bukannya nelayan Tiongkok yang sering ketangkap mencuri ikan di perariran Indonesia? Kok kerjasamanya dengan Tiongkok ya?:bingung :bingung :bingung
mohon maaf. sepemahaman saya, demokrasi juga tidak mempermasalahkan pemimpin berasal dari suku apapun atau agama apapun selama dia memang dikehendaki oleh rakyat untuk menjadi pemimpin.:bingung
sepertinya masih jauh dari data yang diutarakan pak Bambang Brodjonegoro soal aset orang Indonesia di luar negeri ada Rp 11rb triliun. berarti itu datanya yang salah atau hartanya masih disembunyikan?:cool
udah ga tau lagi gimana menghadapinya. jadi khawatir kalo ane punya anak, nasibnya gimana? mendidiknya dengan metode apa.
Bukan mencuri mungkin, gan. Tapi boleh kita gunakan karena memang itu fasilitas gratis yang diberikan oleh hotel kepada tamu yang menginap di hotel nya.
Sepertinya bapak ini akan akrab dengan salah satu dosen saya di FEB UGM, bapak Soewardjono. Sama-sama menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.:2thumbup :1thumbup
Entah mengapa kalo sudah terlalu sering unjuk rasa seperti ini saya merindukan pak Soeharto. Setidaknya di zaman beliau unjuk rasa sangat jarang sehingga aktifitas sehari-hari (khususnya ibu kota) jarang terganggu oleh unjuk rasa. Walaupun cara menekan para pengunjuk rasa itu melanggar HAM.
Alhamdulillah, semoga banyak muslim / muslimah yang seperti ini. Mengingatkan saudaranya yang lain untuk beribadah kepada YME.
Jujur ane kurang paham mana yang lebih besar: tidak disiplinnya si pemain atau kurangnya kesempatan bermain. Tetapi ane tetap berharap agar bibit-bibit sepakbola Indonesia bisa bersaing di level dunia, tidak hanya Asia Tenggara.:1thumbup :2thumbup
Dalam Islam memang akad nikah tidak sulit, hanya saja zaman sekarang (di Indonesia pada umumnya) menikah menjadi begitu sulit dan butuh biaya besar karena mereka ingin sekaligus mengadakan resepsi pernikahan. Padahal resepsi itu tidak wajib, cukup menyembelih kambing saja untuk makan tamu undanga...