Stasiun ini menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, yakni pada 3 Januari 1946, ketika kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Kota Yogyakarta. Berbagai persiapan yang bersifat rahasia dilakukan. Deretan gerbong barang diletakkan di jalur 1. Sekitar pukul tuju...
Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang mencolok pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan—atap besi tidak dapat didatangkan karena terjadi Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jalur KA di...
SejarahWilayah Manggarai sudah dikenal sejak abad ke-17, merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores yang kemudian berkembang menjadi Gementee Meester Cornelis. Meskipun jalur Batavia—Buitenzorg dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada ta...
Stasiun ini pernah memiliki lorong bawah tanah, seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan penumpang untuk berpindah antarperon. Akan tetapi, lorong bawah tanah di stasiun ini kini telah ditutup seiring dengan proyek pembangunan stasiun yang saat ini tengah berlangsung. Saat ini, tidak a...
Stasiun ini melayani kereta api bandara dan komuter Commuter Line menghubungkan berbagai penjuru wilayah Jabodetabek. Letak stasiun berada di persimpangan tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Depo KRL Bukit Duri, Pengawas Urusan Kereta, dan Balai Yasa Manggarai.
Stasiun Manggarai (MRI) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan; pada ketinggian +13 meter; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api terbesar di DKI Jakarta dengan luas ±2,47 ha.
Kusumadewi, Anggi. "Pohon Tumbang di Stasiun Tebet, KA Tertahan". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-06-20.
Gayati, Mentari Dwi (2021-09-29). Ridwan, Taufik, ed. "Penataan Stasiun Tebet dan Palmerah wujudkan integrasi antarmoda". ANTARA News. Diakses tanggal 2021-09-29.^
"Anies Ingin Tambah 5 Stasiun Terpadu Baru, Biaya Capai Rp40 M". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-09-20.^
Sandi, M.R. (2021-04-19). "Menata Stasiun Tebet agar Tidak Semrawut". Sindonews.com. Diakses tanggal 2021-08-08.^
Administrator (2016-08-18). "Menghapus Semrawut di Stasiun Tebet". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-08-08.^
Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.^
Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).^ Lompat ke:a b
InsidenPada tanggal 09 Februari 2008 pukul 17.00, sebatang pohon tumbang di Stasiun Tebet dikarenakan hujan badai yang mengguyur sebagian wilayah DKI Jakarta. Akibat kejadian itu, beberapa KRL tak dapat lewat hingga pukul 19.00.