[catper] Ya Sudah, deh

insanpenyendiri

17-12-2011 12:04

Quote:

Ucapan terima kasih + pendahuluan

Terima kasih untuk Tuhan atas segalanya, Ibu'ku yang hebat, teman seperjalananku, Subandi, dan teman - taman yang sudah terlibat selama kami melakukan perjalanan 55 hari di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY.

Perjalanan yang telah terlaksana ini sengaja dilakukan sebagai ajang latihan, sosialisasi dan pengumpulan dana untuk sebuah Kayuh Pedal Cumbu Indonesia -perjalanan bersepeda melintas Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan 2012 nanti.

Ucapan terima kasih kepada teman - teman:
- Subandi Nasution, id: urangmahhayuwae , yang udah nemenin mesra slama 55 hari
- Insapkah Koboi/Koboi Insap, id: StressMetal padahal peace wae emoticon-Big Grin

, yang udah memantau perjalanan dan sudi repot2 jadi menejer yang sekarang udah ganti jadi direktur cenah mah
- Sahrul/ayunk, id: pemanisdjiwa , yang ngangenin emoticon-kiss

- Kaskus Regional Sukabumi , yang udah ngasih tempat buat istirahat emoticon-shakehand

- Mamang pemilik id: budakzard di Cianjur, yang cepet akrab walopun baru kenal emoticon-shakehand

- Kaskus Cimahi, yang ngajak mojok di warung susu - di jalan Pemda + ngeborong pin emoticon-Smilie

- Mamang zul/sul, id: soulsickbastard, yang udah jemput ke Cimahi tengah malem rabun pake sepedanya + ngebahagiain di rumah susun emoticon-Big Grin

- Mamang2 OANC Bandung, yang udah borong pin + ngajak ngopi di KKMA, ada juga mamang yang bawain bansus ke rumah susun mamang sul emoticon-Embarrassment

- Pirman/Sabrag, yang maksa suruh mampir ke Cinunuk - Bandung
- Kaskus Tasikmalaya, yang udah nyedian penginapan + tutug oncom emoticon-Smilie

, juga ngeborong pin emoticon-Embarrassment

- Kuro/Usykur Muttaqin, id: blegemcombro, yang udah ngerelain kamar kosnya buat diberantakin, menyambut + melayani selama di Purwokerto
- Rezza, yang udah jemput di warung nasi depan kosan si Kuro + udah nyemplungin pakean ke mesin cuci emoticon-Smilie

- Temen2 di Purwokerto; Dony, Choki, temen2 kosan Kuro emoticon-shakehand

- OANC Purwokerto: mamang Teguh, id: mykinabalu, yang banyak membantu emoticon-Smilie

Mamang mahasiswa rantau, id: wayme, yang nyeduh kopi lagi soalnya kopi pertama bahe aliyas tumpah emoticon-Big Grin

- Kaskus Regional Banyumas, yang ngeborong pin juga emoticon-shakehand

- Mamanya Gilang di daerah Banjarnegara, yang nyegat di jalan terus traktirin mie ayam emoticon-Smilie

- Kaskus Banjarnegara : Mamang Bayu, id: Bayuliend, yang jemput di alun - alun. Mamang Rayendra, id: maapmatilagi, yang kamar di loteng rumahnya udah jadi tempat tidur kami emoticon-shakehand

. Dawet ayu = sesuatu.
- OANC Jogja: Mamang Lucky pemilik id segambreng, yang udah jemput di deket terminal Jombor. Mamang Mayor, id: ngasalaja, yang rambutnya gimbal ga karu - karuan udah menjamu ente - ente'an. Mamang Tirta, id: tirta13 , yang jamurnya itu sesuatu. Mamang Kris, id: PILPRES , yang waktu itu mah pendiem pas ngikut ngopi. Mamang Jarot, id: independent , yang menemani hari - hari di Jogja. Mamang M Haris, id: badungBOY , yang udah nyempetin dateng ke beskem Selo. Mamang Serser, id: serz1910 , yang udah melipir dateng ke kamar mang ngasal. emoticon-shakehand

- SAMPALA Solo : Bro Dadang - Bang Napi, yang keluarganya selalu welkam kalo direpotin emoticon-Smilie

Hana id: kaloco , yang ga bosen nemenin selama di Sambirejo. Dimejat , yang santai tapi kocak. Putri, yang bolak-balik ambil pin. Jaya Wijaya, yang masih menemui walopun sibuk ama kerjanya. Kliwon yang lebih sering diem tp pas ngomong unik emoticon-Big Grin

Dan semua temen2 di sana emoticon-shakehand

- Orang-orang yang terlalu baek di Blitar: Ryuki Humasaki Mahameru + Yogie Koi + Yuki Mahameru , yang udah lebih dari 1 minggu kamar belakang di rumahnya kami berantakin, yang masakannya udah sering kami ludesin, yang nganterin ke Utan Buthak, ke Gunung Kelud, berenang, yang ngajak makan malem romantis di malam terakhir sebelum kami pulang, yang bareng2 ngelinting tembako terus2n, yang udah ngeikhlasin maen PS gratis padahal PSnya itu dirental, yang ngingetin masa kecil pas maen robot2an sama Yuki.... emoticon-Smilie

- mang Mubee yang imut traktir kopi :*
- OANC Semarang: Andre, id: andrehidayat, yang kosannya udah jadi tempat tidur kesekian emoticon-Thinking

+ jamuannya selama di Semarang. Aga, yang mondar - mandir ke kosan Andre. Mamang Fajar, id: LEGOWO, yang kacamatanya sekarang tergolek di atas lemari emoticon-Smilie

Mamang bodhonk + mamang Blek yang udah nyediain sesuatu. emoticon-shakehand

- Mamang Deny TS Koskas Semarang, id: themummi , yang sempet merapat ke kosan Andre dan borong pin. emoticon-shakehand

- Danny dan istri + Paul , yang baru kenal di Karimunjawa + udah banyak bantu selama di sana.
- Dadang Pekalongan, yang udah beliin ban dalem terus nganterin ke perbatasan Pekalongan-Pemalang siang hari waktu ban belakang Sibiru meledug.
- Arif Yang Budiman, yang masih sama baeknya nyambut di Cirebon + jamuan selama disana emoticon-shakehand

*maap kalo ada yang kelewat, karena orang yang kelewat itu kelewat baek emoticon-Smilie

Quote:

Ikuti aturan pakai,
- klik tulisan - tulisan biruuntuk melihat gambar emoticon-Big Grin

Spoiler for :

Tulisan ini diketik di teras rumah dulur Dadangdi Desa Sambirejo, Kel. Jetis, Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah. Aku sedang ditemani; alunan senar merdu yang dimainkan Dimejad, kopi hangat racikan Dadang dan, segarnya hujan -yang masih turun sejak siang.

Hari ini 17 Desember 2011. Hari ke 39 kamikeluar dari kampung halaman di Bogor. Di rentang waktu itu tidak kurang dari 4 provinsi di pulau Jawa yang sudah kami kunjungi, lebih dari 700 kilometer aspal yang telah digerayangi oleh roda sepeda kami, dan entah berapa banyak tempat yang telah kami singgah-tinggalkan.

Urusan tidur punya serunya sendiri. Kadang - kadang ala kadarnya, pernah juga sangat nyaman. Kami sering menumpang di hunian teman-teman; kamar kos, rumah dan rumah susun. Mesjid juga tak luput jadi hotel dadakan dan sebuah kamar hotel sungguhan sempat memanjakan kami.

Subandi, teman seperjalanan saya, mengunjungi tempat lebih banyak; gunung Slamet dan Lawu, masing-masing di Jateng dan di perbatasan Jateng - Jatim. Di kedua gunung itu saya absen. Waktu itu saya terpaksa tunduk pada godaan aroma kopi dan kasur empuk ketimbang harus berkeringat atau kedinginan di gunung.

Senang dan sedih, suka dan duka, juga pengalaman - pengalaman menarik silih berganti menoreh jiwa.

Kesan paling hebat yang menggigit diri saya adalah keberadaan para sahabat. Sejujurnya, rangkaian tulisan ini tak pernah bisa terisi tanpa campur tangan teman - teman, termasuk KASKUSer yang seringkali membantu kami.

Rasanya, sambutan dari teman - teman terlalu baik. Bagi mereka, mungkin direpotkan selama satu-dua bahkan lima malam bukanlah masalah. Sayangnya, kebaikan itu malah menghipnotis kami jadi loyo, kehilangan disiplin soal waktu. Acap kali kami tak peduli lagi pada target yang jadwalnya selesai di penghujung 2011. Ironisnya lagi, jarak ke Denpasar -tempat yang kami tunjuk sebagai titik balik- masih jauh.

Pada akhirnya, mimpi batal menjadi nyata. Denpasar gagal disentuh. Hmmm, ya sudah, deh...

---

5 Desember 2011. Setelah enam malam di Karanganyar, kami bergeser menuju Blitar. Kali ini kereta api Matarmajalah yang kami tunggangi. Kedua sepeda kami istirahatkan di Karanganyar.

-(diketik di rumah Dadang
diajak ngopi sama Dadang/bang Napi) 22.17

Matarmaja menyongsong persinggahannya. Kakinya segera melambat, seluruh tubuhnya masuk ke mulut stasiun Blitar. Saya tersenyum dari balik kaca jendela. Kedua pipi saya membulat ke atas, seirama dengan nada hati yang berbisik, "lunas sudah hutangku"

Tahun 2010 silam, saya berkenalan dengan tiga orang pria asal Jatim di lereng Sumbing. Seorang di antaranya bernama Yogi. Pada pertemuan singkat itu Yogi sempat 'memaksa', mengundang saya untuk datang ke Blitar.
"Ayo, kapan - kapan mampir ke Blitar. Saya tunggu!", ajaknya. Dan saya melempar janji suatu saat saya akan datang ke kotanya.

Karena itu, saya senang bukan kepalang saat sadar sudah tiba di Blitar.

(diketik di warung kopi Jetis. Msh lagi ngopi) 18 12 11. 00.57

Malam di Blitar. Yogi, lengkap dengan anak-istrinya memandu kami menelusuri Blitar. Kami nongkrong di alun - alun kota sambil menyantap jagung bakar yang hangat. Bokong menempel di bangku semen. Pandangan bergulir ke jalanan, merekam apa saja yang bisa kutangkap. Sesekali aku terusik senang saat Yuki, anak semata wayang Yogi yang berumur 4 tahun itu mengajakku bercanda. Pertanyaan lucunya sering kali memusingkan, sulit aku cerna. Bukan karena suaranya cadel namun, kalimatnya yang berbahasa Jawa. Aku mati kutu, hanya bisa menjawab dengan anggukan, senyuman atau tertawa.

8.1K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan