- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
FR Taun Baruan Kaskuser di Karimun Jawa 31 des 2010 - 04 Jan 2011 (Versi 2)
TS
adrianlaziale
FR Taun Baruan Kaskuser di Karimun Jawa 31 des 2010 - 04 Jan 2011 (Versi 2)
FR Taun Baruan Kaskuser di Karimun Jawa 31 Des 2010 - 04 Jan 2011 (Versi 2)
Hadiah tahun baru yang indah di Karimunjawa
Hadiah tahun baru yang indah di Karimunjawa
Quote:
Quote:
Spoiler for Foto Keluarga :
Quote:
Oke, emang udah ada FR taun baru karimunjawa di tetangga sebelah. Tapi ane pastiin ini beda gan! Kita sama-sama 
Kaskuser yang taun baruan di Karimunjawa. Cuma bedanya ada yang pake Paket Wisata dan ada yang nyusun anggaran sendiri. We are the second...! 
Jadi ijinkan kami berbagi kebahagiaan disini
Setelah kurang lebih 2 bulan kita merencanakan perjalanan ke Karimunjawa, akhirnya pada akhir tahun 2010 sampai awal tahun 2011 kami berangkat ke pulau seribu kenangan ini. Dimana kita merasa gembira, sedih, cemas, duka, terharu, merana, terpesona, jatuh cinta, derita, tawa, dan laraItu semua kita lalui dengan 19 orang dari berbagai macam daerah, suku, bahasa, dan agama yang berbeda namun bersatu untuk saling berbagi kebahagiaan. Ke-19 orang itu dilihat dari kota keberangkatan adalah; Jakarta (Ero, Sang, Raga), Bekasi (Adrian, Imelda, Lova, Eka), Bandung (Erny), Semarang (Sem, Tikno), Jogja (Bayu, Anggi, Vina, Satria, dan Indah), dan terakhir dumb nubie traveler dari Cirebon (Umur).
Tentu saja perjalanan kita kali ini (juga) kita rencanakan semuanya sendiri (baca: non-paket wisata). Selain lebih berkesan, mengatur perjalanan sendiri terasa lebih bebas dalam membuat acara, lama waktu, peserta, dan anggaran. And we did it obviously! Kita berangkat dari kota masing-masing tanggal 30, kecuali Erny bdg yg pergi satu hari lebih awal karena harus ke Jogja dulu, dan sampai di kota masing-masing tanggal 5 dengan selamat (4 hari 5 malam). What is the extremely wonderful thing? Kita hanya menghabiskan dana Rp. 359.000
359.000 4 Hari 3 Malam wooow... kakak wooow...!!
Tanggal 30 Desember 2010 hari Kamis, Umur mengawali perjalan kami dari Cirebon jam 10.30 dengan menggunakan bus Coyo. Disusul dengan Rombongan Jogja yg berangkat dari Terminal Jombor. Rombongan Bekasi memulai perjalanan menjelang maghrib dari pool Nusantara Bekasi, dan dari Rawamangun Jakarta Geng nEro berangkat setelah matahari terbenam. Terakhir sepasang :maho bersepeda motor ditengah malam yang diguyur hujan lebat dari Semarang ke Jepara.
Jogja, Bandung, Cirebon bertemu di Terminal Terboyo Semarang saat matahari mulai hilang. Rencana awal kita mau pake bis kecil ke Jepara. Tapi karena menunggu Erny yang masih di dalam Travel Joglosemar, kita ketinggalan bis terakhir yang berangkat pukul 19.00. Akhirnya kita putuskan untuk naik travel saja. Setelah bersilat lidah dengan supir travel yang bersikap tak menyenangkan, kita mengambil travel yang lain dan meninggalkan keriuhan terminal yang macet, bising, hujan, dan becek itu tepat pukul 19.30. Dua jam kemudian, pukul 21.30 kami sampai di Pelabuhan Kartini Jepara.
Karena lapar, kita langsung menyantap makanan yang kita beli dijalan perjalanan dari Semarang tadi. Setelah itu, ada yang langsung bersarang di Mushola deket Pub what!, ada juga yang nonton tv sambil ngopi, ngemih, ngecas hp, bahkan nge-junk
. Pasangan sejoli dari semarang datang puluk 02.00 ketika langit masih menangis. Dan dengan terasa waktu berlalu begitu lama menunggu pagi. Menjelang subuh, wisatawan lain mulai berdatangan berduyun-duyun. Mereka mulai memadati Pelabuhan hingga matahari terbangun dari peraduannya. Rombongan Bekasi datang lebih dulu sekitar jam 05.30 dengan diantar sepasang becak penipu 
yg nembak harga seenaknya alun-alun - Pelabuhan kartini @25rb 
(kalah taxi bluebird ), setelah itu barulah geng nEro datang.
Ketika loket dibuka, kami langsung menyerbunya
:. Kita dibagi menjadi 2 strata. Untuk rakyat jelatah masuk kelas ekonomi. Golongan ningrat tentu saja ndak mau menghirup apalagi menginjakkan sandalnya di dek economi class karena itu penghinaan buat mereka :lebai: Lamaaaa
kita menunggu kapal berangkat. Akhirnya kapal mengangkat jangkarnya juga pukul 09.30. Ombak yang begitu besar menggoyang Ferry yang bangga menyatukan bangsa sejak kami mulai meninggalkan pelabuhan sampai samar-samar pulau Jawa terlihat dan akhirnya menghilang. Tidaaaaaaaaaaak pulau jawa hilaaaaang 
Di dalam kapal tidak banyak yang bisa kami lakukan karena gelombang laut semakin menjadi-jadi hingga beberapa dari kami jekpot
oooh
how nice it was! Kapal Motor Penumpang Muria saat itu tidak terlalu penuh. Beberapa orang bisa memakai lebih dari satu kursi untuk berbaring. Selain dek tengah, dek atas adalah salah satu spot favorit para penumpang untuk tiduran atau menikmati indahnya gelombang laut yang menggulung-gulung tinggi dan terpecah oleh KMP Muria yang menyisakan buih putih. Dan salah satu moment yang tak terlupakan adalah kami melihat kawanan ikan terbang yang beberapa kali muncul ke permukan dan terbang dengan indahnya bermanufer membentu formasi yang menakjubkan Setelah enam jam lebih kami bersama-sama mengarungi bahtera akhirnya kami melihat sebuah daratan
Ooh
Karimunjawaaa
here it is! Tepat jam 5 sore kami merapat ke dermaga dan ternyata sudah ditunggu oleh Mas Kamit yang akan membantu kita mengurus semua keperluan disini. Setelah mengabadikan moment di gerbang selamat datang kami diantar mobil jemputan *yang ternyata bayar tapi gratis* menuju Homestay.
Malam pertama kita dibagi menjadi dua homestay. Selain Bang Sang, semua geng nEro memisahkan diri. Mereka dapat Homestay yang beda untuk satu malam pertama. Malam selanjutnya mereka menginap di Escape. Kami dapat 4 Kamar untuk 6 sista dan 8 brada. Kaum wanita dibagi rata, tapi yang laki dibagi 5 dan 3 karena satu kamar memang lebih sempit. Selain 4 kamar, kita juga punya ruang tv dan ruang tengah dengan 1 kamar mandi untuk 14 orang *perasaan mulai nggak enak* :P
Menjelang maghrib kita cari makan di alun-alun yang hanya berjarak beberapa meter saja. Disana sudah ramai dengan wisatawan ataupun penduduk sekitar yang sedang main bola. Tentu saja tempat seperti itu tidak akan dilewatkan oleh para penjajah makanan. Dari mulai tela-tela sampai es pisang hijau ada disana. Hmmm yummy and sexy food *farakuin*. Setelah itu kami kembali ke Homestay dan bergantian menggunakan kamar mandi paporit semua dan bersiap-siap ke pantai Escape to celebrating new year 2011.
Malam-malam tak terlupakan di Karimunjawa was just begun at that night
. Sepanjang perjalanan kami ke pantai Escape, hilir mudik muda mudi entah itu the origin atau turis. Dan setelah melewati bibir pantai dan naik turun bukit, akhirnya kita sampai di pantai Escape. Disana sudah ada geng nEro yang sedang asyik bercengkrama. Sampai disana kita langsung menyantap hidangan yang sudah tersedia disana. Kita menikmati makan malam bersama dengan semilir angin yang membuat saya seakan masih bergoyang-goyang seperti di KMP Muria siang tadi
Tak sabar menunggu detik-detik pergantian tahun, kembang api mulai kami nyalakan. Suaranya cumiakkan telinga memecah keheningan di pulau ini. Cahayanya bersinar terang di langit Karimunjawa yang agak mendung saat itu. Rupanya kembang api kami memancing orang lain untuk memyalakannya juga, tapi itu hanya pemanasan saja. Karena pergantian hari masih cukup lama. Kami kembali bercengkrama, mengawali acara dengan memperkenalkan diri satu sama lain karena memang banyak diantara kami yang belum saling kenal, dan selanjutnya acara bebas, ada yang bermain kartu, ngobrol-ngobrol, dan tentu saja berfoto-foto. Sementara itu, pelayan Escape tengah menyiapkan ikan-ikan yang akan kita bakar dan santap lagi. Tapi karena asiknya bersenda gurau dengan teman, kita malah jadi males bakar. Akhirnya mereka juga yang bakar ikan kita. Setelah matang, barulah kita menikmatinya. Walau sudah tidak terlalu berselera, beberapa dari kita tetep menyantap ikan tongkol dan kakap merah yang menggoda di atas meja.
Detik-detik pergantian tahun semakin dekat. Suara dan nyala kembang api mulai riuh rendah terdengar dari berbagai penjuru pulau. balas balas balas 
Selain rombongan kami, ada juga satu rombongan lain dilokasi pantai Escape itu. Satu demi satu kembang api diluncurkan. Dan puncaknya ketika tahun dan hari berganti. Langit Karimunjawa yang gelap menjadi terang karena kembang api. Tak ketinggalan para kru kapal Muria tak mau ketinggalan moment, mereka menembakkan suar tanda bahaya ke langit. Sesaat saya teringat adegan Film Titanic. Kru kapal juga beberapa kali menyalakan sinyal kapal yang menambah suasana pergantian tahun menjadi ramai dan exited.
Setelah tahun berganti dan memberikan selamat satu sama lain. Kita kembali bercengkrama. Namun kali ini ada yang request diramal. Akhirnya acara meramal menggunakan kartu remi pun tak terelakkan lagi. Dari mulai jodoh, karir, sampai meramal kapan lulus kuliah? Haha
Setelah dirasa hari kian beranjak pagi, kami berkemas untuk pulang ke Homestay. Menyiapkan tenaga untuk snorkeling dan hopping island seharian besok. Ikan kakap merah dan tongkol yang masih banyak dimeja kami bungkus untuk makan besok Yah, sungguh kami melewati satu malam baru yang berkesan dengan teman-teman baru yang menyenangkan.
Kaskuser yang taun baruan di Karimunjawa. Cuma bedanya ada yang pake Paket Wisata dan ada yang nyusun anggaran sendiri. We are the second...! Jadi ijinkan kami berbagi kebahagiaan disini
Spoiler for Jadi Begini Ceritanyaaaaaaaaaaaa ...... :
Setelah kurang lebih 2 bulan kita merencanakan perjalanan ke Karimunjawa, akhirnya pada akhir tahun 2010 sampai awal tahun 2011 kami berangkat ke pulau seribu kenangan ini. Dimana kita merasa gembira, sedih, cemas, duka, terharu, merana, terpesona, jatuh cinta, derita, tawa, dan lara
Itu semua kita lalui dengan 19 orang dari berbagai macam daerah, suku, bahasa, dan agama yang berbeda namun bersatu untuk saling berbagi kebahagiaan. Ke-19 orang itu dilihat dari kota keberangkatan adalah; Jakarta (Ero, Sang, Raga), Bekasi (Adrian, Imelda, Lova, Eka), Bandung (Erny), Semarang (Sem, Tikno), Jogja (Bayu, Anggi, Vina, Satria, dan Indah), dan terakhir dumb nubie traveler dari Cirebon (Umur).Tentu saja perjalanan kita kali ini (juga) kita rencanakan semuanya sendiri (baca: non-paket wisata). Selain lebih berkesan, mengatur perjalanan sendiri terasa lebih bebas dalam membuat acara, lama waktu, peserta, dan anggaran. And we did it obviously! Kita berangkat dari kota masing-masing tanggal 30, kecuali Erny bdg yg pergi satu hari lebih awal karena harus ke Jogja dulu, dan sampai di kota masing-masing tanggal 5 dengan selamat (4 hari 5 malam). What is the extremely wonderful thing? Kita hanya menghabiskan dana Rp. 359.000
359.000 4 Hari 3 Malam wooow... kakak wooow...!!
Tanggal 30 Desember 2010 hari Kamis, Umur mengawali perjalan kami dari Cirebon jam 10.30 dengan menggunakan bus Coyo. Disusul dengan Rombongan Jogja yg berangkat dari Terminal Jombor. Rombongan Bekasi memulai perjalanan menjelang maghrib dari pool Nusantara Bekasi, dan dari Rawamangun Jakarta Geng nEro berangkat setelah matahari terbenam. Terakhir sepasang :maho bersepeda motor ditengah malam yang diguyur hujan lebat dari Semarang ke Jepara.
Jogja, Bandung, Cirebon bertemu di Terminal Terboyo Semarang saat matahari mulai hilang. Rencana awal kita mau pake bis kecil ke Jepara. Tapi karena menunggu Erny yang masih di dalam Travel Joglosemar, kita ketinggalan bis terakhir yang berangkat pukul 19.00. Akhirnya kita putuskan untuk naik travel saja. Setelah bersilat lidah dengan supir travel yang bersikap tak menyenangkan, kita mengambil travel yang lain dan meninggalkan keriuhan terminal yang macet, bising, hujan, dan becek itu tepat pukul 19.30. Dua jam kemudian, pukul 21.30 kami sampai di Pelabuhan Kartini Jepara.
Karena lapar, kita langsung menyantap makanan yang kita beli dijalan perjalanan dari Semarang tadi. Setelah itu, ada yang langsung bersarang di Mushola deket Pub what!, ada juga yang nonton tv sambil ngopi, ngemih, ngecas hp, bahkan nge-junk
. Pasangan sejoli dari semarang datang puluk 02.00 ketika langit masih menangis. Dan dengan terasa waktu berlalu begitu lama menunggu pagi. Menjelang subuh, wisatawan lain mulai berdatangan berduyun-duyun. Mereka mulai memadati Pelabuhan hingga matahari terbangun dari peraduannya. Rombongan Bekasi datang lebih dulu sekitar jam 05.30 dengan diantar sepasang becak penipu yg nembak harga seenaknya alun-alun - Pelabuhan kartini @25rb (kalah taxi bluebird ), setelah itu barulah geng nEro datang.Ketika loket dibuka, kami langsung menyerbunya
:. Kita dibagi menjadi 2 strata. Untuk rakyat jelatah masuk kelas ekonomi. Golongan ningrat tentu saja ndak mau menghirup apalagi menginjakkan sandalnya di dek economi class karena itu penghinaan buat mereka :lebai: Lamaaaa
kita menunggu kapal berangkat. Akhirnya kapal mengangkat jangkarnya juga pukul 09.30. Ombak yang begitu besar menggoyang Ferry yang bangga menyatukan bangsa sejak kami mulai meninggalkan pelabuhan sampai samar-samar pulau Jawa terlihat dan akhirnya menghilang. Tidaaaaaaaaaaak pulau jawa hilaaaaang Di dalam kapal tidak banyak yang bisa kami lakukan karena gelombang laut semakin menjadi-jadi hingga beberapa dari kami jekpot
oooh
how nice it was! Kapal Motor Penumpang Muria saat itu tidak terlalu penuh. Beberapa orang bisa memakai lebih dari satu kursi untuk berbaring. Selain dek tengah, dek atas adalah salah satu spot favorit para penumpang untuk tiduran atau menikmati indahnya gelombang laut yang menggulung-gulung tinggi dan terpecah oleh KMP Muria yang menyisakan buih putih. Dan salah satu moment yang tak terlupakan adalah kami melihat kawanan ikan terbang yang beberapa kali muncul ke permukan dan terbang dengan indahnya bermanufer membentu formasi yang menakjubkan Setelah enam jam lebih kami bersama-sama mengarungi bahtera akhirnya kami melihat sebuah daratan
Ooh
Karimunjawaaa
here it is! Tepat jam 5 sore kami merapat ke dermaga dan ternyata sudah ditunggu oleh Mas Kamit yang akan membantu kita mengurus semua keperluan disini. Setelah mengabadikan moment di gerbang selamat datang kami diantar mobil jemputan *yang ternyata bayar tapi gratis* menuju Homestay.Malam pertama kita dibagi menjadi dua homestay. Selain Bang Sang, semua geng nEro memisahkan diri. Mereka dapat Homestay yang beda untuk satu malam pertama. Malam selanjutnya mereka menginap di Escape. Kami dapat 4 Kamar untuk 6 sista dan 8 brada. Kaum wanita dibagi rata, tapi yang laki dibagi 5 dan 3 karena satu kamar memang lebih sempit. Selain 4 kamar, kita juga punya ruang tv dan ruang tengah dengan 1 kamar mandi untuk 14 orang *perasaan mulai nggak enak* :P
Menjelang maghrib kita cari makan di alun-alun yang hanya berjarak beberapa meter saja. Disana sudah ramai dengan wisatawan ataupun penduduk sekitar yang sedang main bola. Tentu saja tempat seperti itu tidak akan dilewatkan oleh para penjajah makanan. Dari mulai tela-tela sampai es pisang hijau ada disana. Hmmm yummy and sexy food *farakuin*. Setelah itu kami kembali ke Homestay dan bergantian menggunakan kamar mandi paporit semua dan bersiap-siap ke pantai Escape to celebrating new year 2011.
Malam-malam tak terlupakan di Karimunjawa was just begun at that night
. Sepanjang perjalanan kami ke pantai Escape, hilir mudik muda mudi entah itu the origin atau turis. Dan setelah melewati bibir pantai dan naik turun bukit, akhirnya kita sampai di pantai Escape. Disana sudah ada geng nEro yang sedang asyik bercengkrama. Sampai disana kita langsung menyantap hidangan yang sudah tersedia disana. Kita menikmati makan malam bersama dengan semilir angin yang membuat saya seakan masih bergoyang-goyang seperti di KMP Muria siang tadi Tak sabar menunggu detik-detik pergantian tahun, kembang api mulai kami nyalakan. Suaranya cumiakkan telinga memecah keheningan di pulau ini. Cahayanya bersinar terang di langit Karimunjawa yang agak mendung saat itu. Rupanya kembang api kami memancing orang lain untuk memyalakannya juga, tapi itu hanya pemanasan saja. Karena pergantian hari masih cukup lama. Kami kembali bercengkrama, mengawali acara dengan memperkenalkan diri satu sama lain karena memang banyak diantara kami yang belum saling kenal, dan selanjutnya acara bebas, ada yang bermain kartu, ngobrol-ngobrol, dan tentu saja berfoto-foto. Sementara itu, pelayan Escape tengah menyiapkan ikan-ikan yang akan kita bakar dan santap lagi. Tapi karena asiknya bersenda gurau dengan teman, kita malah jadi males bakar. Akhirnya mereka juga yang bakar ikan kita. Setelah matang, barulah kita menikmatinya. Walau sudah tidak terlalu berselera, beberapa dari kita tetep menyantap ikan tongkol dan kakap merah yang menggoda di atas meja.
Detik-detik pergantian tahun semakin dekat. Suara dan nyala kembang api mulai riuh rendah terdengar dari berbagai penjuru pulau. balas balas balas
Selain rombongan kami, ada juga satu rombongan lain dilokasi pantai Escape itu. Satu demi satu kembang api diluncurkan. Dan puncaknya ketika tahun dan hari berganti. Langit Karimunjawa yang gelap menjadi terang karena kembang api. Tak ketinggalan para kru kapal Muria tak mau ketinggalan moment, mereka menembakkan suar tanda bahaya ke langit. Sesaat saya teringat adegan Film Titanic. Kru kapal juga beberapa kali menyalakan sinyal kapal yang menambah suasana pergantian tahun menjadi ramai dan exited.Setelah tahun berganti dan memberikan selamat satu sama lain. Kita kembali bercengkrama. Namun kali ini ada yang request diramal. Akhirnya acara meramal menggunakan kartu remi pun tak terelakkan lagi. Dari mulai jodoh, karir, sampai meramal kapan lulus kuliah? Haha
Setelah dirasa hari kian beranjak pagi, kami berkemas untuk pulang ke Homestay. Menyiapkan tenaga untuk snorkeling dan hopping island seharian besok. Ikan kakap merah dan tongkol yang masih banyak dimeja kami bungkus untuk makan besok
Yah, sungguh kami melewati satu malam baru yang berkesan dengan teman-teman baru yang menyenangkan.sambung di bawah yak....
0
19.6K
280
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan