Kaskus

Food & Travel

kukuhdwiAvatar border
TS
kukuhdwi
[FR] Langkawi, Single Trip 2D1N
Mau share trip ane ke Langkawi baru-baru ini gans...

Trip ini bagian dari solo trip ane Thai-Malay overland. Sengaja ane share yang Langkawi saja, karena belum banyak thread tentang Langkawi. Kalau Phuket dan Kuala Lumpur mah udah banyak infonya.

Berangkat dari Phuket dengan double decker bus tujuan Satun, perbatasan Thai-Malay. Perjalanan darat di siang hari selama 8 jam. Lumayan pegel juga gan... Tapi viewnya juga lumayan sih emoticon-Big Grin

Bus tiba di Satun pukul 4.15pm, terlambat untuk mengejar ferry terakhir yang ke Langkawi pukul 4pm. Alhasil harus stay satu malam di Satun. Dianter tukang ojek nyari penginapan yang murah, dapet THB 230 untuk room fan, TV, dan kamar mandi dalam. Lokasinya di tengah kota, dekat Masjid Raya Satun. Ya Masjid, karena Satun sebagian penduduknya Melayu Muslim. Makanan halal juga tidak sulit dicari, dan beruntung malam itu adalah malam minggu, ada semacam pasar tumpah di sekitar Masjid Raya Satun.

Pagi-pagi sebelum check-out, ane ngobrol-ngobrol sama bapak-bapak kamar sebelah yang ternyata orang Malaysia. Bapaknya baik gan, cerita panjang lebar akhirnya ane dianterin ke Thamalang Pier, Pelabuhan Ferry di Satun. Ane kasih bayar juga sih sesuai tarif ojek THB 100, lumayan lah dianter pake mobil ga kepanasan.

Spoiler for Thamalang Pier, Satun:


Jam 8.30 pagi masih sepi di Thamalang Pier, loket pembelian juga ga ngantri. Tiket ferry ke Langkawi THB 300 plus tax THB 10. Ga butuh proses lama di imigrasi, lanjut ke pemeriksaan tiket, lalu dipersilakan masuk ke ferry. Perjalanan laut Satun-Langkawi sekitar 75 menit. AC ferry-nya cukup dingin gan, sampe2 cewek Irlandia sebelah ane pake jaket di siang yang terik.

Sampai Langkawi isi kartu imigrasi Malaysia dan pengecekan paspor di counter imigrasi. Langkawi Jetty Terminal ini lumayan bagus gan, besar, dan bersih pula, mirip bandara. Keluar imigrasi ane langsung ditawari taxi. Di Langkawi ini ga ada public transport gan, selain taxi. Dan tarif taxinya juga udah fix. Tapi tawar menawar juga ga ada salahnya sih emoticon-Big Grin

Spoiler for Jalanan Langkawi:


Tujuan pertama ane adalah ke Langkawi Cable Car, di Gunung Matcincang. Lumayan jauh kalau dari Jetty Terminal. Bapak-bapak Melayu yang nawari ane taxi awalnya kasih tarif MYR 40 sampai ke Oriental Village (Starting point ke Cable Car). Ane tawar dan akhirnya dikasih MYR 30, katanya karena ane orang Indonesia gan, sama-sama Melayu. Baik juga Bapak ini...

Sampai di Oriental Village ane ditawarin beli tiket cable car diluar counter pake kupon, nanti dituker tiketnya di dalem. Tapi ane tolak, langsung beli tiket di counternya saja MYR 30. Ga ada antrian panjang, ane langsung naik ke cable car. Kebetulan ane bareng keluarga muda asli Malaysia dengan dua anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka ramah juga kok sama orang Indonesia, ga ada tampang sinis atau jutek sama sekali.

View dari cable car bener-bener spektakuler gan... Bisa liat bukit dan laut di sisi sebaliknya. Air terjun juga keliatan jelas. Jadi, di cable car itu ada dua pos pemberhentian. Yang pertama ada di tengah jalur, dan yang kedua ada di akhir jalur di paling atas. Kalau di pos pertama suguhannya cuma pemandangan laut dan perbukitan, ada pijat refleksinya juga. Sedangkan di pos kedua bisa turun sky bridge yang juga terkenal di Langkawi. Jembatannya bener-bener melayang di atas perbukitan gan. Viewnya mantep, Laut Andaman di depan mata! Cuaca yang terik sedikit terobati dengan sepoi-sepoi angin pegunungan. Turun ke sky bridge butuh perjuangan menuruni dan menaiki anak tangga juga gan, jadi siap-siap bawa air minum emoticon-Big Grin

Spoiler for View Perbukitan dan Air Terjun dari Cable Car:

Spoiler for View Laut dari Cable Car:


Selain sky bridge, di pos kedua itu juga bisa naik ke tempat yang paling puncak di menara pandang. Di posisi ini semua pemandangan terpapar tanpa halangan apapun. Laut Andaman di sisi barat, lengkap dengan gugusan kepulauannya (termasuk pulau-pulau milik Thailand), di sisi selatan pulau-pulau kecil sekitar Langkawi, di sisi timur daratan Langkawi beserta bandaranya yang kalau pesawat take-off dan landing keliatan jelas, dan di sisi utara perbukitan Gunung Matcincang. Betah gan ane berlama-lama disitu, bersantai-santi menikmati view yang spektakuler.

Ada hal yang mengusik ane di menara pandang ini gan. Ada coretan-coretan di kayu pagar menara dari orang Indo. Ada dua coretan yang keduanya sama-sama Mahasiswa dari dua kampus yang berbeda. Heran ane sama yang kaya begini. Ga di negeri sendiri, ga di negeri orang hobi banget ngerusak keindahan. Entah narsis yang tingkat tinggi, bangga sudah ada di tempat itu, atau ingin menorehkan namanya bak pahlawan yang sudah berjuang di medan perang. Harusnya malu kan, ada tulisan “Indonesia” bukan pada tempat yang semestinya. Ahh, sudahlah...

Spoiler for View dari Pos 2:

Spoiler for Anak Tangga ke Sky Bridge:

Spoiler for Sky Bridge:

Spoiler for Sky Bridge:

Spoiler for Sky Bridge:

Spoiler for Sky Bridge:

Spoiler for View dari Sky Bridge:

Spoiler for Laut Andaman dan Gugusan Kepulauan:

Spoiler for Pulau-Pulau Kecil Sekitar Langkawi:

Spoiler for Memalukan!!!:

Spoiler for Memalukan!!!:


Yang namanya waktu emang cepet banget berlalu, tau-tau udah hampir sore aja. Jam 2pm ane turun dan menuju ke Pantai Cenang untuk check-in di hostel yang udah ane booking sebelumnya. Dari Oriental Village ke Pantai Cenang naik taxi dengan tarif MYR 25. Di Langkawi ane nginep di Rainbow Lodge, di Pantai Cenang. Lokasinya deket pantai, agak sedikit masuk dari jalan utama. Tarif dormitory MYR 15. Stafnya friendly banget, ga nyangka soalnya pas booking via email jawabannya singkat dan terkesan jutek. Kenyataannya sangat-sangat berbalik. Mbak-mbak’nya itu gendut dan masih muda, lupa tanya namanya emoticon-Big GrinDia welcome sama turis dari manapun, malahan dia ngobrol pake Bahasa Melayu Indonesia sama ane. Dengan penuh candaan dan kelakar dia bilang “Bahasa Indonesia saya lancar kan?” Dormitory-nya campur cewek-cowok, tapi kamar mandinya dipisah. Masing-masing ada tiga (atau empat ya, lupa emoticon-Big Grin). Pendingin ruangnya pakai kipas angin gede yang nempel di atap, belum cukup untuk menyejukkan ruangan, terlebih kalau siang hari. Tapi dengan MYR 15 lumayan lah untuk numpang tidur doang mah. Ane langsung booking hopping island tour untuk keesokan harinya, half day tour MYR 25.

Sore di Langkawi ane gunain untuk relaxing di Pantai gan, sembari menunggu sunset. Kebetulan ada bule cewek dari Argentina yang juga baru check-in di dormitory-nya rainbow, jadi kita bareng santai-santai di Pantai emoticon-Big Grin

Pantai Cenang ini menghadap ke barat, jadi sunset dengan sempurna ada di hadapan kita. Tipical pantainya sih mirip Sanur gitu menurut ane, tapi bibir pantainya luas, ombaknya kecil, renang-renang di pantai jadi asyik. Tapi airnya ga begitu bersih, agak-agak ijo gitu. Water sport juga banyak disini, mulai banana boat, parasailing, sampai jetsky. Standar lah ya kaya water sport di pantai-pantai. Sayang sekali sunset sore itu tertutup awan, jadi ga bisa melihat full sunset. Padahal cuaca cerah, malah sempet muncul pelangi juga.

Jalanan utama di sekitar Pantai Cenang mirip di Legian. Tapi yang ini lebih bersih, tertata, dan tidak terlalu crowded. Kendaraan juga tidak banyak yang berlalu lalang. Malam-malamnya juga tenang. Ga ada hingar bingar bar atau club-club malam. Cafe dan resto yang berjejer pun tidak boleh menjual alcohol. Jadi, kalau yang menyukai ketenangan, Langkawi ini sangat cocok.

Spoiler for Pantai Cenang:

Spoiler for Pantai Cenang:

Spoiler for Sunset di Pantai Cenang:

Spoiler for Sunset di Pantai Cenang:

Spoiler for Sunset di Pantai Cenang:

Spoiler for Sunset di Pantai Cenang:
0
23K
583
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan