- Beranda
- Komunitas
- Young on Top KASKUS Community (YOTKC)
Men-Traktir Vs. Di-Traktir
TS
BillyBoen
Men-Traktir Vs. Di-Traktir
Saya yakin Agan ngga akan suka sama orang yang 'hitung2an'. Kasarnya, seperak dua perak aja ditagih. Pernah ngerasain?
Dalam berteman, kalau bisa jangan 'hitung2an'. Dari kecil saya lebih milih & lebih sering untuk ntraktir teman hari ini, next time dia yang nraktir saya; daripada makan kita hari ini bayar sendiri-sendiri. Emang ini banyak pro dan kontranya. Kalau ketemu orang yang sukanya cuma ditraktir gimana?
Nah, beberapa waktu lalu di twitter @billyboen saya men-share 1 ajaran dari ayah saya, yang ternyata dapat banyak tanggapan:
"Kalau kamu bisa mentraktir orang lain, berarti kamu 'lebih"
Karena ajaran my Dad inilah, sekarang kebiasaan saya untuk mentraktir orang sudah tidak bisa saya hilangkan (memang ngga pengen saya hilangkan). Apakah saya hanya traktir mereka yang sosial statusnya di bawah saya? TIDAK! Seringkali saya mentraktir mereka yang jauh lebih kaya raya dibandingkan saya. Koq bisa? Bukannya enakan ditraktir?
Pemikiran saya bukan begitu. Saya berpikir, "Harga makanan yang saya bayar, murah banget dibandingkan waktu yang dia berikan untuk mau makan sama saya."
Dalam konteks ada yang ulang tahun saja, saya selalu tidak ingin melontarkan pertanyaan iseng seperti yang sering dilakukan oleh banyak orang, "Wah ultah, kapan nih traktir2nya?"
FYI aja, di Amerika... yang ultah itu yang ditraktir oleh teman-temannya! Koq bisa? Kalau menurut saya make sense. Yang ultah kan mau senang2, koq malah disuruh ntraktir? Kaya seolah-olah untuk bisa bareng teman-temannya, teman2nya harus 'dibeli'... harus ditraktir. Semakin kaya seseorang, semakin perayaannya meriah.
Coba bayangkan kalau sistemnya dibalik. Yang ultah yang ditraktir oleh teman-temannya. Yang ultah akan benar2 senang. Dan berapa sih biaya untuk traktir makanan 1 orang, kalau dibagi misal ber-10 atau ber-20?
Dalam dunia bisnis pun seperti itu... orang yang ngga 'hitung2an' akan lebih mudah untuk mendapatkan teman (lebih kuat daripada hanya network). Dan ini pasti berimbas ke bisnisnya.
Biasakan dari sekarang untuk ngga 'hitung2an', biasakan untuk memberi, bukan menunggu untuk diberi. Berusahalah untuk menjadi orang yang 'lebih'.
Billy Boen
[url]www.billyboen.com[/url]
Twitter: @billyboen
Facebook: billyboenYOT
Buku ke-2: "TOP Words" - 21 Kisah Nyata & Inspiratif Orang-Orang Sukses Indonesia. Pre-order untuk dapatin personal note saya, email: jimpublishing@gmail.com, kirim nama, alamat, hp. Preorder ditutup tgl 20 Maret 2011.
Dalam berteman, kalau bisa jangan 'hitung2an'. Dari kecil saya lebih milih & lebih sering untuk ntraktir teman hari ini, next time dia yang nraktir saya; daripada makan kita hari ini bayar sendiri-sendiri. Emang ini banyak pro dan kontranya. Kalau ketemu orang yang sukanya cuma ditraktir gimana?
Nah, beberapa waktu lalu di twitter @billyboen saya men-share 1 ajaran dari ayah saya, yang ternyata dapat banyak tanggapan:
"Kalau kamu bisa mentraktir orang lain, berarti kamu 'lebih"
Karena ajaran my Dad inilah, sekarang kebiasaan saya untuk mentraktir orang sudah tidak bisa saya hilangkan (memang ngga pengen saya hilangkan). Apakah saya hanya traktir mereka yang sosial statusnya di bawah saya? TIDAK! Seringkali saya mentraktir mereka yang jauh lebih kaya raya dibandingkan saya. Koq bisa? Bukannya enakan ditraktir?
Pemikiran saya bukan begitu. Saya berpikir, "Harga makanan yang saya bayar, murah banget dibandingkan waktu yang dia berikan untuk mau makan sama saya."
Dalam konteks ada yang ulang tahun saja, saya selalu tidak ingin melontarkan pertanyaan iseng seperti yang sering dilakukan oleh banyak orang, "Wah ultah, kapan nih traktir2nya?"
FYI aja, di Amerika... yang ultah itu yang ditraktir oleh teman-temannya! Koq bisa? Kalau menurut saya make sense. Yang ultah kan mau senang2, koq malah disuruh ntraktir? Kaya seolah-olah untuk bisa bareng teman-temannya, teman2nya harus 'dibeli'... harus ditraktir. Semakin kaya seseorang, semakin perayaannya meriah.
Coba bayangkan kalau sistemnya dibalik. Yang ultah yang ditraktir oleh teman-temannya. Yang ultah akan benar2 senang. Dan berapa sih biaya untuk traktir makanan 1 orang, kalau dibagi misal ber-10 atau ber-20?
Dalam dunia bisnis pun seperti itu... orang yang ngga 'hitung2an' akan lebih mudah untuk mendapatkan teman (lebih kuat daripada hanya network). Dan ini pasti berimbas ke bisnisnya.
Biasakan dari sekarang untuk ngga 'hitung2an', biasakan untuk memberi, bukan menunggu untuk diberi. Berusahalah untuk menjadi orang yang 'lebih'.
Billy Boen
[url]www.billyboen.com[/url]
Twitter: @billyboen
Facebook: billyboenYOT
Buku ke-2: "TOP Words" - 21 Kisah Nyata & Inspiratif Orang-Orang Sukses Indonesia. Pre-order untuk dapatin personal note saya, email: jimpublishing@gmail.com, kirim nama, alamat, hp. Preorder ditutup tgl 20 Maret 2011.
0
50.9K
3.9K
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan