Sejarah Ilmu Sin Lam Ba berasal dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Syekh Abdul Karim Banten, tokoh tarekat Qadiriyyah yang terkenal di Asia Tenggara di akhir abad 19 (salah satu Imam Masjid di Mekah, berdasarkan keterangan keluarga beliau). Setelah pecahnya perang Banten yang digagalkan Belanda 1888, putra-putra beliau menyingkir ke pedalaman Kerawang Utara (tujuan pertamanya ingin ke Sultan Agung di Demak, karena suatu hal mereka terdampar di daerah Karawang Pantai Pakis Kertajaya) sekitar 15 KM Timur Laut Rengas Dengklok dan mendirikan sebuah pesantren.
Rombongan ini di pimpin putra beliau yang belakangan di kenal dengan nama H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten (wafat ± 1939-an dalam usia hampir 100 tahun) yang kemudian memberikan pengajaran ilmu Hikmah kepada Pak Toha bin Sieng dari Betawi (Tebet-Menteng Dalam) dan dilanjutkan (oleh salah satu muridnya Alm. H. Harun Achmad).
Sebelumnya, Pak Toha bin Sieng yang lahir pada tanggal 15 Agustus 1889 dan wafat pada tanggal 8 Desember 1957, merupakan opsir Belanda Desersi (seorang tokoh pendekar yang disegani di Betawi), dan kemudian berniat pergi mencari ilmu Hikmah (sekitar tahun 1934) ke daerah Kulon (Banten). Ditengah perjalanan di dalam kereta api, Pak Toha bin Sieng bertemu dengan seorang kakek-kakek/sosok orang tua, dia menyuruh Pak Toha untuk pergi ke daerah Wetan (Karawang). Konon setelah memberitahu kepada Pak Toha, kakek-kakek/orang tua tersebut menghilang/dicari lagi sudah tidak ada ditempatnya. Akhirnya Pak Toha bin Sieng menuruti nasehatnya untuk pergi ke suatu tempat yang ternyata pesantren milik bapak H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten dengan tujuan untuk menuntut ilmu Hikmah karena secara ilmu kependekaran (istilahnya) bapak Toha merasa sudah cukup, karena konon di Betawi dia sudah dikenal di dunia persilatan pada masa itu (pendekar Toha dari Betawi).
Singkat cerita di pesantren tersebut Pak Toha bin Sieng tidak langsung diberi ilmu Hikmah, melainkan beliau diberi tugas sebagai Marbot (penjaga masjid), yang bertugas untuk membersihkan masjid dan mengisi air untuk berwudhu. Setelah 2 tahun 10 bulan (Dua Tahun Sepuluh Bulan) berselang, barulah. H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten mengijinkan Pak Toha bin Sieng (dan enam putra H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten). Untuk mengambil salah satu Manuskrip/kitab (gulungan rokok kaung) yang ada di langit-langit masjid (dilakukan pada waktu malam Jumat pada saat Nisfu syahban menjelang bulan Ramadhan). Gulungan yang terdapat di dalam salah satu kumpulan kaleng rokok kaung (kumpulan kulit jagung) salah satu gulungan yang diambil bertulisan huruf arab gundul yang dapat diartikan Intisari dari ilmu keberkahan dunia dan akhirat dan ilmu yang bekerja jika dizalimi orang lain merupakan salah satu ilmu yang terkandung di dalamnya, kemudian H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten memberikan wejangan dan amalan (Zikir) kepada Pak Toha bin Sieng.
Setelah 2 tahun 10 bulan (dua tahun sepuluh bulan) meninggalkan Betawi, Pak Toha bin Sieng kembali ke Betawi (Tebet) sekitar tahun 1937. Sesampainya di Tebet keluarganya kaget melihat kedatangan Pak Toha bin Sieng yang dikira telah meninggal. Setelah itu Pak Toha bin Sieng bertemu dengan adiknya yang sudah lama mencarinya. Adiknya yang juga seorang jawara, penasaran akan ilmu yang didapat oleh kakaknya itu. Setelah menceritakan tentang ilmu yang didapat dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten, Pak Toha bin Sieng masih belum bisa mengerti atau memahami fungsi dan kegunaan ilmu tersebut. Sang adik pun disuruh oleh Pak Toha bin Sieng untuk menyerangnya dari dapur (serangan pukulan jarak jauh), tiba-tiba dari ruangan tamu, Pak Toha bin Sieng terkejut mendengar suara gaduh dari arah dapur. Di lihatnya sang adik menggelepar seperti ayam terpotong di dapur (dekat tungku). Dengan kebingungan Pak Toha bin Sieng menyembuhkannya secara spontan dengan menyebut Bismillah, Istighfar dan Allahu Akbar, lalu mengusapkan (dikebet) tangannya ke tubuh adiknya itu, setelah itu adiknya kembali sadar seperti semula.
Dan dari peristiwa itu Pak Toha bin Sieng baru menyadari salah satu manfaat ilmu yang didapat dari H.Oddo bin Syekh Abdul Karim Banten. Setelah itu barulah Pak Toha bin Sieng mengajarkan dan mengembangkan jurus silat tangan kosong dan jurus golok muka dua (jurus Pak Toha (1938-1957). Selain itu Pak Toha juga mengajarkan Ilmu Hikmah (Tenaga Dalam), yang didapatkan dari H. Oddo bin Syekh Abdul Karim. Tak lama berselang dalam tafakur malamnya ± 40 hari, Pak Toha menciptakan suatu jurus tenaga dalam Ilmu Hikmah, yang niat awalnya untuk mempersatukan semua murid yang belajar ilmu silat luar (tangan kosong/jurus golok) dan tenaga dalam (Ilmu Hikmah) baik dari kalangan keluarga maupun masyarakat umum. Jurus itu bernama Langkah Lima, dan hingga sekarang jurus itu dipakai sebagai jurus wajib bagi setiap ikhwan/akhwad (murid-murid) PS. Sin Lam Ba di seluruh pelosok nusantara.
Ada beberapa periode perjalanan & perkembangan PS. Sin Lam Ba, yaitu :
1. Periode Kepemimpinan Bpak Moh. Toha bin Sieng.
Pada saat itu Pak Toha belum memberikan nama Sin Lam Ba. Masyarakat umum lebih banyak mengenal ilmu yang diajarkan Pak Toha itu sebagai ilmu kontak, Ilmu Bathin, Ilmu Setrum, Ilmu Lembu Sekilan, Ilmu Jeblak, dan lain lain.
Sekitar tahun 1952 atas saran adik ipar Pak Toha bin Sieng yaitu H. Harun Achmad bin Achmad, yang lahir pada tanggal 12 Desember 1923 dan wafat pada tanggal 24 Oktober 1997, beliau berserta murid lainnya mengadakan suatu pertemuan yang berlangsung di Tebet Timur Jakarta Selatan. Pertemuan itu membahas masalah nama perguruan. Atas saran dari H. Toyib bin Fulan (seorang tokoh ulama dari Tebet Timur/guru ngajinya H. Harun Achmad bin Achmad), maka terbentuklah suatu nama perguruan yaitu Sin Lam Ba (Saudara Lahir Batin). Semenjak itu meluaslah nama Sin Lam Ba ke setiap daerah Nusantara, termasuk dikalangan warga keturunan Cina di daerah Kota, Golodok Jakarta. Dan semenjak itu pula kalangan perguruan silat Tenaga Dalam mengakui bahwa Sin Lam Ba merupakan perguruan Tenaga Dalam tertua di Betawi (Jakarta).
Sebagai perguruan Tenaga Dalam yang tertua, maka wajar jika Sin Lam Ba dapat disebut sebagai sumber inpirasi dari perguruan-perguruan Tenaga Dalam yang berkibar setelah era 1950-an. Salah satu perguruan Tenaga Dalam (Ilmu Hikmah) yang masih dibawah garis keilmuan/kepewarisan dengan Sin Lam Ba yaitu perguruan Al-Hikmah yang didirikan oleh H. Syaki Abdul Syukur/Abah Syaki/Ki Syaki dari Cisoka. Abah Syaki mendapat ilmu dari H. Iri. H. Iri sendiri merupakan salah satu murid dari Pak Toha bin Sieng. (bisa dibilang H. Iri adalah murid generasi ke-III pak Toha). Jadi, Abah Syaki/Ki Syaki TIDAK BEAJAR LANGSUNG dengan Pa Toha bin Sieng. (sebagaimana yang dijelaskan H. Abdul Rauf Achmad sebagai adik ipar sekaligus assistennya pa Toha bin Sieng kemanapun pa Toha mengajar silat dari Jakarta-Bogor-Bekasi dan sekitarnya)
Dan sekaligus men-klarifikasi bahwa di daerah Kebon Baru Tebet Jak-Sel, ada orang yang bernama Toha juga namun bukan Toha bin Sieng. Pa Toha Kebon Baru memang benar belajar ilmu ini dari seorang guru Al Hikmah sehingga ada kerancuan dikalangan masyarkat dunia persilatan bahwa pa Toha bin Sieng (Moh Toha bin Sieng) belajar Al Hikmah atw PS. Sin Lam Ba bersumber dari Perguruan Al Hikmah, itu SALAH.
Pada zaman Pa Toha bin Sieng, perkembangan perguruan Saudara Lahir Batin (Sin Lam Ba) waktu itu sangat luas sehingga tidak menutup kemungkinan adanya anggota2 yg benar2 ingin belajar dan yg ingin tahu saja serta yg punyab misi khusus, seperti menambah bekal ilmu silatnya untuk dikembangkan lagi ditempat ia belajar silat agar lebih lengkap seklain silat fisiknya sehingga pd zaman itu pula ada bebrapa anggota yg mndirikan perguruan sendiri dgn pelajarn yg mirip dgn yg diajarkan pa Toha dan saat itu ada yg bisa diselasaikan secara kekeluargaan namun ada juga yg tdk bisa.
Pada zaman kepemimpinan Pa Toha bin Sieng, penerimaan anggota/murid sangat terbuka bagi siapa saja sehingga semakin banyaklah orang-orang yang ingin mempelajari ilmu kontak dari Pa Toha bin Sieng. Sehingga saking terbukanya penerimaan anggota pada saat itu maka tidak menutup kemungkinan, para pendekar/jawara dan ahli silat dari segala penjuru tanah air berdatangan ingin memperoleh ilmu tersebut. Karena tidak adanya filter/proteksi pada zaman itu maka tidaklah heran banyak beberapa perguruan silat/pelajaran tenaga dalam sekarang ini yang mirip2 dengan pelajaran PS. Sin Lam Ba saat ini. Ini karena zaman itu Indonesia masih mengalami penjajahan dari Belanda sehingga misi dari alm. pa Toha bin Sieng adalah memberi bekal tambahan kepada pemuda2/masyarakat dalam berjuang merebut & mempertahankan kemerdekaan.
Narasumber:
1. Cucu Alm. H. Oddo bin Syech Abdul Karim Banten di Karawang (di daerah makam H. Oddo bin Syech Abdul Karim Banten) 2. Alm. Hj. Dawiyah ( istri Alm. Pak Toha ) Bambu Apus Taman Mini-Jakarta Timur 3. Alm. H. Harun Achmad bin Achmad Kebon Baru-Tebet 4. Hj. Rohayah bin Moh. Toha (Anak kandung Alm. pa Toha bin Sieng), ustadzah/tokoh masyrakat di Bambu Apus, Jak-Tim 5. Keluarga Bapak alm. Sarbini Achmad ( Sesepuh Sin Lam Ba Tebet Timur Jakarta Selatan) 6. H. Abdul Rauf Achmad (Ketua Dewan Perawat & Sesepuh PS. Sin Lam Ba) 7. Alidin (Ketua Dewan Pelatih Perguruan Silat Sin lam Ba) di Pusat, Tebet Jakarta.
Original Posted By messatsu►Sabar bang mungkin si agan rajasonang ini tanya2 supaya dia lebih yakin lagi untuk gabung ke SLB kita kasih penjelasan yang mudah dimengerti aja. Untuk agan rajasonang, silahkan kalo mau liat2 dulu latihan SLB di tempat bang Shadriq atau kalo mau liat latihan yang bener2 nubie,bisa dateng ke rumah ane hari sabtu ini jam 8. Alamatnya : Jl Kemuning IV B No.20 RT 010/06 Pejaten Timur- Psr.Minggu. Yang ngelatih Mas Didik (rosidi-id.kaskus : rosididik). Ini hape ane kalo mau tau lebih jauh : 021-99183737
Hehehe.... Tenang aja bang,
agan shadriq emang gaya nulisnya seperti itu bang. bukannya marah.
percaya deh ma ane.
wah tambah rame aja thread ini.. Klo ingin mengetahui Sin Lam Ba bagusnya terjun langsung ke perguruan dari pada dengar2 sana-sini dari orang lain.. untuk daerah Jakarta sudah ada alamatnya dibawah ini.
Quote:
Original Posted By Shadriq►makanya kalo mau tahu sin lam ba yg sesungguhnya datang ke tempat ane ngelatih di Kampus Universitas Sahid jln Prof dr Soepomo No 84 Tebet setiap hari sabtu Jam 15.30 WIB..ente liat tuch cara sin lam ba latihan..apa pake jin atau tidak!!!jangan pernah kita berburuk sangka dulu sebelum kita kenal lebih jauh!!!
Quote:
Original Posted By messatsu►Sabar bang mungkin si agan rajasonang ini tanya2 supaya dia lebih yakin lagi untuk gabung ke SLB kita kasih penjelasan yang mudah dimengerti aja. Untuk agan rajasonang, silahkan kalo mau liat2 dulu latihan SLB di tempat bang Shadriq atau kalo mau liat latihan yang bener2 nubie,bisa dateng ke rumah ane hari sabtu ini jam 8. Alamatnya : Jl Kemuning IV B No.20 RT 010/06 Pejaten Timur- Psr.Minggu. Yang ngelatih Mas Didik (rosidi-id.kaskus : rosididik). Ini hape ane kalo mau tau lebih jauh : 021-99183737
Original Posted By leosingo►oo lum dikasih wiridnya SLB ea kang.. saya sering sih menggunakan wirid SLB.. tapi yg Ya Allah, Ya Hayyuu, Ya Qayyum, Ya 'azhim, Ya Rabbal"alamin.. kan SLB ada langkan 5 nya kang dan setiap langkah ada wiridnya.
Langkah 1 = Ya Allah
Langkah 2 = Ya Hayyuu
Langkah 3 = Ya Qayyum
Langkah 4 = Ya 'azhim
Langkah 5 = Ya Rabbal"alamin
dulu sebelum zaman pak harun, masih pak toha wirid ini wajib dibaca setiap anggota SLB tetapi pas zaman pak harun dijadikan tidak wajib. takutnya apabila diwajibkan, ntar anggota SLB salah kaprah jadinya sehingga menjadi musyrik.. karena takutnya ada keluar ungkapan bahwa dengan membaca wirid tertentu kita jadi sakti padahal tidak. wirid itu ada bertujuan untuk lebih meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan dengan meningkatnya keimanan kita maka tingkat spritual kita juga ikut meningkat dan ini berbarengan dengan tingkat kebathinan kita juga ikut meningkat. gitu kang.. pengalaman ane zikir menggunakan "ya Allah". badan ane seperti melayang-melayang dah ruh seperti ingin keluar dari tubuh.. disekitar terasa hening dan nyaman. makin dibaca makin nyaman terasa badan. telinga menyesuaikan frekuensi yg ada sehingga terasa nyaring bunyinya.. itu salah satu ketika ane zikir menggunakan "Ya Allah".. untuk meningkatkan kepekaan bathin, setiap jalan baca asma "Ya Bathin" sebanyak2nya. tapi dengan menggunakan teknik pernapasan 3 arah yaitu tarik, tahan, buang.
Gan, ane penasaran n nanya Mbah Google, ternyata itu terkait dengan hadist yang diriwayatkan Anas Ibn Malik yang menyampaikan bahwa Rasullullah SAW suatu waktu pernah menyatakan kepada Sayyidina Faatima (Radhiaalahu Anha) untuk melafaskan pagi dan malam : "'Yaa hayyu yaa qayoomu, birahmatika astagheeth. Aslih liy sha-aniy
kulluhu wa laa takilniy ilaa nafsiy tarfata aynin.' (Trans: On You Who is
Everliving and Sustains and Protects everything, I seek assistance through
the means of your mercy, correct for me all my affairs and do not entrust me
to my Nafs (myself) for the moment of a blink of an eye.' (Mustadrak
al-Haakim vol.1 pg.545; Shu'ubul Iemaan of Imaam Bayhaqi Hadith No.:760,
761) Imaam Haakim and Imaam Dhahabiy have classified this narration as Sahih
(authentic). Ane kutip utuh utk kejelasan.
Mkn barangkali untuk perlindungan dibaca spt disampaikan Rasullullah. Bisa saja padanan yg ane sampaikan nggak terkait, ane mencoba tuk melihat dari apa yang berlaku di zaman Rasullullah SAW. Segala sesuatu seharusnya ada penjelasan. mohon maaf.
Original Posted By dedeer►Gan, ane penasaran n nanya Mbah Google, ternyata itu terkait dengan hadist yang diriwayatkan Anas Ibn Malik yang menyampaikan bahwa Rasullullah SAW suatu waktu pernah menyatakan kepada Sayyidina Faatima (Radhiaalahu Anha) untuk melafaskan pagi dan malam : "'Yaa hayyu yaa qayoomu, birahmatika astagheeth. Aslih liy sha-aniy
kulluhu wa laa takilniy ilaa nafsiy tarfata aynin.' (Trans: On You Who is
Everliving and Sustains and Protects everything, I seek assistance through
the means of your mercy, correct for me all my affairs and do not entrust me
to my Nafs (myself) for the moment of a blink of an eye.' (Mustadrak
al-Haakim vol.1 pg.545; Shu'ubul Iemaan of Imaam Bayhaqi Hadith No.:760,
761) Imaam Haakim and Imaam Dhahabiy have classified this narration as Sahih
(authentic). Ane kutip utuh utk kejelasan.
Mkn barangkali untuk perlindungan dibaca spt disampaikan Rasullullah. Bisa saja padanan yg ane sampaikan nggak terkait, ane mencoba tuk melihat dari apa yang berlaku di zaman Rasullullah SAW. Segala sesuatu seharusnya ada penjelasan. mohon maaf.
benar gan...semuanya harus berpatokan kitabullah dan sunnah Rasul S.A.W.
terkait dg amalan yg ada di slb itu sebenarnya adalah tujuan zikir semata mata beribadah kepada ALLAH..bukan utk memperkuat td
ane pernah menemui seorang diantara sesepuh sin lam ba, beliau berucap...ke ilmuan ini adalah dari ALLAH...ane hanya menyampaikannya saja...guru ane dulu (Pak Toha), juga berpesan seperti ini...
jadi...zikir zikir yg diberikan di sin lam ba..itu adalah tujuannya agar anggota sin lam ba, mempunyai standar minimal dalam mendekatkan diri pada ALLAH...yg hanya semata mata beribadah ke pada Nya...bukan utk 'ngelmu' atau amalan amalan seperti yg terjadi pada perguruan al h*****
Original Posted By wong sadar►benar gan...semunya harus berpatokan kitabullah dan sunnah Rasul S.A.W.
terkait dg amalan yg ada di slb itu sebenarnya adalah tujuan zikir semata mata beribadah kepada ALLAH..bukan utk memperkuat td
ane pernah menemui seorang diantara sesepuh sin lam ba, beliau berucap...ke ilmuan ini adalah dari ALLAH...ane hanya menyampaikannya saja...guru ane dulu (Pak Toha), juga berpesan seperti ini...
jadi...zikir zikir yg diberikan di sin lam ba..itu adalah tujuannya agar anggota sin lam ba, mempunyai standar minimal dalam mendekatkan diri pada ALLAH...yg hanya semata mata beribadah ke pada Nya...bukan utk 'ngelmu' atau amalan amalan seperti yg terjadi pada perguruan al h*****
Original Posted By bangkeng►di slb di gores / di syariat 7x, kalo kurang gimana gan spt ah yg sumber kedut perutnya dari slb cuman sekali dah cukup.
kaidah kedet/kedut ama jurus langkah 5 ane liat sama ama sahbandar dkk. ada riwayatnya gak gan
salam kenal n maaf klo pertanyaannya gak penting
ngga ada tuh pakai gores gores (emang lg nulisin batu)
setahu ane kalau pensyariatan, ntu baru bener, setahu ane yg penting itu pensyariatan yg pertama doang, selebihnya mau tujuh kali kek, mau sekian puluh kali kek, itu tradisi, tradisi seorang perawat dalam merawat anggotanya, maap kalau ane salah kate ye
Original Posted By bangkeng►di slb di gores / di syariat 7x, kalo kurang gimana gan spt ah yg sumber kedut perutnya dari slb cuman sekali dah cukup.
kaidah kedet/kedut ama jurus langkah 5 ane liat sama ama sahbandar dkk. ada riwayatnya gak gan
salam kenal n maaf klo pertanyaannya gak penting
nubi coba menjawab apa yg di bold kan.. setelah ane liat.. jurus 5 di syahbandar berbeda dengan jurus 5 yg di Sin Lam Ba gan.. jauh bgt perbedaannya tapi namanya jurus 5 juga.. klo Syahbandar pake kedutan juga ane kurang tau gan...
Original Posted By wong sadar►ngga ada tuh pakai gores gores (emang lg nulisin batu)
setahu ane kalau pensyariatan, ntu baru bener, setahu ane yg penting itu pensyariatan yg pertama doang, selebihnya mau tujuh kali kek, mau sekian puluh kali kek, itu tradisi, tradisi seorang perawat dalam merawat anggotanya, maap kalau ane salah kate ye
maaf gan, soal istilah, di slb pensyariatan ya, sebab di t4 laen ada yg bilang di gores, di rawat, di harkat, di ruwat dll tapi maksud ane pan agan paham
oya dulu temen ane ikutan slb ada yang pensyariatannya sebulan sekali, ada yang seminggu sekali, ada yang tiap hari, ada yang sehari 2x, tapi semuanya sampe 7x. mungkin saat antrian panjang ada yang hari pertama 3x, hari ke dua 2x, hari ke tiga 2x. pas dah tujuh kali baru di bilang khatam atawa sempurna. o iya temen ane ada yg belajarnya di bogor, ada yg di jalan o kebon baru, tebet
Quote:
Original Posted By leosingo►absen malam nih di malam mingguan..
nubi coba menjawab apa yg di bold kan.. setelah ane liat.. jurus 5 di syahbandar berbeda dengan jurus 5 yg di Sin Lam Ba gan.. jauh bgt perbedaannya tapi namanya jurus 5 juga.. klo Syahbandar pake kedutan juga ane kurang tau gan...
kaidah atawa prinsip jurus kedet/kedutnya yang ane perhatiin sama gan, cuma di sahbandar jurus silat fisiknya ya dari jurus 5 dasar gan yg lama2 klo di latih ya muncul juga fenomena mental2an. ntu juga kate temen ane
maaf dah klo salah2 kate, seneng ane klo silat jaya lestari gak di makan jaman.
Original Posted By bangkeng►maaf gan, soal istilah, di slb pensyariatan ya, sebab di t4 laen ada yg bilang di gores, di rawat, di harkat, di ruwat dll tapi maksud ane pan agan paham
oya dulu temen ane ikutan slb ada yang pensyariatannya sebulan sekali, ada yang seminggu sekali, ada yang tiap hari, ada yang sehari 2x, tapi semuanya sampe 7x. mungkin saat antrian panjang ada yang hari pertama 3x, hari ke dua 2x, hari ke tiga 2x. pas dah tujuh kali baru di bilang khatam atawa sempurna. o iya temen ane ada yg belajarnya di bogor, ada yg di jalan o kebon baru, tebet
mungkin agan menganggapnya sama, secara garis besar mungkin sama..tapi tetap beda gan....penggoresan setahu ane itu dilakukan bagian perbagian...dan metode nya pun beda dg pensyariatan, kalau di harkat itu setahu ane di perguruan yg pakai tembakan dada (spt. perguruan trijaya) kalau di ruwat kalau gak salah ntu utk ngusir jin atau buang sial (ade ade aje ye...ada istilah buang sial)..ha.ha..ha..
kalau pensyariatan yg dilakukan di sin lam ba itu dilakukan menyeluruh pada setiap anggota yg dibuka td nya
memang secara tradisi di haruskan minimal adalah 7 kali bukaan (istilah lain dari pensyariatan), nah yg ke 7 ini biasanya di adakan saat acara tasyakuran...
masalah setelah itu ada lagi pensyariatan yg ke 8 dst. itu terserah perawat masing masing, ini dalam rangka me rawat td dari anggotanya...ini ane juga tahu dari sohib ane yg juga udah jadi perawat sin lam ba
by the way...
Original Posted By wong sadar►mungkin agan menganggapnya sama, secara garis besar mungkin sama..tapi tetap beda gan....penggoresan setahu ane itu dilakukan bagian perbagian...dan metode nya pun beda dg pensyariatan, kalau di harkat itu setahu ane di perguruan yg pakai tembakan dada (spt. perguruan trijaya) kalau di ruwat kalau gak salah ntu utk ngusir jin atau buang sial (ade ade aje ye...ada istilah buang sial)..ha.ha..ha..
kalau pensyariatan yg dilakukan di sin lam ba itu dilakukan menyeluruh pada setiap anggota yg dibuka td nya
memang secara tradisi di haruskan minimal adalah 7 kali bukaan (istilah lain dari pensyariatan), nah yg ke 7 ini biasanya di adakan saat acara tasyakuran...
masalah setelah itu ada lagi pensyariatan yg ke 8 dst. itu terserah perawat masing masing, ini dalam rangka me rawat td dari anggotanya...ini ane juga tahu dari sohib ane yg juga udah jadi perawat sin lam ba
by the way...
Original Posted By wong sadar►ngga ada tuh pakai gores gores (emang lg nulisin batu)
setahu ane kalau pensyariatan, ntu baru bener, setahu ane yg penting itu pensyariatan yg pertama doang, selebihnya mau tujuh kali kek, mau sekian puluh kali kek, itu tradisi, tradisi seorang perawat dalam merawat anggotanya, maap kalau ane salah kate ye
Quote:
Original Posted By wong sadar►mungkin agan menganggapnya sama, secara garis besar mungkin sama..tapi tetap beda gan....penggoresan setahu ane itu dilakukan bagian perbagian...dan metode nya pun beda dg pensyariatan, kalau di harkat itu setahu ane di perguruan yg pakai tembakan dada (spt. perguruan trijaya) kalau di ruwat kalau gak salah ntu utk ngusir jin atau buang sial (ade ade aje ye...ada istilah buang sial)..ha.ha..ha..
kalau pensyariatan yg dilakukan di sin lam ba itu dilakukan menyeluruh pada setiap anggota yg dibuka td nya
memang secara tradisi di haruskan minimal adalah 7 kali bukaan (istilah lain dari pensyariatan), nah yg ke 7 ini biasanya di adakan saat acara tasyakuran...
masalah setelah itu ada lagi pensyariatan yg ke 8 dst. itu terserah perawat masing masing, ini dalam rangka me rawat td dari anggotanya...ini ane juga tahu dari sohib ane yg juga udah jadi perawat sin lam ba
by the way...
ane belum paham gan, gimana klo syariatannya kurang dari 7x, yang pertama ente bilang 1x yg penting, yg kedua ente bilang 7x harus.(yg ane bold dr 2 pernyataan ente).
klo yg 1x wajibnya, trus 6x tambahannya (mulai kapan di tambahnya) hingga harus 7x klo yang ke 8 dstnya sifatnya tambahan sih terserah. eni ane nanya soal tahapan ke ilmuan yg seharusnya
Original Posted By bangkeng►ane belum paham gan, gimana klo syariatannya kurang dari 7x, yang pertama ente bilang 1x yg penting, yg kedua ente bilang 7x harus.(yg ane bold dr 2 pernyataan ente).
klo yg 1x wajibnya, trus 6x tambahannya (mulai kapan di tambahnya) hingga harus 7x klo yang ke 8 dstnya sifatnya tambahan sih terserah. eni ane nanya soal tahapan ke ilmuan yg seharusnya
bai de wei
supaya ente kagak puyeng gan..begini..yg paling penting itu memang saat pensyariatan pertama...itu menyatakan dia sudah dibuka td nya.
nah..adalagi aturan perguruan...berdasarkan tradisi...7x bukaan/pensyariatan...yg ke 7 itu adalah di syariatkan oleh sesepuh...ini metode minimal standard perawatannya begitu gan..jangan protes ke ane dong..protes sono ke pengurusnya langsung lha wong mereka yg bikin aturannya begitu..ha.ha.ha.
nah...yg ke 8 dst. itu diserahkan lagi ke perawatnya...utk terus me rawatnya..
ngga jarang gan..ada anggota yg baru dibuka satu kali...lalu langsung ngilang..biasa turun gunung...alias praktek pembuktian..lalu bertahun tahun kemudian balik lagi ke perguruan dg membawa cerita cerita yg bikin takjub...nah..itu berarti bukaan pertama itu saja sudah cukup...namun kalau mau ikut aturan perguruan minimal harus 7 kali..gitu gan...
ha..ha.ha..
by the way... lg
Kawan-kawan,melalui postingan ini saya beritahukan bahwa latihan di rumah saya setiap Sabtu mulai detik ini dihentikan/tidak ada latihan lagi. Saya tidak mau mencari ribut atau mencari konflik. Saya hanyalah seorang anak manusia yg ingin mencari ilmu untuk keridhoan Allah SWT. Kepada kawan2 yang mau berlatih sin lam ba,silahkan datangi alamat2 yg TS sudah berikan di pejwan. Postingan ini juga merupakan postingan saya yang terakhir di trit ini. Kepada TS saya ucapkan terima kasih atas silaturahimnya selama ini. Mungkin kita bisa bertemu di bahasan yang lain selain SLB.
Anda akan meninggalkan Martial Arts. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.