Jika kita melakukan sesuatu dan kemudian berimbas kepada sesuatu yang lainnya, maka akan muncul sebuah konsekuensi. Itu adalah sebuah hal yang lumrah. Tetapi bagiku itu menjadi berat. Terlalu banyak konsekuensi yang pada akhirnya membuatku menjadi orang yang semakin berbeda. Aku berkembang menjad...
Sepertinya mengikuti ekstrakurikuler dan ditambah menjadi pengurus OSIS merupakan Keputusan yang tepat bagiku. Dari sinilah aku mulai banyak dikenal sebagai orang yang tidak mengandalkan fisik untuk memudahkan perjalanan hidup. Walaupun masih saja banyak yang menganggap seperti itu, setidaknya ke...
“Eeeeh. Ceu. Kesini kok nggak bilang-bilang?” Tanya Mang Ardi dengan nada kikuk, terlihat mencari alasan. Sebentar senyum, sebentar tertunduk. Aku yang juga kaget karena kedatangannya yang tiba-tiba ke rumah Nini, jadi ikut-ikutan kikuk tak karuan. Padahal aku seharusnya tidak merasa salah. T...
“Vader?” pekikku kaget, sekaligus senang. Aku hanya bisa tersenyum saja tanpa berani mendekat. “Haiii. Kathy, my love.” Sahutnya singkat, dengan senyuman juga. Aku selalu merasa aneh dengan hubunganku ini. Vader bukanlah sosok ayah yang baik menurutku. Ketika bertemu denganku, dia selalu ...
yunie617 haha begitulah, kesian amat ya. Gue juga baru tau.. dulu ga pernah cerita2 sampe sebegininya soalnya
“Film apaan maksudnya, Ket?” tanya Santi keheranan yang memicu Sukma juga untuk ingin tahu. “Ini nih.” Kataku mengambil salah satu kotak laser disc yang aku maksud dari jejeran kotak film lainnya. “Oooh. Haha. Kamu nggak tau ya, ini?” tanya Santi sembari tertawa. Aku dan Sukma kompak ...
Makasih apresiasinya bre. Hehe. Ada diskusi juga sama si Keket, dia maunya gimana, baru coba gue gambarin sebisa gue.
laynard22 Selamat datang bre. Silakan baca-baca yak, kali masih minat baca cerita ini hehehe.. Mantap dah ngikutin dari awal banget..
Aku kaget melihat siapa yang sudah lebih dulu duduk di ruang tamu Santi. Aku bahkan tak pernah tahu Santi kenal dengan dia. “Hai, eh, Keti, kita belum pernah kenalan, kan? Aku Sukma.” Ujarnya sembari menjulurkan tangannya kepadaku. “Eh, aku udah tau kamu. Kan kita sama-sama dipanggil kedepa...