Klo yg udah tua2, berharap diangkat, om. Klo yg masih muda2, khususnya yg ambil pgsd atau spd, itu namanya masuk dapodik, mempermudah klo nanti mengajukan nuptk, selain itu, mempermudah juga ketika harus membuat tugas2 kuliah atau riset. Sekolah negeri lebih ramah untuk hal2 kayak gini. Klo swasta
masuk rumah orang tanpa ijin https://nasional.kompas.com/read/2022/05/17/10592871/dubes-ri-di-singapura-uas-tidak-dideportasi-tapi-tak-diizinkan-masuk-karena?page=all#page2
Gw sih gak yakin waktu mereka bikin komik itu, studi ilmiah dulu untuk mendukung kebenaran dalam komik mereka. Bikin, orang suka, bikin lagi, orang suka, bikin lagi. Sebagian orang ada yg waktu luangnya kebanyakan lalu mulai berpikir bahwa komik tersebut mengandung kebenaran yg masih harus dijadik
Ini juga bukannya gw pro diskriminasi. Gak ada pembenaran dlm kekerasan. Tp yg menonjol kan bukan lgbt yg “stand still”. Malah yg agresif, hobi pamer, dan muncul di sosmed/film. Sampe sini gw benar2 merasa sri paus blm selesai analisa mengenai perbuatan yg terus dilakukan oleh orang berdosa y...
Yess, salah satunya gw. Sampe sekrng blm bisa terima nih otak gw dengan hal2 berbau LGBT. Meskipun gw bukan rohaniawan, cuma gak logis aja kok laki2 bisa dengan laki, dan perempuan dengan perempuan Emang amoeba, ada 7 jenis kelamin? Manusia jelas2 cuma punya 2 jenis kok lupineprince
dan tidak ada perjanjian bilateral untuk masalah hukum dalam kasus seperti ini om. ini kan gak bsa asal comot di negara orang. apalagi klo yg bersangkutan udah jadi warga negara sana. ya jadi penonton aja deh eh WNI gak sih? apa udah dapet greencard?
yang boleh tinggal diindonesia cuma pengikut agama nusantara dong? penganut agama impor kudu balik ke negara asalnya. sepi dah
Kritis itu butuh bahan bakar sih, om. Ya perut, ya otak. Ini nggak semua orang punya, jadinya gampang bener dibohongi. Apatis itu artinya pasif. Percayalah bahwa orang yg mendukung khilafah itu tidak pasif. Malah aktif mempromosikan Artinya, ini adalah pilihan yg dibuat secara sadar,meskipun mun
Setuju. Nampaknya pasar lah yg akan menentukan suatu produk akan laku atau nggak. “Seharusnya” itu implikasinya gak akan sama disemua tempat, om. Klo di negara asalnya boleh, di negara lain belom tentu. Jadi kelo disebut seharusnya adalah hal yg umum, ini kesalahan juga. Setidaknya dgn dibann...