kalau pemerintah bersedia memotong anggaran tidak perlu, melakukan efisiensi pegawai, dan kebijakan yang pro-negara, minimal dari kalangan "berpendidikan" pasti rela bila disuruh membayar pajak :)
hemmm efek domino kah? kalau ketegangan semakin berlanjut, harga minyak dunia naik kembali, ujung-ujungnya ekonomi indonesia terganggu lagi :D
http://s.kaskus.id/images/2014/03/02/1295656_20140302071147.jpg Mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur :o
tapi demokrasi memang begitu, suara ustadz, ulama, santri, pramuria, preman, koruptor, pembunuh, pemerkosa, penjahat kelamin, semua sama bahkan profesor sekalipun tetap hanya dianggap "1" karena itu bila masyarakat mayoritas tidak berpendidikan yah indonesia tidak akan maju-maju :D
muda mudi pacaran sampai nginap, its ok kalo di negara macam amrik yang pergaulan bebas sudah biasa, tapi tidak di indonesia, secara norma maupun agama, kita bangsa yang lebih beradab,
terus? jadi loe lebih bangga orang-orang miskin yang kurang pendidikan banyak ngisep rokok dan sakit-sakitan yang nanggung kita-kita? (pajaak)
pemerintah nyuruh rakyatnya jadi pengusaha, pemerintahnya sendiri yang menekan para pengusaha, bukannya memberikan keringanan dan kemudahan. keluhan ini udah lama sebenernya, cuma kaskuser malah bilang ah pengusaha ngeles aja.... :najis Ia pun memaparkan prosentasi pungutan tak resmi yang membeba
apa ane aja yang merasakan, kalau negara eropa, atau amrik, label halal gak sampe segitunya :malus padahal disana muslim minoritas :o jadi mau orang indon agama apapun, percuma bila tabiat seperti ini,
setuju, bagaimana MUI jadi panutan bila masyarakat menganggap bobrok :cd bersih dan transparan, harapan masyarakat umumnya, khususnya umat islam
prinsip Islam di masa Rasulullah bila salah katakan salah, bila benar katakan benar kalau berbelit belit di masa sekarang sih, no comment dah, :najiss
bukan cuma dia aja, tapi banyak hewan di indonesia disiksa, liat saja topeng monyet yang dirantai dan tinggal tidak higienis, pas pemeriksaan mayoritas cacingan dan hepatitis, siapa tanggung jawab kalau tertular ke masyarakat? tukangnya? emank mampu? dan lagi-lagi pemerintah :mad: lagipula soal k
menerjemahkan al-Quran boleh, tapi kalau sudah salah menafsirkan apalagi tidak didukung oleh "ilmu" yang cukup? :ngakak:ngakak:ngakak:ngakak:ngakak
jangankan orang lain, sanak saudara aja udah berani tipu-tipu dan rakus HARTA :cd ini yang ane sebut ngaku beragama, tapi kelakuan ** SENSOR **
memang sudah keterlaluan. yang mengambil hak pejalan kaki: pedagang, parkiran motor/mobil, gerobak sampah, pot besar, tiang telepon, galian... gak pernah bisa diajak tertib setuju gan, :mad: apalagi tempat sampah, pot besar, dan tiang telepon, disuruh pindah kagak mau,
Akur gan, ya moga2 sadar deh tuh yang sering nutup jalan. Kalo dah di omongin masih nutup jalan juga, gmn tuh ? lapor ke kepolisian, mengganggu ketertiban umum, :nosara
di indonesia itu mayoritas islam tapi cuma KTP doang :) liat saja berapa banyak yang menjalankan shalat lima waktu, :D :D :D ========================================================= oyah soal pengajian, jangan sampai mengganggu ketertiban umum, apalagi jalan kan milik umum, jangan mau disamain
terus para psk mau makan apa? baca berita dulu makanya, kalau buat PSK yang "terpaksa" karena "kebodohan" akan disuruh berwirausaha di tempat lokasi mereka, dibantu oleh pemerintah, nb : saya sebut kebodohan karena mereka terpaksa menjajakan seks padahal seandainya berilmu tent
inilah semangat anak BANGSA :D melawan bangsa sendiri yang rakus dan tamak soal HARTA memang sulit, tapi lebih sulit lagi MELARAT karena mereka :mad: