Pada 2 Maret, Amerika Serikat menambahkan 37 entitas ke dalam daftar sanksi, 28 di antaranya adalah perusahaan China. AS mengatakan tindakan perusahaan itu merugikan keamanan nasional dan kepentingan diplomatik AS.
Dengan seringnya aksi PKC di Laut China Selatan dan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan, militer AS diperkirakan akan ditempatkan lagi di Teluk Subic di Filipina untuk membantu mempertahankan wilayah tersebut dan menghalangi PKC.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan kepada Beijing pada hari Kamis, 2 Maret lalu, untuk tidak memasok senjata ke Rusia setelah peringatan berulang kali dari Amerika Serikat.