bingsunyata kan sudah kujelaskan di atas, sumbernya cuma dari tradisi Buddhisme (ingat ya, Buddhisme, bukan soal dari Devadatta atau dari Purana Kassapa). apakah sumber ini dapat dipertanggungjawabkan historisitas/kesejarahannya juga sudah kujelaskan di atas dengan gamblang. secara umum disepakati
bingsunyata logika dan matematika juga dipake di dunia sufisme, kenapa gak sekalian aja kamu anggap sufisme itu benar. logika dan matematika itu cuma alat umum, sedangkan azas dan metode sains itu yang harus dipegang. kamu saja menggunakan matematika dan logika hanya untuk mendukung kehaluan mu bah
bingsunyata ilmu sejarah itu disiplin teks, disiplin sumber, dan disiplin bentuk. ilmu sejarah juga harus melihat dari pretext, dan intertext, ini yang disebut konteks sejarah. ini konsep-konsep empirisme dan obyektifisme yang dipegang teguh ilmu pengetahuan. kalo kamu berpikir berdasarkan hatimu s
bingsunyata Coba dibaca ulang lagi aja teks nya. Coba kamu interpretasikan sendiri, tapi harus berbasis data ya. Jika menurutmu dia menerima konsep karma, silahkan dibuktikan dengan adanya teks lain yang mengindikasikan hal tsb.
bingsunyata Sepertinya kamu ini gak paham ya:D Purana Kassapa bukan penganut Hindu atau Veda. Jangan karena namanya berbau Sanskerta maka dianggap pasti beragama Hindu. Jangan karena orang bernama dalam bahasa Arab maka selalu dianggap beragama Islam. Bahkan Hindu di masa kuno akhir periode Vedis...
bingsunyata Kisah pertemuan Devadatta dengan Purana Kassapa itu ada di Samaññaphala Sutta yang masuk dalam koleksi Digha Nikaya 2 dari 5 nikaya yang ada di Sutta Pitaka, yang berarti dari Kanon Pali sendiri, alias dari tradisi Buddhisme sendiri. Dari sisi linguistik, memang sutta ini ditulis da...
takamicin yupp, seperti aku, bertemu dengan Sang Hyang Widhi Wasa Maha Esa, lalu aku memeluk Zoroastrian :ngakaks
shinhikarugenji yup, tull pi. pencerahan itu sebentuk pengalaman batin pribadi yang mencakup rasa bahagia/senang, puas, kagum, terkesima, atau mungkin terkejut terhadap suatu pengalaman dalam meraih dan memproses pengetahuan. perasaan "Eureka" yang hanya dialami oleh yang merasakan &quo...
shinhikarugenji electron.js apapun itu, yang namanya pencerahan itu subyektif walaupun pencerahan itu diperoleh dari sains. kamu pikir, Archimedes itu obyektif ketika dia mendapat "sesuatu" yang berwujud pengetahuan baru bahwa gaya apung ke atas yang diberikan pada materi yang direndam ...
pixecute Bokap hampir bisa dipastikan abangan gan. Tapi abangan atau bukan sih itu lebih ke konsep sosial sih, dan bagi mereka yang menghayati kebatinan cukup mendalam memang gak mau disebut abangan. Mungkin bokap punya tujuan tertentu, biasanya berkaitan dengan hal duniawi. Tapi tujuan duniawi jan
electron.js Memangnya yang disebut pencerahan itu harus obyektif? Pencerahan itu wilayah pribadi lho. Ketika lu merasa tercerahkan oleh sains, pencerahan yang lu rasakan/alami itu bukan obyektif, tapi subyektif, tidak peduli mau dari sains atau dari takhayul, sama-sama subyektif. lagipula dalam h...
shinhikarugenji electron.js selain itu, kendala bahasa. memang pengalaman subyektif seperti ini boleh kubilang sulit untuk dijelaskan (kalo bukan tidak bisa). apalagi jika diajarkan, pasti pemahamannya tidak akan sama persis, dan bahkan cenderung berbeda.
bingsunyata Purana Kassapa bukan tidak mendapat penerangan. Dia memang menolak konsep karma. Perihal jika dulunya dia menerima konsep karma, lalu menolaknya, itu lain cerita/konteks. Konteks yang dibicarakan dalam sutta ini adalah setelah dia menjadi pertapa terkenal, lalu Devadatta bertemu denga...
nowbitool kalo di banyak manaqib (hagiografi tokoh-tokoh saleh dalam Islam) malah lebih sering ditemukan berbagai cerita zuhud mereka yang sama sekali tidak menyentuh urusan duniawi. tapi cerita-cerita semacam ini tidak perlu dianggap sebagai suatu kisah historis. dinikmati saja berbagai kesaktia...