(maap kalau terjadi kesamaan nama dalam cerita ini, ini hanyalah cerita fiktif, jangan dimasukin ati yah... )

Ada 3 orang indonesia (Wawan, Nanang, dan Yoyok) yang sedang merantau ke pedalaman himalaya. Pedalaman himalaya adalah pedalaman yang sangat terbelakang. di sana tidak ada uang, kendaraan, dan peralatan modern lainnya. sistem pemerintahannya masih monarchi absolute.

suatu ketika mereka tidur di tengah hutan. tanpa disadari, mereka sudah dikepung oleh sekawanan tentara suku pedalaman membawa tombak. akhirnya mereka di tangkap untuk diserahkan kepada raja.

sampai di istana raja, mereka ditanya ini dan itu (bahasa yang digunakan kebetulan sama, biar gampang). singkat cerita mereka terpaksa dihukum mati.

sebelum dihukum mati, mereka dipenjarakan dahulu selama 2 hari, berhubung singa-singa yang ada di kandang udah dikasih makan. (hukuman mati di tempat ini adalah dimakan singa, soalnya biaya pemakaman mahal ). namun perdana menteri berinisiatif lain, mereka bertiga akan dipilih yang terbaik untuk dijadikan ajudan raja. dengan demikian, perdana menteri mengadakan suatu perlombaan.

Perlombaannya cukup mudah, mereka bertiga diminta untuk mencari buah-buahan di dalam hutan sebanyak sepuluh buah. mereka bebas memilih buah yang akan mereka ambil. namun mereka diberi batasan waktu selama 1 jam untuk mencari buah-buahan tersebut.

menit demi menit telah berlalu, Nanang dan Wawan sudah berhasil keluar dari hutan membawa buah buruan mereka dalam kurun waktu 13 dan 17 menit. Nanang membawa 10 buah mangga yang ranum dan wangi, sedangkan Wawan membawa 10 buah jambu merah segar. sudah menit ke 45 tapi si Yoyok belum juga keluar. ada apakah gerangan???

Nanang dan Wawan kemudian di bawa ke lapangan beserta buah temuan mereka. Ternyata tidak sampai di sini saja perjuangan mereka. Salah satu dari mereka di ikat pada sebuah tiang. kebetulan yang kena undian si Nanang.

panitia perlombaan menambahkan sedikit peraturan pada permainan kali ini, yaitu mereka masing-masing akan dilempari dengan buah hasil pencarian mereka di hutan, dan mereka tidak boleh mengeluarkan suara sedikit pun. Jika sampai terdengar suara, akan langsung dimasukkan kandang singa.

tiba saatnya si Nanang menerima 10 buah mangga. Satu demi satu mangga berjatuhan di mukanya, namun dia masih bisa menahan rasa sakit. tinggal 1 buah mangga lagi.. dan akhirnya mangga terakhir melesat mengenai jidatnya. kucuran getah mangga menetes hingga ke mata kirinya... "Aduuhhhhhh mataaakuuuuu!!!!!" terdengar jeritan Nanang. dengan demikian nanang gagal dan harus dimasukkan ke kandang singa.

Melihat temannya, menjerit si Wawan berusaha untuk tetap fokus pada 10 buah jambu air. dalam hati ia berkata: "untung cuma jambu air, ini sih enteng... biar ditimpuk pake 100 yang kayak begini sih enteng aja... nggak bikin mati..". Satu demi satu jambu air pun melesat ke wajahnya. Ketika jambu terakhir dilemparkan mengenai perutnya, tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak. Dan akhirnya si Wawan pun turut di hukum mati.

Setelah mereka berdua mati, tibalah mereka di akherat kemudian mereka berbincang-bincang, sambil nunggu antrian.

Nanang: "Lho, kenapa kamu bisa dihukum mati? padahal kan cuma dilempar pake 10 buah jambu aer."

Wawan: "Kalo aku si di hukum bukan gara-gara teriak kesakitan kayak kamu.."

Nanang: "Lantas??"

Wawan: "Aku tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan nggak bisa berhenti setelah melihat sesosok orang berkulit hitam, berbadan kurus, berambut keriting, dan berkacamata keluar dari hutan dengan sempoyongan memikul 10 buah durian seraya berkata "aku berhasil!!". sampai sekarang aja aku masih ingin ketawa kalau inget kejadian itu." (sambil memegang perut dan berusaha manahan tawa)





(pria yang di maksud adalah si Yoyok)
Sekian ceritanya, kalo nggak lucu ya mohon maap.... sundul... sundul... gan...!!!