- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Sukses 3 Pengusaha Indonesia
TS
anglingkasmala
Kisah Sukses 3 Pengusaha Indonesia
Quote:
Quote:
Quote:
Bob Sadino
Lelaki lampung 9 maret 1933 ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan santai. Suatu hari, temannya menyaranan Bob untuk memelihara ayam untuk melawan depresi yang di alaminya. Bob tertarik, ketika berternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya, ia mendapat ilham ayam saja bisa berjuang hidup, tentu manusiapun juga bisa. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun kelapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya di mulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berfikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena memiliki ilmu melebihi orang lain. Sedang Bob selalu luwes terhadap pelanggannya, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri, karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Quote:
Quote:
Kisah pengusaha Ke-2
Hasjim Ning
Lahir dan dibesarkan di Nipah, Padang , Sumatra Barat 22 agustus 1916. Disitu dia juga mengecap pendidikan SD Adabiah, padang ( 1929 ) dan MULO, Padang ( 1933 ). Kemudian 1037, Hasjim Ning yang kemudian bernama lengkap Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning, hijrah ke Jakarta. Dia jadi tukang cuci mobil. Dua tahun kemudian , dia di percaya menjadi perwakilan NV Velodrom Motorcars di tanjung enim. Lalu dia kembali lagi ke Jakarta kemudian menjadi administrator perkebunan the di cianjur. Ketika itu pecah perang, diapun sempat ikut berperang bersama alex kawilarang, 1945 di cianjur, bandung selatan . Lima tahun dia pension dengan pangkat letnan colonel lalu mengikuti klursus pembukuan A7B, Jakarta ( 1952 ).
Setelah itu Hasyin mendirikan Djakarta Motor Company. Tiga tahun kemudian , usaha dagang mobil itu berkembang menjadi usaha mobil pertama di Indonesia dan di beri nama Indonesian Service Station. Sejak itu Pengusaha yang mendapat gelar kehormatan Dr HC bidang ilmu manajemen dari universitas Islam Sumatra banyak dikenal dengan pengusaha perakitan mobil.Dia juga pengusaha dalam berbagai bidang , baik ekspor impor , bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik maupun konsultan rekayasa. Sebagai pengusaha sukses dia pun terpilih menjadi ketua umum kadin , 1979-1982.
Hasjim Ning
Lahir dan dibesarkan di Nipah, Padang , Sumatra Barat 22 agustus 1916. Disitu dia juga mengecap pendidikan SD Adabiah, padang ( 1929 ) dan MULO, Padang ( 1933 ). Kemudian 1037, Hasjim Ning yang kemudian bernama lengkap Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning, hijrah ke Jakarta. Dia jadi tukang cuci mobil. Dua tahun kemudian , dia di percaya menjadi perwakilan NV Velodrom Motorcars di tanjung enim. Lalu dia kembali lagi ke Jakarta kemudian menjadi administrator perkebunan the di cianjur. Ketika itu pecah perang, diapun sempat ikut berperang bersama alex kawilarang, 1945 di cianjur, bandung selatan . Lima tahun dia pension dengan pangkat letnan colonel lalu mengikuti klursus pembukuan A7B, Jakarta ( 1952 ).
Setelah itu Hasyin mendirikan Djakarta Motor Company. Tiga tahun kemudian , usaha dagang mobil itu berkembang menjadi usaha mobil pertama di Indonesia dan di beri nama Indonesian Service Station. Sejak itu Pengusaha yang mendapat gelar kehormatan Dr HC bidang ilmu manajemen dari universitas Islam Sumatra banyak dikenal dengan pengusaha perakitan mobil.Dia juga pengusaha dalam berbagai bidang , baik ekspor impor , bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik maupun konsultan rekayasa. Sebagai pengusaha sukses dia pun terpilih menjadi ketua umum kadin , 1979-1982.
Quote:
Quote:
Kisah Pengusaha Ke-3
Raam Punjabi
Raam Jethmal Punjabi lahir di Surabaya 6 oktober 1943. Awalnya dia tidak serta merta berkecimpung di dunia perfilman. Dari tahun 1962-1963, ia bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Pada tahun 1964 ia merintis sebuah usaha impor tekstil sampai pada akhirnya pada tahun 1969 di tinggalkannya.
Pada tahun 1967, Raam bersama dua kakaknya Dhammoo Punjabi dan Gobind Punjabi mendirikan perusahaan importer Infortir Film, PT Indako Film dengan Modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian ia mendirikan PT Panorama Film ( 1971-19760 yang bernama PT Aries Internasional Film memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh.
Kesuksesan demi kesuksesan mendorong nya mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus dengan modal rp 2250 juta pada tahun 1990. Rumah produksi ini juga memproduksi sinetron-sinetron yang di gemari masyarakat. Hingga tahun 2000-an tidak ada yang menyaingi Raam Punjabi dalam memproduksi film-film di Indonesia.
Raam Punjabi
Raam Jethmal Punjabi lahir di Surabaya 6 oktober 1943. Awalnya dia tidak serta merta berkecimpung di dunia perfilman. Dari tahun 1962-1963, ia bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Pada tahun 1964 ia merintis sebuah usaha impor tekstil sampai pada akhirnya pada tahun 1969 di tinggalkannya.
Pada tahun 1967, Raam bersama dua kakaknya Dhammoo Punjabi dan Gobind Punjabi mendirikan perusahaan importer Infortir Film, PT Indako Film dengan Modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian ia mendirikan PT Panorama Film ( 1971-19760 yang bernama PT Aries Internasional Film memproduksi film Mama karya sutradara Wim Umboh.
Kesuksesan demi kesuksesan mendorong nya mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus dengan modal rp 2250 juta pada tahun 1990. Rumah produksi ini juga memproduksi sinetron-sinetron yang di gemari masyarakat. Hingga tahun 2000-an tidak ada yang menyaingi Raam Punjabi dalam memproduksi film-film di Indonesia.
Quote:
Kata Om Bob Sadino:Jangan Takut Mencoba
Kiat Sukses Bob Sadino bagi Kaum Muda Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk gagal. "Dengan kegagalan, kita bisa belajar bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal," kata entrepreneur sukses asli Indonesia ini
Ane Tambah Profil Pengusaha Suksesnya gan/Sis:
Quote:
Quote:
Ir. Ciputra
(lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan masa kecil hingga remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan Sulawesi Utara.Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco Manado.
Ketika tamat SMA, kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia meninggalkan desanya menuju Jawa, lambang kemajuan saat itu. Dia ingin memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka, masuklah dia ke ITB (Institut Teknologi Bandung).Keputusan Ciputra untuk merantau ketika tamat SMA merupakan keputusan yang tepat, karena pada usia tersebut muncul adanya keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung jawab pada diri individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia mendapatkan kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.
Bagi Ciputra, perintis pengembang properti nasional sekaligus pembangun 20 kota satelit di seluruh Indonesia, pengalaman hidup susah sejak kecil adalah pemicu kesuksesannya. Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah 77 tahun lalu, harus merasakan kerasnya hidup sejak usia 12 tahun, tanpa ayah. Sang ayah ditangkap tentara pendudukan Jepang dan akhirnya meninggal di penjara.
Sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Ciputra kecil harus bergelut dengan berbagai pekerjaan untuk mencari uang membantu sang ibu yang berjualan kue. Ciputra yang mengaku sangat bandel dan nakal sejak kecil, juga harus berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 7 kilometer ke sekolah setiap hari. Kenakalan Ciputra terlihat dari sifatnya yang seenaknya sendiri. Saat disuruh belajar bahasa Belanda, Jepang atau China, dia malas. Dia hanya mau belajar bahasa yang dianggapnya akan berguna baginya, yaitu bahasa Indonesia. Akibatnya, saat usia 12 tahun dia masih di kelas 2 SD karena berkali-kali tinggal kelas.
Pasca ditinggal sang ayah, barulah Ciputra bangkit dan mau belajar giat hingga selalu menjadi nomor 1 di sekolah. Kegemilangan prestasi Ciputra terus berlanjut hingga mampu menamatkan kuliah di jurusan arsitektur ITB. Setelah lulus kuliah, jiwa wirausaha Ciputra mengantarkannya menjadi raksasa pengembang properti di tanah air lewat PT Pembangunan Jaya saat itu, dan akhirnya menjadi grup Ciputra. Dan hingga kini, berbagai bangunan properti yang menghiasi wajah Jakarta, tak bisa dilepaskan dari campur tangan seorang Ciputra.
(lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931; umur 77 tahun) adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ciputra menghabiskan masa kecil hingga remajanya di sebuah desa terpencil di pojokan Sulawesi Utara.Ketika remaja sekolah di SMP Frater Donbosco Manado.
Ketika tamat SMA, kira-kira saat dia berusia 17 tahun, dia meninggalkan desanya menuju Jawa, lambang kemajuan saat itu. Dia ingin memasuki perguruan tinggi di Jawa. Maka, masuklah dia ke ITB (Institut Teknologi Bandung).Keputusan Ciputra untuk merantau ketika tamat SMA merupakan keputusan yang tepat, karena pada usia tersebut muncul adanya keinginan untuk bebas yang disertai rasa tanggung jawab pada diri individu. Ciputra adalah perantau yang sempurna. Dia mendapatkan kebebasan, tapi juga memunculkan rasa tanggung jawab pada dirinya.
Bagi Ciputra, perintis pengembang properti nasional sekaligus pembangun 20 kota satelit di seluruh Indonesia, pengalaman hidup susah sejak kecil adalah pemicu kesuksesannya. Ciputra yang lahir di Parigi, Sulawesi Tengah 77 tahun lalu, harus merasakan kerasnya hidup sejak usia 12 tahun, tanpa ayah. Sang ayah ditangkap tentara pendudukan Jepang dan akhirnya meninggal di penjara.
Sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Ciputra kecil harus bergelut dengan berbagai pekerjaan untuk mencari uang membantu sang ibu yang berjualan kue. Ciputra yang mengaku sangat bandel dan nakal sejak kecil, juga harus berjalan kaki tanpa alas kaki sejauh 7 kilometer ke sekolah setiap hari. Kenakalan Ciputra terlihat dari sifatnya yang seenaknya sendiri. Saat disuruh belajar bahasa Belanda, Jepang atau China, dia malas. Dia hanya mau belajar bahasa yang dianggapnya akan berguna baginya, yaitu bahasa Indonesia. Akibatnya, saat usia 12 tahun dia masih di kelas 2 SD karena berkali-kali tinggal kelas.
Pasca ditinggal sang ayah, barulah Ciputra bangkit dan mau belajar giat hingga selalu menjadi nomor 1 di sekolah. Kegemilangan prestasi Ciputra terus berlanjut hingga mampu menamatkan kuliah di jurusan arsitektur ITB. Setelah lulus kuliah, jiwa wirausaha Ciputra mengantarkannya menjadi raksasa pengembang properti di tanah air lewat PT Pembangunan Jaya saat itu, dan akhirnya menjadi grup Ciputra. Dan hingga kini, berbagai bangunan properti yang menghiasi wajah Jakarta, tak bisa dilepaskan dari campur tangan seorang Ciputra.
Quote:
Quote:
Elang Gumilang
Naluri bisnis menyala sejak kecil dalam hati Elang. Pemuda kelahiran Bogor 23 tahun lalu ini sempat merasai melompat-lompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Membuat donat dan menjualnya keliling, menjadi tukang minyak goreng, jualan bohlam lampu, menjadi segelintir pengalamannya meniti bisnis.
Sejak SMA, saya sudah mencoba belasan pekerjaan sebelum akhirnya memutuskan di bisnis properti, urai Elang, kepada VIVAnews, akhir pekan waktu lalu.
Elang berfikir, masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki rumah sendiri. Tentunya, karena harganya yang terlalu mahal. Lantas kondisi ini dijadikan sebagai peluang.
Setelah melalui pertimbangan mendalam, Elang akhirnya terjun ke dunia properti. Awal 2005 Elang mulai bergerak. Bermodal kepercayaan, dan tentu saja patungan modal dari teman-temannya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mulai membeli sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya.
Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi (tipe 22/60) lahir pertama kali. Langsung berpindah tangan ke pemilik baru. Modalnya cukuplah dari hasil kumpul-kumpul dengan teman dari SMA dan kuliah, katanya soal awal usahanya.
Rumah Murah Rp 23 Juta - Rp 33 Juta
Berbenderol Rp 23 juta per unit, harga rumah ini diperuntukkan kalangan masyarakat menengah ke bawah .
Bangun bertumbuh dari satu unit menjadi tiga unit hingga kini ia berhasil membangun 200 unit rumah. Targetnya, Elang bisa membangun 2.000 unit rumah sederhana di bawah bendera perusahaan Semesta Guna Grup, miliknya.
Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, dalam setahun menjulang hingga lima kali lipat.
Omzet per bulan yang Elang nikmati kini cukup membuat orang tercengang. Tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan. Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya.
Dalam berbagai kesempatan, ia menularkan motto memulai bisnis. Lihat peluang yang belum terpikirkan orang lain dan ikuti aturan yang ada, insyaallah berhasil".
::SUMBER::
Naluri bisnis menyala sejak kecil dalam hati Elang. Pemuda kelahiran Bogor 23 tahun lalu ini sempat merasai melompat-lompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Membuat donat dan menjualnya keliling, menjadi tukang minyak goreng, jualan bohlam lampu, menjadi segelintir pengalamannya meniti bisnis.
Sejak SMA, saya sudah mencoba belasan pekerjaan sebelum akhirnya memutuskan di bisnis properti, urai Elang, kepada VIVAnews, akhir pekan waktu lalu.
Elang berfikir, masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki rumah sendiri. Tentunya, karena harganya yang terlalu mahal. Lantas kondisi ini dijadikan sebagai peluang.
Setelah melalui pertimbangan mendalam, Elang akhirnya terjun ke dunia properti. Awal 2005 Elang mulai bergerak. Bermodal kepercayaan, dan tentu saja patungan modal dari teman-temannya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mulai membeli sepetak tanah dan membangun rumah pertamanya.
Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi (tipe 22/60) lahir pertama kali. Langsung berpindah tangan ke pemilik baru. Modalnya cukuplah dari hasil kumpul-kumpul dengan teman dari SMA dan kuliah, katanya soal awal usahanya.
Rumah Murah Rp 23 Juta - Rp 33 Juta
Berbenderol Rp 23 juta per unit, harga rumah ini diperuntukkan kalangan masyarakat menengah ke bawah .
Bangun bertumbuh dari satu unit menjadi tiga unit hingga kini ia berhasil membangun 200 unit rumah. Targetnya, Elang bisa membangun 2.000 unit rumah sederhana di bawah bendera perusahaan Semesta Guna Grup, miliknya.
Nilai jual objek pajak (NJOP) tanah yang tadinya hanya Rp 50 ribu misalnya, dalam setahun menjulang hingga lima kali lipat.
Omzet per bulan yang Elang nikmati kini cukup membuat orang tercengang. Tak kurang dari Rp 20 miliar per tahun dapat ia bukukan. Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar ke bisnisnya.
Dalam berbagai kesempatan, ia menularkan motto memulai bisnis. Lihat peluang yang belum terpikirkan orang lain dan ikuti aturan yang ada, insyaallah berhasil".
::SUMBER::
Sumber:[URL="http://www.poetra-anoegrah*Forbidden*/2010/12/inilah-3-pengusaha-sukses-indonesia.html"].......klik[/URL]
UP DATE Testimoni kaskuser's di Pos#4
0
132.5K
Kutip
4.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan