Kanamori tampil menonjol lagi selama 2 episode ini, kali ini untuk urusan shot dan cut, terutama soal penggunaan lineart dan efek juga. Tapi perannya bukan hanya sampai situ, Kanamori juga berargumen pada komitenya soal tempat klub mereka yg suatu hari dijebolin dan dibales sama dia soal perbaika...
Kadang naskah juga menentukan lemah atau kuatnya ceritanya terutama porsi per tokoh. Soal lighting dan filter emang kadang bikin gak sreg lihatnya, tapi dari itu semua ane paling setuju soal biaya, tapi biarpun besar juga kalau pemanfaatan untuk produksinya kurang tepat ya sama aja sih. Belakangan
Lucifer kayaknya, lebih catchy dan sering terngiang gitu habis dengerin pertama kali. Kalau T-ara itu yg Roly Poly, 2PM yg Hands Up. Pertama kali kenal Kpop tahunya Gee-nya SNSD sebelum kemudian tahu lagu dari grup atau penyanyi lain kayak IU, Mblaq, Teen Top, CN Blue dan kenal pendatang baru kayak
Kemampuan si analis berdasarkan daya intelegensi, hmm menarik. Si florist selain memperbudak juga menggunakan akar yg menyelimuti tubuhnya sebagai zirah. Kaname level up nih kemampuan penggunaan sigilnya biarpun pake resiko dengan life span-nya. Dan akhirnya bikin clan dadakan biar gak dimangsa s
Seiyuu yg juga penyanyi, ane cuma tau Komatsu Mikako sama Nana Mizuki dan Hayashibara Megumi. Soal jadi pengisi suara karakter di game udah lama juga ane tahu. Baru tahu juga ada tingkatan yg bikin beda gajinya juga kecuali no rank, menarik.
Belum lihat sih, tapi patut diapreasiasi bahwa hasil salah satu program TVRI Kalbar bisa sekelas Discovery Channel.
Tangga Misaki, misi penyelamatan di dunia perbatasan. Kesannya harusnya serem sih, begitu pikiranku sebelum Hanako nemu majalah wanita yg menampilkan (tahu lah ya) dan jadilah kesan seram itu agak pudar dgn humornya, lumayan ngakak waktu si cewek ketahuan pake bra kegedean waktu bergaya. Sebetulnya
Makasih penjelasannya, gan. Tinggal maksud pet-nya aja tuh, apakah dibikin jadi semacam mainannya gitu kayak waktu partnernya Kenji disuruh nyetir mobil sampe gatau kalau itu bakal ngebunuh dia.
Hmm, katanya guru memberi contoh baik pada muridnya tapi kok mulutnya berbisa gitu cuma karena seorang siswi berboncengan dengan teman laki-lakinya, sungguh disayangkan. :cd:
Ane gak suka pelafalan bahasa Cinanya dubber di sini, kurang luwes seperti di Ping Pong. Anjir bener cerita episode ini tentang anak yg dibesarin jadi cross dresser padahal dia cowok dan menyimpan semacam trauma sendiri dari ibunya yg berpakaian lolita. Mulai agak paham sih soal valley yg ane ter
Episode 3 adalah yg paling menyenangkan menurut ane, soalnya udah mulai produksi buat ikut kompetisi kayaknya. Lebih banyak hal teknis soal motion dan efek sama penanganan biar animasinya kelihatan realis, illustrasinya manjain mata banget dan efek suara orangnya pas gitu biarpun kedengarannya lu...
Ane gak heran waktu lihat episode 2, soal di balik layar runway para model langsung pake baju di situ tanpa ada kamar ganti jadi gak usah pake risih soal lihat badan telanjang. Dan nyatanya masih saja ada kekacauan sebelum runway dimulai ya, seperti salah satu model yg tidak hadir.
Apakah pengaruh global warming juga ya, terakhir denger gurun Sahara pernah bersalju juga beberapa tahun yg lalu. Serba tak terduga cuacanya, semoga semuanya jangan lupa jaga kesehatan juga.
Yousei san sebenarnya makhluk yg imut ya biarpun usil. Hmm..kira-kira apa bakal jadi merchandise gitu ya kayak yg di HnK yg karakter mini Shiro yg dijadiin boneka?
Episode 15 terasa traumatis sekali dengan menurunnya kondisi mental Burando Ayame, tapi kemudian jadi senseless sama beberapa percobaan berikutnya. Habaki dan tujuannya benar-benar gak masuk akal.
Ganti lagu opening kayaknya betulan ngubah intensitas alur cerita karena kedepan mulai banyak tanding juga. Episode 15 latih tanding + penerapan latihan + mempelajari teknik permainan tim lawan. Yang sepupu Nao chan andal banget sampe bikin kesulitan Kurumatani kesulitan buat jagain dia sama teman