membiarkan bayi dan balita menonton TV.
Manfaat menonton TV bagi bayi tidak diketahui, namun TV diketahui merusak keterampilan mental dan menyia-nyiakan waktu untuk perkembangan otak yang seharusnya.
Quote:
Quote:
2. Beri anak Air Susu Ibu (ASI)
Spoiler for wow...:
Anak berusia enam tahun yang diberi ASI terus menerus ketika bayi, skor tes IQ-nya 5 persen lebih tinggi daripada anak 6 tahun yang tidak mendapat ASI.
Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang diikuti oleh dua kelompok ibu di Belarusia baru dan anak-anaknya.
Salah satu kelompok ibu-ibu memberi ASI eksklusif pada bayinya, artinya tidak memberi bayi makanan lain kecuali ASI sampai satu tahun. Sedangkan kelompok lain tidak hanya memberi ASI saja dan jangka waktu pemberian ASI lebih pendek.
Quote:
Quote:
3. Belajar musik
Spoiler for wow...:
Anak-anak yang memainkan piano atau alat musik gesek mendapat skor keterampilan verbal 15 persen lebih tinggi daripada anak yang tidak memainkan alat musik.
Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini melibatkan siswa dari area musik Boston dan sekolah umum. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun dan beberapa di antaranya pernah belajar musik setidaknya selama tiga tahun.
Quote:
Quote:
4. Belajar mengendalikan diri atau sabar
Spoiler for wow...:
Anak-anak yang mampu menunda kepuasan 15 kali lebih lama daripada teman-temannya dan lebih sabar mendapat skor 210 poin lebih tinggi pada SAT (Scholastic Assessment Test).
Tes Penalaran SAT adalah tes standar untuk penerimaan perguruan tinggi di Amerika Serikat. Dalam suatu penelitian, anak-anak diberitahu bahwa mereka bisa makan dua kue jika mereka mau menunda makan kue yang pertama.
Quote:
Quote:
5. Penuhi rumah dengan buku
Spoiler for wow...:
Anak yang dibesarkan di sebuah rumah berisi setidaknya 500 buku memiliki kemungkinan lulus SMA 36 persen lebih tinggi dan 19 persen lebih mungkin lulus dari perguruan tinggi daripada anak yang dibesarkan di rumah yang hanya berisi beberapa atau bahkan tidak menyimpan buku.
Penelitian ini dipublikasikan pada 2007, ketika buku masih menjadi benda yang nyata, bukan berbentuk file seperti sekarang. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kesenjangan melebar secara berlipat pada orangtua anak-anak yang buta huruf.
Quote:
Quote:
6. Hindari kegemukan pada anak
Spoiler for wow...:
Anak gemuk mendapat skor 11 persen lebih rendah pada tes membaca daripada anak dengan berat badan normal.
Ilmuwan di Temple University yang menyimpulkan pernyataan tersebut juga menemukan bahwa siswa sekolah menengah yang mengalami kelebihan berat badan memiliki prestasi lebih rendah daripada teman-teman sebayanya yang memiliki berat badan normal, serta lebih seriang tidak masuk dan terlambat datang sekolah.
Quote:
Quote:
7. Ikut program prasekolah
Spoiler for wow...:
Anak yang mengikuti program prasekolah 52 persen lebih mungkin lulus SMA daripada yang tidak mengikuti program prasekolah.
Penelitian yang menghasilkan pernyataan ini diikuti dua kelompok anak-anak yang kurang beruntung dari Michigan dari balita hingga berusia 40 tahun. Satu kelompok mengikuti program prasekolah 'berkualitas tinggi' untuk anak usia 3 dan 4 tyahun, sedangkan kelompok lainnya tidak pernah mengikuti program prasekolah.