ngopitalis Puncak seperti melekat pada sebuah pencapaian, perbedaan sebagai penghargaan dari keterbatasan, sedang samar seringkali digunakan sebagai alat yang melampaui keniscayaan. Disitu hanya akan berakhir pada angan. Mungki begitu kira-kira, gan
ngopitalis Tambah pusing lagi ini, gan. Sebentar, gan. Saya coba tanya pada nelayan yang mencoba tenang melawan gelombang.
Hahahaha Memaksakan, dan kemudian tanpa memilah umpan dibilang ibadah. Sampai disini saya masih gagal paham, gan π
Desa itu selalu bergenapan, menyamai, memudahkan, menuju original... Kota itu selalu berganjilan, membedakan, menyederhanakan, menuju pegangan yang terkuat Sepakat, gan.
Saya berharap sekali banyak desa di Indonesia yang semakin makmur dan mandiri, Indonesia hebat. Semoga dan do'akan, ganπ
gepsos bukan tidak berlaku. Akan terapi lebih pada desa membangun berarti ia mempunya kewenangan atas dirinya. Seharusnya yang menjadi pertanyaan adalah. Sudahkah masyarakat desa benar-benar mengakui keberadaan dirinya sebagai desa, ataukah sebaliknya, apakah desa sudah melakukan suatu hal sepert...
ngopitalis Hehe... Siap, gan. Saya kira tidak perlu ada penjelasan lebih detail terkait semacam ituπ
Membangun Desa atau Desa membangun. Dulu, sebelum kewenangan sepenuhnya dilimpahkan ke desa terkait pembangunannya, pemberdayaan dan semacamnya dikatalan membangun desa. Akan tetapi, semenjak UU desa tahun 2014 di sahkan, kemudian berubahlah menjadi kalimat desa membangun. Begitu kira-kira. Mohon
Dalam hal ini, seketika saya berfikir tentang new normal. Ketika anak seusia tersebut perlahan mulai bercengkerama dengan hal itu. Lalu, baikkah belajar yang berbasis online itu, atau perlukah adanya batasan-batasan, dan bagaimana caranya untuk demikian?
saya coba berangkat dari hal negatif. Bermedsos di era pandemi ini menjadi kebiasaan yang luar biasa, sehingga upaya untuk melakukan suatu hal tidak luput dari yang namanya medsos. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh kaum-kaum dewasa. Akan tetapi pada tingkat anak-anak. Nah, disitu akan terjadi su...