ane setuju saja sih bikin upal, toh cari kerjaan saja susah, giliran dapat kerja kena PPN12%, ya mending bikin upal saja sekalian. :hammers
bangjaguar oh iya, baru ngeh setelah merhatiin motor, soalnya kalo yg bus ga terlalu jelas (body kotak) dan mobilnya terlalu kenceng. :hammers
tp kok bisa itu posisi dono sama sisi pojok tetap maju, tapi kanan dan kiri dono mundur, itu editnya gimana ya? apa di potong-potong dan timpa sana sini?
kalo kata pak ngustad dan ngustadzah, menikah untuk menghindari zinah alias bebas puas puasin ng3wew dengan pasanganya. :hammers
Biasa bre, media berita sekarang kan sekutu dajal, mereka selalu bikin info setengah setengah agar pembacanya ribut dan mereka dapat cuan karena beritanya laku keras. Tau sendiri masyarakat kita itu minim literasi, mereka hanya mencerna apa yg mereka kasih, mau itu sebuah sampah sekalipun.
Pengalihan medan perang, soalnya di Ukraina sudah kalah total dan bikin tekor. Jadi mau cari lahan baru yg kaya potensi SDA terutama energi (minyak) yg ngeropah lg klimpungan (sangat butuh).
styrn ya gimana hutang kaga macet, saat pegawai banknya dipaksa untuk keluarin uang sebanyak banyaknya, tapi yg punya hutang ekonominya mandeg, usahanya gulung tikar, eh malah pemerintah kita yg tolol ngiket tali kenceng kenceng ke leher rakyatnya dengan naikin pajak. makanya bener tuh berita terba
saya pernah komen di youtube (belum lama), tanya kategori barang mewah itu apa saja (dirinci agar orang awam tau dan tidak dibodohi) saat pengumuman PPN12% itu cuma kena barang mewah, eh malah di tololin sama manusia dongo (ada yg bilang suruh baca undang-undang lah, ada yg bilang harga diatas 50jt
Bener bre, padahal prinsip ekonomi tuh semakin besar penghasilan di bawah (rakyat) maka perputaran uang makin cepat dan makin besar pula dan otomatis pendapatan negara ikut naik (ekonomi jadi sehat dan hidup). Contoh paling nyata untuk perbaiki lesunya ekonomi saat ini ya negara menurunkan atau men
Ngurusin ekonomi negara tapi mereka tidak tau prinsip ekonomi. Jaman bahela saja (negara) akan berusaha menurunkan pajak atau suku bunga apabila ekonomi di kalangan masyarakat stagnan, turun atau kacau. Sedangkan ekonom kita (pemerintah) malah memilih menaikan pajak saat ekonomi lesu dan amburadul,
Saat anak buah lebih bagus hasil kinerjanya dari pada bosnya, ya cara satu satunya agar posisi si bos tetap aman dengan memecat si anak buah tersebut. :hammers
asal yg dibawah ikut mengawasi dan berani lapor kayaknya bisa meminimalisir lah, apalagi sekarang laporan ke pusat lebih gampang mau via medsos, dll.
Ntar ujung-ujungnya kaya Libya, berpesta pora setelah sukses gulingkan Khadafi, tapi sekarang malah amburadul negaranya. :hammers
Berharap jadi lebih baik, yg ada lebih hancur seperti negara di sekitarnya. Semua kelompok punya kepentingan dan agenda sendiri, akhirnya konflik berkepanjangan.