bingsunyata Hindu di masa itu bukan seperti agama yang dogmatik seperti sekarang. Bahkan, kalo boleh kubilang, Purana Kassapa itu bukan Hindu. Apabila Hindu dikatakan sebagai agama yang diatur oleh tradisi Veda, maka Purana Kassapa jelas bukan Hindu. Dia pertapa Sramana. Seperti kutulis di atas, ...
mr.guoblok jangan disamakan konteks di masa itu dengan zaman sekarang gan. di masa itu, manusia banyak waktu luang. dan ada 2 jenis pekerjaan ideal sufi di masa itu, yaitu dagang (tijarah) dan penulis lepas (mushannif). kalo dagang, bisa pake maula dan hamba sahaya untuk jaga lapak, jadi banyak w...
Sebaiknya sih kita tidak menyamakan makna doṣa dengan dosa, meskipun memang benar bahwa kata "dosa" di bahasa kita memang diserap dari kata doṣa/dosha dalam bahasa Sanskerta. Tapi serapan kata belum tentu mengalami penyerupaan makna. Kata "dosa" di bahasa kita lebih bermak...
Sebaiknya sih tidak memaknai pertapaan sebagai pencarian Tuhan gan. Lebih tepatnya pencarian kebenaran sejati melalui penghayatan kesadaran diri sendiri (batin). Bisa ujungnya Tuhan, bisa juga bukan.
mr.guoblok kalo tradisi Islam (sufisme) tidak mengenal puasa seumur hidup seperti di India kuno gan. jadi mereka tetap makan, puasa seperti umumnya Muslim berpuasa, ada berbuka pas maghrib. ada tradisi sufisme pada umumnya masih menjalankan kehidupan sehari-hari seperti berdagang, dari sini mereka
Uzlah gan, gak pake ber- :D istilah lainnya yang dianggap sepadan adalah tahannuts. Kalo 'uzlah artinya mengasingkan diri/menahan diri, tahannuts artinya berdiam diri. Ada pula istilah dalam sufisme yang disebut zuhud wal-wara' (hidup selibat dan berkebajikan) dan itqan (berteguh).
Gerakan pertapaan Śramaṇa mulai jarang ditemui pada abad ke-8 sampai 12. Beberapa faktor penyebab berakhirnya gerakan pertapaan ini di antaranya adalah telah matangnya sejumlah doktrin dalam Śramaṇa sehingga tidak lagi menjalani perilaku hidup selibat. Sejumlah doktrin tsb kita ketahui sek...
Sejak abad ke-4 SM, Śramaṇa bertransformasi menjadi sebuah gerakan pertapaan bebas yang dipraktikan pertapa-pertapa dari kalangan non-Brāhmaṇa. Pertapaan mereka meliputi: (1) tanpa mazhab/aliran, (2) sinkretisme dengan Buddhisme, (3) sinkretisme dengan Jainisme, (4) sinkretisme Buddhisme-J...
Selanjutnya, pertapa Śramaṇa keempat yang tidak kalah misteriusnya adalah Pakkudha Kaccayana, atau Kadhudha Katiyana. Dia juga hidup relatif sezaman dengan Mahavira dan Buddha. Meskipun tidak ditemukan riwayat hidup yang jelas tentang Pakkudha, namun ajarannya dapat ditemui secara polemik dal...
Sebenarnya, istilah Śramaṇa adalah sebuah istilah yang disematkan oleh teks-teks kanon Buddhisme (Kanon Pali) terhadap sekelompok orang yang terbiasa bertapa mengembara melanglang-buana. Kata ini dari bahasa Pali yang artinya "para pencari", yang merujuk pada orang-orang yang menger...
Manusia merenung tentang arti/kehidupan sudah dimulai sejak sistem bahasa pertama kali diciptakan. Pertanyaan-pertanyaan filosofi tentang kenapa alam semesta bisa ada, untuk apa manusia ada, apakah ini semua ada tujuannya, dsbnya adalah pertanyaan-pertanyaan dasar sebagai efek dari kemampuan ber...
njebrag Bahkan cinta pun bisa dijelaskan dengan sains. Perihal kenapa bisa jatuh cinta juga dapat dijelaskan dengan sains. Mengapa ada cinta, itu juga bisa dijelaskan sains. Bahkan cinta dari sisi linguistik pun juga bisa dijelaskan sains. Yang gak bisa, atau belum bisa, adalah cinta sebagai enti...
fiperman tentang hadits sudah pernah kubahas di thread khusus sendiri. silahkan kamu baca-baca aja dulu gan.
wiswise makanya itu pentingnya belajar sejarah agama dengan baik. sudah kujelaskan di atas, Abrahah itu terkenal tapi tidak begitu dikenal. dia terkenal karena berita tentang serbuannya ke Yaman itu sampai ke Syria. dia tidak begitu dikenal karena tidak ada lagi yang tahu berita tentang dia setelah