pernah gan, ceritanya dulu waktu ane masih tugas di ternate. pulang kantor jam 11 malem, lewatin lapangan bola gitu. eh ternyata dipinggir lapangan itu ada semacem karung putih yg lama lama mirip kaya pocong. krn ane penasaran ane deketin, eh itu karung yg mirip pocong udah ilang. kalo kata orang...
mestinya dia nanya tuh sama bosnya (ARB): 1. Kapan lumpur lapindo beres; 2. Kapan tunggakan pajak perusahaannya bakrie yang jumlahnya trilyunan mau dibayar.
Setuju ane gan. Gak semua kesuksesan harus didasarkan sama jago matematika atau nggak. Memang orang yang pinter di bidang matematika punya daya analisis yang lebih kuat, tapi bukan jaminan juga. Semua tergantung sama dirinya sendiri dan kemauan orang untuk belajar.
jangan cuma men-judge uang pajak lari kemana. dikorupsi, disikat oknum, dihambur-hamburin DPR atau apa lah itu. yang penting tujuan sensus itu untuk memperluas basis pemajakan. masa beban negara ini hanya ditanggung oleh beberapa juta WP terdaftar aja. ini kan gak adil. intinya sih, bukan seberap...
Udah cek di websitenya mappi? Atau googling aja cari-cari infonya. Soalnya mulai 2009 ane udah gak ngikutin dunia penilaian lagi. Mungkin agan-agan yang lain ada yang bisa bantu?
Penilai itu profesi yang masih langka di Indonesia. Belum terlalu dikenal di masyarakat luas. Kebetulan saya sendiri adalah alumni dari Progran Diploma III Penilaian Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Sejauh ini kayaknya baru STAN yang menyelenggarakan pendiikan penilaian. Yang lain saya bel...