layu ku takkan mati kan ku selama takdir masih getir aku akan hadir pagi yang redup ternikmati siang yang ... sepi seperti ini aku di panggil pulang berkaca seraya bercerita berkaca semakin nyata bahwa, ini saat nya ku pulang
jangan mencari bukan aku pergi jangan bertanya kenapa semua seperti itu seperti waktu jika kau temukan aku itu memang aku,
kabar ku berakhir di sini ku titip kan sapi ku titipkan daun bawang waktu ini takkan menemani cerita sudah di tepi mentari membuka jendela kamar yang sepi tak terkunci semua buku ku terbaca aku harus pulang aku taruh kunci itu di bawah sepatu sepatu sang ratu kabar ku takkan terkabar terkubur dal...
sama sama mengerti seperti hujan dan matahari menghadirkan pelangi sama sama merindu seperti hujan dan bulan juni sama sama hitam seperti malam dan jemari sama sama tertawa seperti kopi bertemu senja di ufuk cerita sama sama ... kuno seperti kancing dan resleting, seperti ulekan dan jahitan sama
............. hujan masih berseri di bibir jendela, kaca yang tua pun tidak mampu membungkam waktu. mereka terus berjalan, ada yag membawa harapan, ada yang membawa kecewa ... dan aku ada di tengah tengah mereka. tidak ada yang lebih terang dari kilauan permata yang membanjri sawah sawah, membuat
ku tulis surat dari kota tua ibu kota membawa cerita setelah aku singgah di deli perlahan lahan waktu undur diri ku tulis kabar tanpa kabar ku ceritakan tanpa kata disini hujan sudah berhari hari bagaimana dengan kota mu ... jalan jalan ramai tiap pagi beberapa lagi masih sepi ku sampaikan sal
sepasang kaki terpejam dalam lumpur meraba raba genangan yang berangan tidak ada yang jernih, keruh bercampur mencari cari jalan ke bulan sepasang hati terkunci satu dalam ruang yang semu satu masih duduk di tangga balik pintu menutup mata bersabar menunggu pasti ... saling tahu sepasang tangan
kau bilang ke kebun memetik pisang atau jalan jalan kesebelah rumah melihat tanaman cabai merah yang masih remaja kian terang kau bilang ke sawah memanen ubi dan bawang sepulang sekolah sepulang mengajar ruang kau bilang panas sekali siang ini tapi esok kau ulangi kau bilang bukan sekedar uang at
tidak api di hati kaki enggan mendaki mata berat menerka aku urungkan saja syairnya masih rindunya juga, masih sama tidak berselisih tidak berbeda masih seperti sedia kala
dia akan menjadi sepi dia akan menjadi lalu dia akan menjadi sendu dia kan menjadi lagu dia kan menjadi rumah dia kan menjadi mimpi dia akan menjadi cita dia kan menjadi sesal dia akan menjadi kata kata dia akan menjadi diam dia akan menjadi penyimpan dia akan menjadi mata dia akan menjadi bisu d...
kosong dalam suatu ruang menunggu penghuni yang pergi menunggu pulang yang datang musim yang sangat panjang, dalam menanti tak pernah tertulis sewa karena sejatinya bukan sandiwara tak pernah tertulis di jual karena ruang itu terlalu mahal sepi di pinggiran yang gaduh riang mana kala hujan jatuh t
bolehkah aku rindu kan mu ... lirik itu tertgantung di dinding sukma malam ini, selepas isya bersuara telingaku meraba setiap pintu mencari dimana suara mu tak banyak cerita namun sedikit itu selalu ada seperti rintik mengisi rindu kian lama semua kian berpadu seperti tanya tanpa kata jawab tanpa
sepanjang waktu seperti sungai tanpa hulu ku pandangi beningnya gemercik yang seru ikan ikan menari kan cerita penuh warna rumput masih tersenyum bahagia biru hijau dan ungu entah siapa namanya aku hanya kenal putih keperakan mulutnya terbuka menunggu jala mulutnya terbuka sampaikan doa
sejenak rindu sejenak bertemu sejenak memandang, semakin sayang sejenak bertemu, harus berlalu sejenak saja, sejenak saja bertanya apa kabar kabarnya apa, sama sama berkabar menjawab tanya
nanti kalau kita punya waktu dan punya rindu aku tunggu kamu di tempat dulu kita bertemu jika ... waktu nanti tidak bertemu aku akan baik baik saja kamu juga kan baik baik saja karena kita sudah menjadi satu
di sudut pematang hijau. gubug tua nan sejuk aku makan pisang rebus segelas wedang habis kuteguk ku lihat coklat matamu seperti cuaca bulan september seperti masa lalu yang tak berlalu
jika aku bisa memilih aku takkan memilih karena semua pilihan akan membawa pagi petang akan hadirkan sedih dan senang, biar ku habiskan waktu ku di rahim Mu
tidak ada surat yang tertulis minggu ini hanya doa doa, yang terlantun di ujung pagi setiap kali ku buka mata setiap kali kudengar angin di bibir jendela waktu itu, masih ku rindu