Mau sederhana, mau mewah... yang menempati adalah jenazah almarhum yang sama. Tidak ada alasan bagi keluarga untuk tidak merawat karena orang yang sudah mati tidak bisa berbuat apa-apa lagi agar kenangan terhadapnya tetap hidup.
Menikah ternyata bukan jaminan seseorang jadi bahagia... contohnya orang gila satu ini. Bikin malu aja pakai bawa2 ayat, salah pula pemahamannya. :malu:
G*blok... apakah jika hasil penghitungan belum selesai tidak ada pemerintah? Tidak ada negara? Tidak ada masyarakat yang butuh pelayanan negara yang hanya bisa diberikan karena ada dana pajak? Bodo dipiara, kambing dipiara gemuk. Tipikal tukang plintir ayat.
Aku paham dengan maksud TS. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga, jangan karena ulah "muslim" yang cuma sebagian itu rusak citra Islam keseluruhan... karena masih lebih banyak muslim yang baik-baik. Benar begitu, agan TS? Menurutku, unat islam ada di posisi yang lebih tepat u...
Ya sudah, kalau begitu langsung stop penghitungan suara, dan tetapkan peraih suara terbanyak saat ini sebagai presiden.
Aku juga tidak boleh alergi pada kata "ulama", karena memang ada ulama yang benar2 mengayomi, meski ada juga yang bajingan macam ini.
Orang terpelajar bikin hoaks dan minta maaf sebaiknya jangan terlalu mudah dimaafkan. Orang terpelajar pasti tahu beda antara hoaks dan realitas berbasis data. Semua itu dilakukan dengan penuh kesadaran karena bikin hoaks pun butuh waktu, ga main asal ketik. Jika semua dimaafkan, lama2 orang awam...
Naif sekali berharap Jokowi mau intervensi. Lha wong menteri, yang notabene pembantunya sendiri, dan kena kasus KPK saja sama sekali tidak diintervensi. Ada juga dibuang. Apalagi orang yang jelas2 biang onar.
Mungkin di awal2 dulu ketika "kendali" masih dipegang pemain utama. Sekarang, lepas dari rantai. Hanya melayani siapa berani bayar paling besar. Cmiiw.
Sorry to say. konsep ini, sebagus apa pun, takkan mudah mendapat dukungan karena mengancam profit industri pembalut.... Bayangkan, puluhan juta perempuan Indonesia biasanya beli pembalut sekali sebulan, lalu tiba2 hanya beli 5 tahun sekali... :malu:
Susah urusannya kalau ketemu dokter tukang tipu. Penyakit ringan dibilang berat. Cuma sakit perut dibilang usus buntu. Siapa namanya? Oh Taufan. Praktiknya di mana? Oh Medistra dan aukahgelap.
Itu yang dinamakan bagian dari kearifan lokal. Semua presiden pasti punya kalau tidak mau mati konyol. Apa dikira musuh2 Jokowi ga berniat main santet? Yang selevel lurah atau bupati saja pasti punya, apalagi presiden.
Ga usah presiden, sama orang biasa saja udah bisa dianggap ancaman serius. Hati2. Tidak selamanya ente ada di tengah kawanan.
Uang pribadi karyawan lah. Mana ada minimarket punya anggaran sedekah. Seribu rupiah kalau ikhlas jauh lebih baik daripada 100 ribu tapi disumpahi cepet masuk neraka. :malu:
Pam Swakarsa... cikal bakal FPI, tapi kemudian lepas dari rantai dan kini seperti anjing rabies yang menggigiti orang lewat yang tak mau melemparkan tulang.