- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KATEDA - beladiri pernafasan tenaga inti


TS
aldiodio
KATEDA - beladiri pernafasan tenaga inti
mungkin bagi agan sendiri nama kateda baru pertama kali terdengar, tapi kateda adalah ilmu beladiri yang sudah lama ada di indonesia .
berikut sejarah dan pengetahuan tentang KATEDA .

Kateda dinyatakan berumur setidaknya 3000 tahun, bahkan mungkin 10,000 tahun, yang menandakan munculnya di akhir Jaman Es. Kateda dinyatakan berasal dari Tibet.
Disebutkan bahwa Kateda hilang dan setelah sekian lama ditemukan oleh seorang penyendiri dari daerah Himalaya bernama Tagashi (atau Takashi). Tahun 1907, pada umur 20, Tagashi sedang berkelana di Tibet Utara. Disana dia disebut telah menemukan buku berbungkus kulit ditulis dengan bentuk simbol. Selama 40 tahun berikutnya ia mempelajari buku tersebut dan meneliti asal buku itu, membandingkannya dengan buku-buku kuno lainnya yang dimiliki oleh orang Tibet, Nepal, dan Himalaya. Dia menarik kesimpulan bahwa Tujuh Rahasianama yang ia beri pada buku tersebutdimana simbolnya telah diterjemahkan menjadi 7 huruf yang berbeda, berasal dari sebuah masa dimana perang tidak ada.
Dia mendeskripsikan ajaran tersebut sebagai anatomi struktural dari tenaga dalam manusia, dibangun oleh tujuh unsur paling murni dalam tenaga dalam alami. Pengetahuan ini digunakan untuk perlindungan terhadap lingkungan yang liar, dan juga memelihara kedamaian dan harmoni. Dengan diciptakannya senjata perang, ajaran di dalam buku itu makin jarang digunakan, hingga akhirnya dilupakan seluruhnya. Dia juga menulis Buku Tujuh Rahasia ini mengandung kekuatan atom tubuh manusia dan kekuatan naluri manusia. Tenaga dalam ini terbagi dalam tujuh bagian yang alami dan murni. Pada jaman dahulu kekuatan dan pengetahuan ini digunakan hanya untuk perlindungan hidup dan kenyamanan manusia, contohnya menghadapi alam liar, binatang buas, hawa dingin dan panas dan bahkan untuk kedamaian dan harmoni antara manusia.
Selama 16 tahun perjalanannya melalui Nepal, India, Thailand, Malaysia dan Indonesia dia mengajar sekitar 200 murid. Ajarannya diberikan secara rahasia untuk mencegah penyalahgunaan pengetahuan bela diri. Semua diharuskan bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, khususnya mereka yang dapat memukul benda padat tanpa rasa sakit atau luka. Mereka juga harus mengembangkan rasa tanggungjawab mereka mengenai pengetahuan ini, dengan mengajari yang lain diawasi oleh Tagashi.
Tahun 1963 Tagashi dan 30 Master sampai pada Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Disini dia menemukan arti Inner Vision dan Inner Voice dengan melihat bayangan-bayangan: pada sisi kawah dia melhat simbol yang sama dengan yang dijelaskan dalam buku. Ini membentuk basis anggapan dia bahwa Rahasia Ketujuh dapat diraih dengan metoda bela diri.
Sejak saat itu tujuan Tagashi adalah menetap di Gunung Bromo dan mencari rantai atau metoda yang memisahkan kemampuan yang telah dia dapatkan dari pengetahuan yang utamaRahasia Ketujuh. Selama dia tinggal pada tahun 1963-9 beberapa murid dari Indonesia menemui Tagashi. Mereka menetap bersamanya dan ketika mencapai tingkat Master, diberi tugas membantu Tagashi mencari kunci untuk membuka Rahasia Ketujuh.
Pada tahun 1969 salah satu Master dari Indonesia mendapat izin dari tagashi untuk menterjemahkan Tujuh Rahasia ke bahasa biasa, termasuk cara membuka Rahasia Ketujuh, yang telah ditemukan oleh Master ini. Dia belum pernah melihat manuskripnya hingga Tagashi memberi dia izin untuk menterjemahkannya. Izin tersebut diberikan karena Master ini, ketika berada di Gunung Bromo, mempunyai bayangan yang sama dengan Tagashi tentang simbol yang dijelaskan di akhir buku. Tagashi sadar bahwa Rahasia Ketujuh ini dapat diraih.
Cara yang dapat ditempuh untuk meraihnya disebut Deep Silence, dan membuatnya mampu untuk mengendalikan pikiran sehingga dapat menghubungi alam bawah sadarnya dan mencapai Inner Vision dan Inner Voicenya. Selama 3 tahun dari 1969-1972 Master ini menterjemahkan Tujuh Rahasia dalam pengasingan di Tibet Utara, dimana manuskripnya ditemukan. Pada Maret 1972 Tagashi menerima terjemahannya. Dia juga setuju untuk mengahpuskan kerahasiaan tradisionalnya dan menggantinya dengan organisasi pengajaran terstruktur dengan peraturan-peraturan. Terjemahan dari Tujuh Rahasia disebut Katedayang berarti tingkat tertinggi dari Central Power.
Metoda pernafasan, pengendalian otot, gerakan fisik, konsentrasi pikiran, komunikasi hawa Internal Heat, Inner Vision dan Inner Voice, adalah kata-kata yang digunakan sekarangmenggantikan simbol-simbol manuskrip asli. Satu-satunya simbol yang dipakai dalam terjemahan adalah nama Kateda itu sendiri. Huruf-huruf K-A-T-E-D-A diambil dari simbol yang digambar di halaman paling akhir dari Tujuh Rahasiasimbol gunung bersama dengan garis bantu, juga dalam bentuk simbol, instruksi menuju mencapai titik tertinggi. Gunung Bromo menjadi seperti Pusat Spiritual Kateda dan disini Master tingkat tinggi dilatih oleh Grandmaster. Salah seorang murid Indonesia menyebutkan bahwa KATEDA berasal dari Karate Tenaga Dalam dan sesuai dengan yang digunakan oleh organisasi Kateda. Setelah itu murid seni Indonesia Agus Nugroho, mendesain logo yang melambangkan Gunung Bromo dengan kata KATEDA.
Keahlian seorang murid dalam menyalurkan Central Power melalui Sistem Saraf diuji dengan berbagai cara dalam latihan , sebagai contoh:
·Untuk pria, memecahkan bata dengan solar plexus
·Untuk wanita, menendang dan memecahkan bata dengan sisi kaki
·Menerima pukulan kepada solar plexus
·Menahan cekikan
·Pukulan cepat dan terus menerus kepada plat besi dengan buku jari
·Press-up dengan menggunakan buku jari dan meloncat di atas plat besi
·Dipukul oleh batang besi
·Dipukul dari segala arah oleh sebanyak delapan orang
video kateda
sekian gan thread ane .
ane sendiri di kateda sabuk biru yang insya allah mau ke coklat .
hehehe .
semoga bermanfaat ya buat agan agan .
kalo berkenan tolong kasih
ama tolong di
ya!!
thank you!!!
berikut sejarah dan pengetahuan tentang KATEDA .

Spoiler for sejarah KATEDA:
Kateda dinyatakan berumur setidaknya 3000 tahun, bahkan mungkin 10,000 tahun, yang menandakan munculnya di akhir Jaman Es. Kateda dinyatakan berasal dari Tibet.
Disebutkan bahwa Kateda hilang dan setelah sekian lama ditemukan oleh seorang penyendiri dari daerah Himalaya bernama Tagashi (atau Takashi). Tahun 1907, pada umur 20, Tagashi sedang berkelana di Tibet Utara. Disana dia disebut telah menemukan buku berbungkus kulit ditulis dengan bentuk simbol. Selama 40 tahun berikutnya ia mempelajari buku tersebut dan meneliti asal buku itu, membandingkannya dengan buku-buku kuno lainnya yang dimiliki oleh orang Tibet, Nepal, dan Himalaya. Dia menarik kesimpulan bahwa Tujuh Rahasianama yang ia beri pada buku tersebutdimana simbolnya telah diterjemahkan menjadi 7 huruf yang berbeda, berasal dari sebuah masa dimana perang tidak ada.
Dia mendeskripsikan ajaran tersebut sebagai anatomi struktural dari tenaga dalam manusia, dibangun oleh tujuh unsur paling murni dalam tenaga dalam alami. Pengetahuan ini digunakan untuk perlindungan terhadap lingkungan yang liar, dan juga memelihara kedamaian dan harmoni. Dengan diciptakannya senjata perang, ajaran di dalam buku itu makin jarang digunakan, hingga akhirnya dilupakan seluruhnya. Dia juga menulis Buku Tujuh Rahasia ini mengandung kekuatan atom tubuh manusia dan kekuatan naluri manusia. Tenaga dalam ini terbagi dalam tujuh bagian yang alami dan murni. Pada jaman dahulu kekuatan dan pengetahuan ini digunakan hanya untuk perlindungan hidup dan kenyamanan manusia, contohnya menghadapi alam liar, binatang buas, hawa dingin dan panas dan bahkan untuk kedamaian dan harmoni antara manusia.
Selama 16 tahun perjalanannya melalui Nepal, India, Thailand, Malaysia dan Indonesia dia mengajar sekitar 200 murid. Ajarannya diberikan secara rahasia untuk mencegah penyalahgunaan pengetahuan bela diri. Semua diharuskan bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, khususnya mereka yang dapat memukul benda padat tanpa rasa sakit atau luka. Mereka juga harus mengembangkan rasa tanggungjawab mereka mengenai pengetahuan ini, dengan mengajari yang lain diawasi oleh Tagashi.
Tahun 1963 Tagashi dan 30 Master sampai pada Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Disini dia menemukan arti Inner Vision dan Inner Voice dengan melihat bayangan-bayangan: pada sisi kawah dia melhat simbol yang sama dengan yang dijelaskan dalam buku. Ini membentuk basis anggapan dia bahwa Rahasia Ketujuh dapat diraih dengan metoda bela diri.
Sejak saat itu tujuan Tagashi adalah menetap di Gunung Bromo dan mencari rantai atau metoda yang memisahkan kemampuan yang telah dia dapatkan dari pengetahuan yang utamaRahasia Ketujuh. Selama dia tinggal pada tahun 1963-9 beberapa murid dari Indonesia menemui Tagashi. Mereka menetap bersamanya dan ketika mencapai tingkat Master, diberi tugas membantu Tagashi mencari kunci untuk membuka Rahasia Ketujuh.
Pada tahun 1969 salah satu Master dari Indonesia mendapat izin dari tagashi untuk menterjemahkan Tujuh Rahasia ke bahasa biasa, termasuk cara membuka Rahasia Ketujuh, yang telah ditemukan oleh Master ini. Dia belum pernah melihat manuskripnya hingga Tagashi memberi dia izin untuk menterjemahkannya. Izin tersebut diberikan karena Master ini, ketika berada di Gunung Bromo, mempunyai bayangan yang sama dengan Tagashi tentang simbol yang dijelaskan di akhir buku. Tagashi sadar bahwa Rahasia Ketujuh ini dapat diraih.
Cara yang dapat ditempuh untuk meraihnya disebut Deep Silence, dan membuatnya mampu untuk mengendalikan pikiran sehingga dapat menghubungi alam bawah sadarnya dan mencapai Inner Vision dan Inner Voicenya. Selama 3 tahun dari 1969-1972 Master ini menterjemahkan Tujuh Rahasia dalam pengasingan di Tibet Utara, dimana manuskripnya ditemukan. Pada Maret 1972 Tagashi menerima terjemahannya. Dia juga setuju untuk mengahpuskan kerahasiaan tradisionalnya dan menggantinya dengan organisasi pengajaran terstruktur dengan peraturan-peraturan. Terjemahan dari Tujuh Rahasia disebut Katedayang berarti tingkat tertinggi dari Central Power.
Metoda pernafasan, pengendalian otot, gerakan fisik, konsentrasi pikiran, komunikasi hawa Internal Heat, Inner Vision dan Inner Voice, adalah kata-kata yang digunakan sekarangmenggantikan simbol-simbol manuskrip asli. Satu-satunya simbol yang dipakai dalam terjemahan adalah nama Kateda itu sendiri. Huruf-huruf K-A-T-E-D-A diambil dari simbol yang digambar di halaman paling akhir dari Tujuh Rahasiasimbol gunung bersama dengan garis bantu, juga dalam bentuk simbol, instruksi menuju mencapai titik tertinggi. Gunung Bromo menjadi seperti Pusat Spiritual Kateda dan disini Master tingkat tinggi dilatih oleh Grandmaster. Salah seorang murid Indonesia menyebutkan bahwa KATEDA berasal dari Karate Tenaga Dalam dan sesuai dengan yang digunakan oleh organisasi Kateda. Setelah itu murid seni Indonesia Agus Nugroho, mendesain logo yang melambangkan Gunung Bromo dengan kata KATEDA.
Spoiler for efek latihan KATEDA:
Keahlian seorang murid dalam menyalurkan Central Power melalui Sistem Saraf diuji dengan berbagai cara dalam latihan , sebagai contoh:
·Untuk pria, memecahkan bata dengan solar plexus
·Untuk wanita, menendang dan memecahkan bata dengan sisi kaki
·Menerima pukulan kepada solar plexus
·Menahan cekikan
·Pukulan cepat dan terus menerus kepada plat besi dengan buku jari
·Press-up dengan menggunakan buku jari dan meloncat di atas plat besi
·Dipukul oleh batang besi
·Dipukul dari segala arah oleh sebanyak delapan orang
Spoiler for Sistem Sabuk, Tingkat dan Grandmaster dalam Kateda:
Sistem Sabuk, Tingkat dan Grandmaster dalam Kateda mengikuti sistem sabuk yang sudah dikenal, dengan murid baru memulai dari sabuk putih, lalu menuju kuning, hijau, biru, coklat dan hitam.
Setelah sabuk hitam, ada delapan tingkat. Tingkat 1 hingga 5 disebut pelatih dan memakai seragam hitam dengan angka romawi merah. Tingkat 6 hingga 8 disebut Master dan diatas nya memakai jubah putih atau krem dengan angka romawi merah besar.
Tingkat ke delapan adalah tingkat yang tertinggi. Sedikit yang mencapainya dan dari sedikit orang tersebut, seseorang dapat diberi gelar Wakil Grandmaster tapi ini berdasarkan penilaian Grandmaster.
Hanya satu Grandmaster yang dapat berada dalam satu waktu. Murid Kateda menyebutkan bahwa siapapun yang mampu menyerang Grandmaster dengan cara apapun, di dalam atau di luar sesi latihan, maka mereka otomatis akan menjadi Grandmaster berikutnya. Dalam kejadian langka seperti itu, biasanya penyerang akan terpental oleh sang Grandmaster yang santai, yang mungkin bahkan tidak melirik sekalipun, sementara murid-murid lain yang terlihat heran menonton.
Tingkat Central Power, dengan berurutan, berada dengan indikasi dimana pada suatu latihan dipelajari:
Pernafasan (sabuk putih)
Pengendalian otot (sabuk kuning dan hijau)
Gerakan fisik (sabuk biru dan coklat)
Konsentrasi pikiran (sabuk hitam)
Komunikasi Internal Heat (sabuk hitam)
Inner Vision (Pelatih dan Master)
Inner Voice (Master)
Murid langsung berlatih dengan pernafasan pada tingkat sabuk putih. Harus juga disebutkan penekanan pada Satu Arah, yaitu fokus penglihatan dan perhatian pada satu titik. Teknik meditasi ini digunakan di setiap kelas untuk memfokuskan pikiran dalam mengembangkan Central Power.
Setelah sabuk hitam, ada delapan tingkat. Tingkat 1 hingga 5 disebut pelatih dan memakai seragam hitam dengan angka romawi merah. Tingkat 6 hingga 8 disebut Master dan diatas nya memakai jubah putih atau krem dengan angka romawi merah besar.
Tingkat ke delapan adalah tingkat yang tertinggi. Sedikit yang mencapainya dan dari sedikit orang tersebut, seseorang dapat diberi gelar Wakil Grandmaster tapi ini berdasarkan penilaian Grandmaster.
Hanya satu Grandmaster yang dapat berada dalam satu waktu. Murid Kateda menyebutkan bahwa siapapun yang mampu menyerang Grandmaster dengan cara apapun, di dalam atau di luar sesi latihan, maka mereka otomatis akan menjadi Grandmaster berikutnya. Dalam kejadian langka seperti itu, biasanya penyerang akan terpental oleh sang Grandmaster yang santai, yang mungkin bahkan tidak melirik sekalipun, sementara murid-murid lain yang terlihat heran menonton.
Tingkat Central Power, dengan berurutan, berada dengan indikasi dimana pada suatu latihan dipelajari:
Pernafasan (sabuk putih)
Pengendalian otot (sabuk kuning dan hijau)
Gerakan fisik (sabuk biru dan coklat)
Konsentrasi pikiran (sabuk hitam)
Komunikasi Internal Heat (sabuk hitam)
Inner Vision (Pelatih dan Master)
Inner Voice (Master)
Murid langsung berlatih dengan pernafasan pada tingkat sabuk putih. Harus juga disebutkan penekanan pada Satu Arah, yaitu fokus penglihatan dan perhatian pada satu titik. Teknik meditasi ini digunakan di setiap kelas untuk memfokuskan pikiran dalam mengembangkan Central Power.
Spoiler for Apa Central Power dan apakah itu unik terhadap Kateda?:
Pengguna Kateda menggambarkan Internal Heat berasa seperti panas listrik yang bergerak di sekitar tubuh ketika mereka membangkitkan Central Power dan dapat diarahkan kepada tangan, kaki, solar plexus atau tempat lain.
Spoiler for Latihan KATEDA:
Latihan biasanya dijalankan sekali atau dua kali seminggu dan bertempat di kelas bercampur pada semua tingkat keahlian, yang dipimpin oleh sabuk hitam atau yang lebih tinggi. Murid berlatih gerakan dasar 1 sampai 10, sederet gerakan kombinasi 11 sampai 20, dan Tenaga Dalam.
Bebearapa mengaku merasakan high seperti yang dialami oleh pengguna obat keras dalam latihan. Ini mungkin disebabkan oleh aliran endorfin yang diciptakan oleh latihan yang keras.
Bertarung
Walau Kateda adalah seni beladiri yang cukup agresif dengan penekanan yang terlihat pada pendatang baru seperti pertahanan fisik ektrim dalam segala bentuk, pertarungan tidak berperan dalam Beladiri Kateda dibawah sabuk hitam. Murid di atas sabuk hitam melakukan pertarungan dengan mengalirkan Tenaga Dalam ke kaki. Ini dilaksanakan di bawah pengawasan ketat hanya sekali setelah orang tersebut telah mengembangkan mental yang damai dan menunjukkan kontrol terhadap amarah dan agresi. Hanya pada saat ini murid-murid diperbolehkan menggabungkan Tenaga Dalam dan gerakan beladiri.
Grandtraining
Kateda menyelenggarakan Grandtraining, yang berupa acara latihan akhir pekan yang intensif. Melalui ini, murid-murid melaksanakan latihan Tenaga Dalam dan beladiri intensif. Pemegang-tingkat diharapkan mendobrak batas mereka dan tidak tidur, menjalankan latihan Tenaga Dalam dengan sungguh-sungguh yang berguna menghangatkan mereka. Kondisi dibuat begitu dasarnya dan sedikit makanan dibagikan, karena ini hendak menyamakan kondisi keras Tibet dimana Kateda dikembangkan beribu tahun yang lalu.
Bebearapa mengaku merasakan high seperti yang dialami oleh pengguna obat keras dalam latihan. Ini mungkin disebabkan oleh aliran endorfin yang diciptakan oleh latihan yang keras.
Bertarung
Walau Kateda adalah seni beladiri yang cukup agresif dengan penekanan yang terlihat pada pendatang baru seperti pertahanan fisik ektrim dalam segala bentuk, pertarungan tidak berperan dalam Beladiri Kateda dibawah sabuk hitam. Murid di atas sabuk hitam melakukan pertarungan dengan mengalirkan Tenaga Dalam ke kaki. Ini dilaksanakan di bawah pengawasan ketat hanya sekali setelah orang tersebut telah mengembangkan mental yang damai dan menunjukkan kontrol terhadap amarah dan agresi. Hanya pada saat ini murid-murid diperbolehkan menggabungkan Tenaga Dalam dan gerakan beladiri.
Grandtraining
Kateda menyelenggarakan Grandtraining, yang berupa acara latihan akhir pekan yang intensif. Melalui ini, murid-murid melaksanakan latihan Tenaga Dalam dan beladiri intensif. Pemegang-tingkat diharapkan mendobrak batas mereka dan tidak tidur, menjalankan latihan Tenaga Dalam dengan sungguh-sungguh yang berguna menghangatkan mereka. Kondisi dibuat begitu dasarnya dan sedikit makanan dibagikan, karena ini hendak menyamakan kondisi keras Tibet dimana Kateda dikembangkan beribu tahun yang lalu.
video kateda

sekian gan thread ane .
ane sendiri di kateda sabuk biru yang insya allah mau ke coklat .
hehehe .
semoga bermanfaat ya buat agan agan .
kalo berkenan tolong kasih


thank you!!!
0
26K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan